Aq mau bilang terima kasih untuk Hikmahumaerah karena udah mau follow akun punya ku. Maaf ya nggak bisa balas di wattpad langsung soalnya kalo aq mau kirim pesan selalu ada notif suruh ganti surel, kan kesel.
Tapi kalo mau chat lebih lanjut langsung di no wa aja nih 082335626249. Moga postingan ini di baca ya ama kamu. Aq nggak enak soalnya kalo nggk jawab, takutnya di kira sombong.🔫 Happy Reading ye.... 🔫
11 Juni 2019, Ramayana Mall Jakarta 19.00 WIB.
Hari ini mall yang baru dibuka itu benar-benar ramai oleh pengunjung. Mungkin karena hari ini termasuk weekend maka banyak pengunjung yang ingin menghabiskan waktu akhir pekan dengan berjalan-jalan dan menghabiskan pundi-pundi uang mereka di mall yang cukup terkenal dan bergengsi ini.
Kebanyakan para kaum jetset atau borjuis yang memadati pusat perbelanjaan ini meski tak jarang di beberapa foodcourt dan toko juga terdapat anak-anak muda yang asik nongkrong-nongkrong menghabiskan hari libur setelah pusing dan penat dengan aktivitas sekolah. Sisanya hanya pengunjung biasa yang hendak berbelanja kebutuhan rumah, juga para karyawan atau pegawai kantor yang menghabiskan waktu dengan secangkir kopi starbucks untuk merefresh pikiran setelah lelah bekerja.
Zara sendiri tidak terlalu suka dengan tempat seperti ini. Weekend baginya adalah waktu untuk tidur dan bermalas-malasan di apartemen. Meski terkadang dirinya hanya dapat menikmati 1-2 weekend per bulan yang bisa dikatakan benar-benar weekend. Sisanya dia habiskan di ruang operasi atau paling mentok ya di rumah sakit. Menjadi spesialis bedah nyatanya benar-benar menguras masa mudanya. Namun, memang sedari dulu ia menjadikan pekerjaan ini sebagai impian dan passionnya.
Zara kembali mengirim pesan pada Gavin bahwa ia telah sampai di depan bioskop. Kemarin laki-laki itu menghubunginya, entah ia mendapatkan nomer Zara dari mana. Laki-laki itu menjelaskan tentang waktu dan tempat mereka bertemu, sebab Zara menolak untuk di jemput di rumah sakit tempatnya bekerja.
Sembari menunggu balasan dari Gavin, Zara memutuskan untuk melihat-lihat film-film apa saja yang hari ini di putar. Ternyata film yang akan mereka tonton nanti di putar pada pukul delapan malam, masih ada satu jam untuk menunggu film Marvel di putar. Zara berpikir mungkin dirinya yang datang terlalu cepat sehingga ia memutuskan untuk mencari tempat duduk. Pilihannya jatuh pada café yang terletak tepat di depan bioskop. Dia memutuskan untuk menunggu di sana saja, sehingga ia bisa melihat kedatangan Gavin dari kaca transparan café yang terletak tepat di depan gedung bioskop juga lalu lalang kaum parlente di luar sana, sekalian cuci mata pikirnya. Laki-laki itu masih belum membalas pesan Zara sejak tadi.
Bel berdenting lembut ketika pintu café terbuka. Café dengan tata cahaya kekuningan hangat segera menyambut penglihatan Zara. Aroma khas kopi tercium di hidung, menciptakan sensasi nyaman dan rileks. Café itu cukup ramai hanya beberapa kursi saja yang terlihat kosong. Sisanya penuh oleh pengunjung lain, rupanya café ini cukup terkenal dan laris.
Zara duduk di salah satu kursi dekat jendela yang kebetulan kosong. Seorang pelayan dengan seragam coklat susu berpadu putih dengan logo café datang menanyakan pesanan Zara. Dirinya memesan caramel macchiato kesukaannya dan cheesecake yang katanya menjadi menu kudapan andalan yang cocok disantap dengan caramel macchiato untuk menemani Zara yang menunggu entah sampai kapan.
Zara kembali membuka obrolannya dengan Gavin, namun pesan balasan satu pun tak muncul dari laki-laki itu padahal waktu sudah menunjukkan 19.15 WIB. Menghela napas, Zara mencoba untuk berpikir positiv. Mungkin saja Gavin terjebak lalu lintas Jakarta yang tidak pernah lepas dari macet, atau mungkin mobil yang dikendarainya mengalami masalah. Entahlah, dirinya hanya mensugesti pikirannya agar lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor and The Army
RomantizmKisah seorang dokter bedah dengan seorang tentara angkatan laut berpangkat Kapten yang kocak dan semoga bisa bikin ngocok perut kalian. Dengan bumbu romansa yang Insya Allah bikin kalian baper. Cus baca!!! -@rufah_- Ini murni ide Rufah jadi jangan j...