sabun

3.6K 398 29
                                    

-○-




S

audara. Bukan.

Sahabat. Bukan.

Pacar. Apalagi.

Lalu apa yang menjelaskan keduanya, Lalisa dan Jungwoo. Kedua pasang remaja yang berbeda jenis dengan status yang tak jelas. Ditambah keduanya tinggal di rumah yang hanya berjarak satu meter saja.

Ten selaku sepupu dekat dari Lisa bahkan turut bingung dan mempertanyakan keduanya. Pasalnya, Lisa baru saja pindah ke rumah baru sejak satu tahun yang lalu, dan langsung menemukan sosok Jungwoo si cowok bermuka pantat bayi aka mulussss.

Tetapi, keduanya bahkan layaknya dua orang yang sudah mengenal bertahun-tahun. Bahkan saling mengetahui kebiasaan, keburukan bahkan tabiat masing-masing. Jadi kedua orang ini apa?

Namun, jika ditelisik lebih dalam lagi. Kedua nya tak pernah akur. Walau sering berbagi baju, kamar mandi, bahkan skincare, keduanya tak pernah terlihat akrab. Pertengkaran-pertengkaran yang sering terlihat dari keduanya.








"Lisa!"

Hari minggu yang cerah Lisa, harus kembali terkontaminasi akan kehadiran tiba-tiba si muka pantat bayi Jungwoo yang menyembulkan wajah dari balik pintu kamar.

Lisa melengos, kembali mengalihkan wajah menatap tatanan rambut dari pantulan cermin. Hari ini, jadeal kencan Lisa sama Kak Hyungwon, cowok yang bulan lalu sudah dikenal Lisa dekat.

"Widi rapi-rapi. Mau kemana? Nemenin mama lagi?" Jungwoo masuk, langsung menghempaskan diri pada single kasur milik Lisa.

"Enggak" ketus Lisa, sembari mengoleskan pewarna bibir dan merapikan bulu mata palsu nan tipis miliknya.

"Gue cantik gak Woo?" Tanya nya masih menatap diri dari pantulan cermin, sesekali berpose layak seorang model.

"Muka lo kayak permukaan bulan aja pake minta di komentarin lagi"

Lisa mendengus, lantas berbalik, dengan cepat menghampiri Jungwoo dan menendang bokong kecil pemuda itu.

"Gak usah sombong. Muka lu mulus gara-gara  make skincare gue ya!"

Jungwoo merengut, lantas membenarkan posisi menjadi bersila, menatap Lisa yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang.

"Gue gak dibolehin abah beli itu. Kataknya kek anak banci gitu"

Lisa mendecak, "ya tapi gak ngabisin punya gue juga kalik!"

"Gue gak mau tau ya. Lo harus ganti sabun muka gue! Habis tau gak!?'"

Bibir Jungwoo semakin mencuat, "gak ah. Sabun muka elo mahal. Lo juga gak mau di kasih yang murah"

"Iya iyalah kintil! Gue beli yang murah muka elu gak semulus ini!"

Lisa mendengus lagi, ia menghela nafas sejank, yang akhir nya memilih berbalik dari pada menghadapi wajah sok imut dari Jungwoo.

"Udah ah gua mau berangkat! Bye!" Kata Lisa yang kemudian berjalan mengambil tas kecil dan sepatu putih polos di balik pintu kamar, lalu menutup kencang pintu kamar meninggalkan seorang Jungwoo yang sendirian di kamar seorang gadis.

Jungwoo mendecak, ia kembali merebahkan diri lantas mengambil ponsel dari saku celana training  pendek nya.

Waktu berjalan tak terasa, jam di dinding kamar Lisa menunjukan pukul lima sore. Sementara Lisa belum kembali, dan Jungwoo diam-diam sudah hanyut sedari tadi. Namun, terbangun saat merasakan getaran ponsel yang diletakan di dadanya.

Stories Of Her IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang