hotel basko

308 28 0
                                    


Haihai yang katanya rindu banget sama part lanjutan nya story ini. Gue muncul lagi setelah sekian lama bahagia dan hari ini auto badmood banget. Jadi kali ini gue bakal ngeluarin semua uneg uneg gue saking keselnya sama si kecebong anyut di kelas gue. So cekidot aja yakk bacanya.

Ashar berlalu, zakia berdiri di depan kelas tetangga membawa biola. Seperti biasa melatih hobi nya memainkan lagu lagu yang ia anggap sulit Atau lebih memilih lagu kesukaan nya dan  pasti selalu berjudul kiss the rain. Zakia bukanlah gadis yang akan kabur dari jam pelajaran hanya saja ini memang waktunya pengembangan diri jadi gadis itu bebas untuk dua jam ini.

"Wai bangsat udah jelas besok lu mau jadi mc buat jum'at pagi. Masih aja disini maen maen, dari tadi juga. Bisa patuh ngga lu sama aturan." Tiba tiba suara itu mengagetkan Zakia yang sedang asik memainkan biola, raut wajah gadis itu berubah menjadi merah padam.

"Eh santuy dong ngomong nya ngga usah ngegas. Gue juga baru tau info nya." Ujar zakia marah kepada gibran si ketua kelas yang baru di tunjuk tapi sudah belagu duluan.

"Gue santai kok. Udahlah mending lu comeback tuh ke kelas, tanggung jawab dikit napa." Ujar gibran lagi-lagi yang membuat singa betina bangun dari tidurnya.

"Eh lu jangan ngatur ngatur hidup gue ya, kalau lu mau lu urus aja acaranya sendiri. Gue juga ngga butuh lu. Lagian itu si rani masih diluar kenapa ngga di suruh masuk? Yang adil kalau jadi pemimpin." Ujar zakia panjang lebar membuat nya lebih muak lagi bertemu dengan makhluk astral yang satu ini.

"Kata siapa gue ngga adil. Dia kan latihan jadi gue biarin di luar. Lah kalau elu, ngga mungkinlah yang ada lu bakal ngehilang trus sampe di sekre mpk atau osis sampai sekre nya paskibra juga lu singgahin." Ujar gibran tak mau kalah dengan zakia, semakin ilfeel rasanya mendengar mulutnya bicara.

"Eh lu sebenernya cewek apa cowok, kayak emak emak di pasar aja lu. Mulutnya ngga ada rem. Eh gibran lu jangan sampai ya aturan di kelas ngga di tegakkan cuma gara gara lu naksir sama rani. Lagian lu bukan siapa-siapa udah sok berkuasa aja lu." Ujar zakia mulai susah mengendalikan emosi di depan gibran.

Gibran cukup terdiam mendengar perkataan Zakia yang terlalu kasar, gadis itu tidak tau kalau mulutnya sangat berbisa seperti ular. yang pasti Gibran  sukses membuat gadis itu kesal tingkat tinggi.

Tidak beberapa setelah itu, Tiba-tiba seseorang menghampiri Zakia  diikuti seorang lagi dibelakangnya. Mereka menghancurkan suasana tegang ini, sungguh penyelamat bangsa dan negara. Dan gibran hanya melongo dan berlalu pergi.

"Hai zakia ke hotel yuk. Babang kangen nih." Ujar daniel yang muncul sambil mengatakan hal hal menjijikkan kepada zakia.

"Sarap lu." Ujar zakia membelalakkan matanya sedikit geli.

"Jangan gitulah kia, emang kamu ngga mau gitu?." Ujar daniel mengedipkan matanya sebelah.

"Kia aku cemburu." Ujar pandu yang juga ikut bergabung.

"Harusnya gue yang cemburu. Gue azka syandana rahman." Ujar azka menatap zakia sambil memukul dadanya . Gadis itu tersenyum mendengar nya berkata demikian, jarang sekali mendapat kalimat seperti itu.

"Kamu cemburu?" Tanya Zakia  tersenyum renyah, merasa puas karena mengerjai Azka.

"Hmm." Ujarnya azka mengangguk manyun.

"Hahaha kalau gitu biar kamu ngga ngambek lagi, kita mau ngapain?." Tanya Zakia membujuk nya.

"Besok ke hotel nya bareng aku aja kita honeymoon langsung." Ujar azka kepada zakia, lelaki berseragam putih abu-abu itu mengangkat alisnya yang langsung membuat Zakia  kaget melihat tingkat agresif nya naik seratus dua puluh sembilan koma sembilan persen.

"Aku serius azka, daniel." Ujar zakia kepada mereka yang masih saja tertawa padahal tidak ada kata lucu sama sekali.

"Jadi kita itu bakal honeymoon ke basko hotel bertiga kia." Ujar daniel kepada zakia.

"Aku serius daniel." tegas Zakia.

"Jadi gini ki, besok pak emil nyuruh kita buat datang ke hotel basko. Katanya sih ada seminar kesehatan gitu." Ujar azka meluruskan penjelasan dengan benar.

"Hoo gitu, jadi berangkat nya jam berapa?." Zakia mengikat rambutnya yang panjang karena merasa gerah.

"Pagi, sekitar jam 8 pagi." Ujar daniel yang untuk pertama kalinya bicara normal di depan Zakia.

"Okelah, kalau gitu besok kita berangkat bareng. berhubung ketua udah marah, aku pamit dulu yak." Zakia menyetujui ajakan untuk ikut serta dalam acaranya dan berlalu pergi meninggalkan Gibran yang sangat menyebalkan.

***
"Kia! Lu enak banget ya kabur ke hotel buat bebasin diri sendiri dari penjara kimia!"

"Iyalah gue gitu lho"

"Lagian lu mau ngapain ke hotel? Sama beruang kutub lagi!" Tanya zizah.

"Menurut lo?"

"Jangan bilang one stand night?" Ujar zizah menutup mulut nya.

"Wah seru juga tuh. Bertigaan sama si daniel." Ujar zakia tersenyum sinis.

"Gila lu. Ngga cuma satu orang tapi langsung berdua." Kata zizah lagi.

"Udah gue mau mulai honeymoon dulu. Bye." Zakia menutup panggilan dari handphone genggam nya. Karena sebentar lagi seminar nya akan di mulai.

Hy guys para readers makasi buat bacanya. Sebenarnya masih mau lanjutin cuma kepala inces lagi sakit tiba tiba jadi terpaksa berhenti di sini guys. Part selanjutnya bakal di up sesegera mungkin. Byee

Ma Boy (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang