masih ambigu

418 44 1
                                    

Ditunggu vote dan comment nya guys.

Happy reading🤗

"Apa?, jadi kak dipa ditembak sama si shelly yang centil itu?." Tanya zizah kepada zakia setelah kejadian beberapa hari yang lalu dalam Minggu ini.

"Hmm." Gumam Zakia tidak bersemangat, gadis itu hanya menyandarkan kepala nya diatas meja, menatap ke jendela.

"Trus kak dipa jawab apa? Mereka jadian?." Tanya zizah lagi memastikan kalau semua itu benar terjadi, karena ia masih belum percaya bila Dipa akan menerima shelly sebagai pacarnya karena ia tahu bagaimana tipikal yang disukai Dipa.

"Ngga tau, cuma gue rasa mereka bakal jadi pasangan yang bakal viral." Ujar zakia lagi menduga duga, ia mengangkat kepalanya kemudianenopang dagu dengan kedua tangan nya.

"Maksud lu, mereka jadian?." Tanya ziah lagi kepada zakia.

"Maybe."

"Trus lu ngga ngelakuin apa gitu. Biar gagal." Hasut zizah.

" ahh udahlah zah, gue ngga tau mau ngelakuin apa. Yang jelas ngga ada alasan gue buat lakuin sesuatu ke mereka." Ujar zakia  lagi setengah pusing dengan yang terjadi, sepertinya ia harus mundur lagi.

"Ya, setidaknya lu muncul kek di sana. Biar lu tau kelanjutannya."ujar zizah yang tidak mau kalah.

"Ngga bisa gitu lah zah, lu tau kan gimana perasaan si kia ke kak dipa. Bayangin aja kalau lu ada di posisinya dia, pasti lu bakal out duluan sebelum mereka mulai dramanya." Ujar ilham membela Zakia

"Dasar kambing, mana mungkin gue langsung ngilang sebelum mulai. Yang ada gue muncul tepat di depan mereka trus gue jambak jambak tuh rambutnya si shelly jeroan itu." Jawab zizah dengan ekspresi mencurigakan, menyunggingkan senyuman sinis lebih tepatnya psikopat.

"Ngeri lu zah, mirip iblis sadis tingkat tinggi."ujar ilham bergindik ngeri.

"Lah, dari pada elu mirip malaikat pencabut nyawa." Ujar zizah mengejek ilham.

"Trus kalau kalian berubah gitu gue gimana?." Tanya zakia.

"Goblin." Jawab mereka berdua berteriak kemudian menertawakan gadis lebih polos.

"Hppp hahhahahahahah." Tawa zakia pecah entah kenapa, hanya saja ia perlu tertawa pikirnya sendiri.

"Udahlah ngga usah dipikirin. Kalau emang jodoh bakal ketemu kok." Ujar zakia menghibur diri sendiri.

"Iya kayak pepatah, asam di gunung garam di laut ketemu nya juga di belanga." Ujar zizah menambahkan.

"Lagian ngga ada kak dipa, Azka pun jadi. Kan Azka ngga jadi di gebet sama cenayang kelas bawah itu. Ya ngga?." Ujar ilham menggoda Zakia menoel pipi tirus gadis itu.

"Hhhahha bener lu ham, tumben bener ." Ujar zizah.

" apaan sih kalian berdua." Ujar zakia nyengir kuda.

" ciee ihh dia blushing nie yeee." Mereka lagi lagi mengganggu gadis cantik itu.

"Ish ish, syiapa bilang kalau myas Azka ngga jadi di gebet syama si shellyy ityu?." Tiba tiba suara si berbie thailand itu atau lebih tepatnya ahsan mengagetkan semua orang yang ada di kelompok tersebut.

"Apaan sih, si berbi thailand tiba tiba nimbrung. Ngga liat susasana apa lu?." Tanya zizah marah.

"Eh tyempe mendoan jangan syembarangan ya you kalau ngomong ntar eke tempol juga pala you pake sepatu kaca inces yang warna ungu milik janda sebelah." Ujar ahsan marah kepada zizah.

"Udah-udah, gue denger lu tadi bilang sesuatu. Bisa lu jelasin ngga ke kita kita?." Tanya ilham mendinginkan suasana.

"Tapi gue mohon sekali aja lu pake bahasa yang bener deh. Biar gue paham." Ujar ku membujuknya.

"Ehem byole tapi harus ada imbyalan." Ujar ahsan .

"Info dikit aja pake imbalan? Dasar penghuni taman melati." Ujar zizah mencubit dada Ahsan dengan sangat berani.

"Auh, sakit dada eke di cubit. Ntar kalau gede sebelah Gimana?" Tanya nya menjijikkan.

"Yaudah tinggal gua cubit sebelah nya lagi biar seimbang." Ujar zizah dengan tatapan seramnya.

"Hei udahlah. Oke ntar gue traktir deh lu, mimar satu minggu. Tapi bahasa nya wajib kayak laki laki ngomong." Ujar ilham kepada Ahsan mengajak kompromi.

"Cool. Gue setuju. Jadi gini, awalnya emang bener si Azka nolak si delia.  Tapi besoknya tiba tiba tuh cewek datang lagi, ya nembak ice prince lagi
Tapi di tolak trus  tiba tiba delia pingsan, ya mau ngga mau Azka bawa dia ke UKS dong ya , pingsan nya juga ngga tau kenapa bisa. Pokoknya abis dari sana azka udah jadian sama delia. Gituu ngerti kan penjelasan dari eke." Ujar ahsan menbuka kipas pink miliknya kemudian mengibas ngibaskan kipas tersebut ke wajahnya
. Baru pertama kali Ahsan mau menjelaskan tanpa harus menggunakan bahasa alien yang sulit dimengerti.

"Lu yakin kayak gitu ke jadiannya?." Ujar zizah merasakan keanehan.

" yap, masa lu remehin king nya gosip sih. Secara akurat banget gue dapat infonya langsung dari temen temennya delia trus anak osis juga. Sekian informasinya, gue ngga bisa bilang lebih dari itu." Ujarnya ahsan yang berlalu pergi meninggalkan Zakia, zizah dan juga ilham dengan wajah mereka yang tak percaya sama sekali.

"Kayak nya hoax ki." Ujar ilham menatap kepada zakia.  Sedangkan gadis itu hanya diam, rasanya dirinya tidak menerima semuanya.

"Seperti yang di perkirakan jasa gue sebagai miss kepo lagi di butuhkan." Ujar zizah.

"Serius lu mau bantuin gue?." Tanya zakia kepada zizah.

"Apa sih yang ngga buat lu, tapi sebagai ganti nya. Nanti di jam fisika lu harus temenin gue beli keripik yang banyak di kantin bu a'ad. Trus pas bahasa inggris di jam mom aci lu bantuin gue kalau ada free tes." Ujar zizah yang melimpahkan syarat yang menguntungkan bagi dirinya, seperti usaha penyelamatan sebelum berperang.

" lu ke sahabat sendiri hitung-hitungan zah." Ujar ilham

"Ye bukan gitu mbing, gue juga butuh jalur penyelamatan perut dan masa depan gue hehe." Ujar zizah menggaruk kepalanya.

"Nyengir lu, oke gue setuju. Tapi kekantin nya ngga bisa sekarang, masa harus di jam pelajaran sih?."ujar zakia protes dengan salah satu syarat zizah kepadanya.

"Ngga bisa, kalau lu ngga mau yaaa.."

"Eh eh bukannya gue ngga mau cuma... yaudah deh gue mau." Ujar zakia pasrah lagi. Zizah terlalu pintar membuat gadis itu untuk menurutinya jika berurusan dengan makanan bu a'ad.

"Yaudah kia, zah, gue ke kelas dulu bel masuk udah bunyi soalnya mau ulangan harian. Ntar pulang sekolah kita nyusun rencana, gue bantuin deh." Ujar ilham

" beneran?." Tanya Zakia.

"Bener, tapi pake do'a." Ujar ilham yang langsung kabur usai bicara yang membuat mereka melemparkan bola bola kertas ke arahnya.

"Tunggulah sampai gue memastikan faktanya langsung Azka syandana rahman. Terima kasih, udah berani ngusik gue trus ngga bertanggung jawab sama perasaan gue." Batin zakia yang memunculkan senyum penuh makna.

***

Ma Boy (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang