part 2

9K 582 5
                                    


***

"Waaah,,, bangga sekali ya, kita dulu adalah teman akrab, dan sekarang putra putri kita juga jadi teman akrab"
Ucap paman Jeon bernostalgia dengan ayah ku.

Mereka tidak tau kalau aku Dan Jungkook tidak seperti yang mereka bilang.

Setelah selesai makan.

"Yuni ayo ikut Bibi, aku akan tunjukan sesuatu untuk mu."

"Aaah baik lah bi."

Kami kemudian pergi ke lantai atas, di sebuah ruangan. Bibi jeon membuka sebuah lemari baju besar.

"Yuni disebelah sini ada gaun terbaik yang pernah bibi punya, dan yang sebelah sana adalah baju yang sengaja bibi belikan untuk mu. Bibi simpan disini semua"
Ucap Bibi jeon padaku.

"Untuk apa bibi beli baju sebanyak ini untuk ku?"

"Kau kan sudah ku anggap sebagai anak ku, jadi bibi akan belikan apapun yang istimewa untuk mu. Bibi tidak punya anak perempuan dari rahim bibi sendiri, jadi kau lah anak bibi sekarang"

"Sekarang bawalah beberapa baju untuk dibawa kerumah, dan yang lain biar tetap disini. Bibi akan menunggu mu tinggal di rumah ini bersama"

Ucap bibi Jeon yang membuat ku bingung, tinggal bersama dengan nya. Adalah suatu yang tidak mungkin. Karna aku dan Jeon Jungkook pasti tidak akan rukun.

"Kenapa bibi menyuruh ku untuk tinggal disini?"

"Iya kau pasti akan tinggal disini"
Ucap bibi Jeon sambil tersenyum membelai rambut ku.

Sementara itu ayah dan paman Jeon sedang diruangan bawah membicarakan sesuatu yang seperti nya penting. Pria menyebalkan itu seperti nya tidak ada.

"Kemana Jungkook?"

"Aaah dia ada di kolam renang, tadi bilang mau berenang."

"Yuni ayo bibi antar kekolam renang"

"Aaah bik tidak usah aku rasanya kedinginan jadi lebih baik aku didalam ruangan saja"
Jawab ku mencari alasan untuk mengelak.

"Ya sudah, pakai sweater ini biar tidak dingin, dan ayo kita keluar."

Rasanya aku sudah tidak bisa mengelak. Bibi jeon punya semua yang aku butuh kan. Dan bibi memaksa ku pergi.

"Nah disini, nanti kalian berdua ngobrol lah bibi mau ngobrol dengan ayah mu"
Ucap bibi jeon sambil meninggal kan aku sendiri.

Tapi aku tidak melihat Jungkook. Dimana dia.
Tiba-tiba dia muncul dari arah bawah air. Seketika aku pun kaget.

"Heeeei... kau datang kesini mau mengintip ya?"

"Apa??? Mengintip kata mu, apa kau fikir aku ini sudah gila mengintip pria aneh seperti mu?"

"Kalau gitu kenapa kau kesini"
Ucap Jungkook sambil keluar dari kolam renang.

Aku pun terdiam. Ini pertama kali nya aku melihat Jeon hanya memakai celana renang telanjang dada.

"Heeeei berhenti... jangan dekat-dekat"
Ucap ku sambil menutup mata ku.

"Kenapa?? Kalau datang ke kolam renang itu arti nya harus berenang kan"
Ucap Jungkook sambil terus mendekati ku.

Dia pun menarik tangan ku, yang menutupi mata ku tadi. Dan aku melihat ABS milik nya.

"Owh jadi kau mau pamer ya, trus kau kira aku akan minta ampun karna takut dengan badan kekar mu itu?
Tanya ku yang kesal.

Jungkook pun hanya diam dan menarik pinggang ku dekat di badan nya.

Aku gugup sekali, tapi semua itu hilang ketika dia mencebur kan aku ke kolam bersama.

"Hahahahahhaha... senang sekali bisa mengerjai mu"
Ucap Jungkook bahagia.

"Hei aku tidak bisa berenang,"

"Tenang saja bagian disini tidak dalam kok, kau tidak usah memelas ya"
Ucap nya mengejek. Benar-benar pria menyebalkan.

setelah kejadian itu aku pun memakai beberapa baju yang di beri kan bibi Jeon sebagai ganti nya. Karna baju ku semua basah.

Dan kami pun pulang.
Raut wajah kesal tidak hilang dari wajah ku.

"Yuni kau kenapa?"
Tanya ayah.

"Ayah, lain kali aku tidak mau main ke rumah paman Jeon lagi"

"Kenapa begitu?

"Ayah, aku mohon"

"Kau harus membiasa kan pergi ke rumah itu, karna.... nanti kau juga akan jadi penghuni rumah itu"
Ucap ayah,

"Maksud nya kenapa aku tinggal disitu,? Aku kan tinggal disini bersama ayah"

"Ayah tidak tau harus mulai dari mana, duduk lah nak."

"Yuni, apa kau ingat saat kau berusia 6 tahun, di hari ulang tahun mu, paman Jeon dan Bibi Jeon merayakan ulang tahun mu dengan sangat mewah?, saat itu bibi Jeon memberikan Hadiah cincin padamu yang sekarang kau pakai itu,"

"Memang kenapa dengan cinicin ini?"
Tanya ku yang semakin penasaran.

"Itu adalah cincin turun temurun keluarga mereka yang hanya diberikan pada menantu di keluarga Jeon. Dan itu adalah simbolis kalau mereka sudah meminang mu sejak kecil dan mengingin kan mu jadi menantu mereka,"

"Apa? Bisa-bisa nya ayah bilang begitu? Dan kenapa merahasia kan ini padaku?"
Aku pun kesal dan syok secara bersamaan.

"Yuni maaf kan ayah, ayah tidak bilang padamu karna dulu kau belum mengerti arti tunangan itu apa, dan pertemuan kita tadi adalah membicarakan rencana pernikahan kalian,"

"Apa??? Menikah??? Tidak ayah.,,, aku lebih baik tidak menikah seumur hidup ku dari pada menilah dengan Dia"
Ucap ku yang marah.

"Nak paman Jeon sudah berjasa untuk kita sejak dulu, apa lagi ketika restoran ayah harus tutup karna bangkrut, paman Jeon lah yang membantu kita, ayah tidak ingin menggadai kan mu nak, tapi ini juga permintaan Bibi jeon yang kesehatan nya sedang tidak baik,"
Ucap ayah bernada sedih.

Aku pun tidak kuasa melihat ayah ku bersedih, dan aku pun segera memeluk ayah.

Ini adalah neraka ku, aku akan menikah dengan cecunguk itu dan tinggal bersama.

Sementara di kesempatan lain di keluarga paman Jeon pun melakukan pemberitahuan untuk Jungkook tentang pernikahan kami yang akan dilaksana kan setelah kami lulus SMA.

Bersambung.....

Cerita hanya fiktif belaka❤️

Menikah Muda - [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang