merpati yang kembali

392 40 0
                                    

Yang telah pergi, pasti kembali

Suhu siang ini terlalu panas, membuat semua orang ingin meneguk segelas es batu yang ada di kantin. Hanya saja, hati, pikiran, nafsu, dan kaki zakia saat ini tidak bisa berkompromi untuk melakukannya.

Sudah lama sejak kejadian itu. Dirinya  hanya pasrah, memang sudah takdir ia rasa.  Dua insan itu tidak lagi saling menyapa, siapa lagi kalau bukan Zakia dan Azka, bukan karena dirinya ingin memusuhi. Hanya saja gadis itu  berusaha menghindar, lari dari kenyataan yang ada. Ingin rasanya tetap bisa berjalan dengan azka, tapi begitulah tak ada yang memberikan alasan untuk tetap berada di sisinya.

"Teman ku semua pada jahat tante." Musik Tik tok yang di putar zizah di sebelah  membuat zakia bergindik ngeri.

"Idih jijik gue liat  lu kaya gitu zah, goyang goyang ngga jelas macam artis saweran seribu maratus pake telur."

"Sirik lu, bilang aja mau ikutan karna seru. Ngga usah gengsian kali."

"Apa gue sirik? Ya engga lah. Sarap lu." Ujar zakia meninggalkan zizah sendirian membawa map yang berisi proposal acara yang sudah ia siapkan untuk di tanda tangani ketua osis dan juga wakilnya.

"Ranting!." Panggil seseorang yang tidak lain adalah ilham. Siapa lagi yang akan memanggil Zakia dengan nama seperti itu.

"Apa?." Tanya Zakia mengerutkan dahi.

"Pulang nanti temenin beli kado dong." Ujar ilham meminta nya  menemaninya.

"Buat siapa?." Tanya Zakia.

"Anu."

"Salma ya?." Kata Zakia menebak.

"Hehe!"ujarnya nyengir kuda.

"Ilham ilham sampai kapan sih kamu kayak gini terus, udah jelas dia mutusin kamu buat bisa jadian sama yang lain. Tapi masih aja baik, kalau dia emang orang yang alim kayak yang kamu bilang, make jilbab besar nggak mungkin dia bakal pacaran mbing. Lagian aku juga ngga bisa nyalahin pakaian dia yang syar'i karna yang salah itu orangnya bukan pakaian nya. Jadi gitulah, aku ngga bakal terima kalau kamu sampai di manfaatin lagi terus terusan. Emang aku ngga punya hak buat ngelarang, tapi ini demi kamu. Aku ngga mau kamu sakit hati apalagi cuma karna dia."ujar zakia yang mulai lagi menceramahi ilham yang selalu saja memaafkan semua orang termasuk semua mantan sialan nya.

"Ngga gitu ki, aku tu cuma mau beliin dia kado. Soalnya pas aku ulang tahun dia juga ngasi, ya biar ngga hutang budi lah ki. Lagian dia tetap baik kok, ngga apa apalah dia kayak gitu. Setidaknya dia menghargai." Ujar nya menjelaskan dengan nada yang selalu sabar saat zakia marah kepadanya.

"Hahaha iya menghargai kali mbing, Iya dia baik, tapi ngga terbaik buat kamu ham. Aku ngga mau kamu jadi kertas post it, selalu dibutuhkan tapi lupa cara dihargai. Gampang di cari juga mudah untuk dibuang dan di lupakan. Karena dia cuma kertas." Ujar zakia kesal.

"Denger ki, ngga semua harus di balas dengan cara yang sama. Aku cuma mau seperti ini biar dia tau yang baik ngga akan pernah sia-sia. Dan dia punya penyesalan meninggalkan yang pernah disia siakan. Jadi temenin ya, sekali aja plis!." Ujar ilham menjelaskan secara rinci yang membuatnya paham dengan semuanya. Dia manusia tersabar dan paling baik yang pernah Zakia kenal selama ini hingga sekarang.

"Iya, di bantuin. Tapi satu syarat." Ujar zakia.

"Heh apa?." Tanyanya mengerutkan dahi.

"Habis ini jangan balikan sama dia, kamu boleh jadian sama yang lain tapi bukan dia." Ujar zakia sekendaknya saja, terlalu lancang dia kira tapi mau bagaimana lagi, zakia  tidak lagi tahan melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu oleh cewek yang selalu diberi gelar sialan oleh zakia.

Ma Boy (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang