chapter-18

4.1K 357 48
                                    

Happy reading
.
.
.
.

"Lepas," taehyung pun melepas pelukannya pada soomin.

Soomin berdiri yang diikuti oleh taehyung.

Soomin memandang taehyung dengan pandangan yang sulit diartikan. Antara marah, kesal, dan sedih yang menjadi satu.

Taehyung meraih tangan soomin berniat untuk menggenggam tangan gadis itu, tapi langsung ditepis oleh soomin.

Terdengar hembusan nafas dari taehyung, "sebegitu bencinya kah kau padaku?"

Soomin menatap taehyung, "yah, aku benar-benar membencimu bahkan sangat-sangat membencimu kim taehyung. Jadi aku mohon biarkan aku pergi dari sini," soomin menekan tiap kata yang ia ucap.

Entah kemana perginya taehyung yang sangat ditakuti, taehyung yang bisa membuat orang berteriak kesakitan dengan caranya sendiri itu kini menjadi orang yang terlihat menyedihkan hanya karena cinta? Sungguh cinta dapat membuat orang berubah drastis.

"Tapi aku mencintaimu soomin," sungguh tak bisa dipercaya.

Soomin tersenyum remeh, "mana mungkin, mana mungkin seorang psikopat sepertimu jatuh cinta kepada seseorang yang ingin kau bunuh? Sadarlah, semua itu hanya lah obsesi tae."

Soomin yang tak bisa menahan emosinya lagi kontan saja menangis terisak. Ia tak percaya semua ini, cinta katanya? Semua itu hanya kebohongan.

Taehyung memejamkan matanya sebentar, "yah aku akui awalnya aku hanya terobsesi pada mu, tapi kini aku berkata yang sebenarnya bahwa aku mencintai mu lebih dari yang kau tahu. Dan ini bukan lah obsesi seperti yang kau pikir soomin."

Isakan soomin semakin keras yang membuat taehyung merasa bersalah, pria itu menarik soomin kepelukannya, memeluknya dengan erat tak peduli dengan gadis itu yang terus memberontak.

Taehyung mengelus kepala soomin berniat untuk membuatnya tenang, "maaf, maaf telah mencintaimu, maaf telah membuatmu seperti ini, maaf telah menyakitimu dan aku...aku benar-benar meminta maaf," Taehyung mengecup kepala soomin.

🍃🍃🍃

Kini taehyung dan soomin berada diruang makan. Mereka makan dengan tenang tak ada yang bersuara hanya suara sendok dan piring yang saling beraduh.

Sejak kejadian tadi malam, tidak ada yang saling berbicara hanya terdiam dengan pikiran masing-masing.

Soomin menghabiskan makannya dengan cepat dan setalah itu berdiri, berniat untuk membawa bekas makannya. Tapi dihalangi oleh salah satu pelayan yang sedari tadi berdiri.

"Biar saya saja nyonya," pelayan itu berniat mengambil piring yang dipegang oleh soomin, tapi soomin menolaknya.

"Nggak apa-apa kok, biar aku saja," ucap soomin sambil tersenyum ramah.

"Ta-tapi nyonya," pelayan itu melirik taehyung.

Taehyung mengangguk, kan kepala, memberi tanda untuk membiarkan gadis keras kepala itu membawa piringnya sendiri.

Soomin berlalu menuju kedapur dan mencuci piringnya, setalah itu ia kembali keruang makan tapi tak terlihat taehyung hanya para pelayan yang membereskan sisa makan meraka berdua.

Soomin yang berniat membantu meraka terhalangi oleh para pelayan yang malah melarangnya. Padahal kan dia hanya ingin membantu.

"Biarkan aku membantu kalian, ya?"

"Tidak nyonya, nyonya tak perlu membantu kami," ucap seoarang pelayan kira-kira berusia 40-an.

Soomin menurunkan bahunya dengan rasa kecewa, "yah ok, tapi kau tak perlu memanggilku nyonya aku tidak enak, lagi pula umurmu lebih tua dariku."

Pelayan itu hanya tersenyum dan mengiyakan perkatan soomin.

"Kalau begitu aku pergi dulu," pamit soomin.

Soomin berjalan keruang tengah dan melihat taehyung yang tengah menonton tv, merasa ada yang memperhatikannya taehyung menoleh kearah soomin.

Pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik tapi soomin memutuskan nya dan melihat kearah lain. Tak ingin lama-lama berdiri seperti orang bodoh, soomin berjalan meninggalkan pria itu.

"Mau kemana?" Langkah soomin terhenti mendengar perkataan dari taehyung.

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri, "Kau bertanya padaku?" Taehyung menghela napas sabar.

"Berhentilah bersikap seperti itu," taehyung kadang tak mengerti sikap dan sifat soomin yang tidak bisa diprediksi dan aneh itu.

"Memangnya aku kenapa? Lagi pula aku hanya ingin melihat-lihat rumah mu. kenapa, kau tidak suka?!" Ketus soomin.

Galak sekali, tapi menggemaskan. batin taehyung

Taehyung berdiri dari duduknya,"biar aku temani."

"Terserah ini kan rumahmu tuan kim taehyung!" gadis itu menekan sitiap katanya.

lalu soomin meninggalkan taehyung yang terkekeh kecil melihat tingkah soomin yang seperti itu.

"Menggemaskan," gumamnya sambil tersenyum.

Dan berjalan untuk menyusul gadis itu pergi.

~~~

Bersambung....

Gaje yah? Tahu kok tahu. Hmm:)

Oh iya mohon dibaca yah kawan-kawan.
Aku makasih banget buat yang udah baca dan support cerita aku ini, makaaaasiiih banget. Hmm maaf juga yang udah komen aku g bisa balas  bukan karena aku sombong atau sok ngartis tapi aku bingung mau balas apa hehehe, jujur aja yah aku seneng banget kalau udah ada yang komen atau vote:)Jadi aku terimakasih buat yang udah baca nih cerita, yang komen dan vote. Makasih😊











creepy secret {kth} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang