10 - Kenapa Dia Berubah?

74 4 0
                                    

Vote yuk. Vote

"Woi Vin! Ikut gua aja daripada pulang sendiri!" Teriak Dafa setelah membuka kaca Mini Cooper nya.

"Gua ga pulang sendiri anjir. Sepupu gua mau jemput abis ini" Jawab Vina yang ikut teriak.

"Yaudah. See you!" Seru Dafa sambil melambaikan tangan.

Vina tersenyum membalas lambaian itu. Ia kemudian menoleh ke arah parkiran sekolah.

Mobil Lauren sudah tidak disana. Maknanya ia bisa lekas menghampiri Devin tanpa ketahuan gadis itu.

Devin sudah menunggu di gerbang timur sekolah. Mobil berwarna hitam itu seakan menyatu dengan gelapnya malam. Beruntung, Vina sudah kenal betul lekuk mobil itu sehingga ia dengan mudah menemukan pintu penumpang.

"Lama" Kata Devin setibanya Vina didalam mobilnya.

"Gua kan harus nunggu Lauren pulang dulu" Jawab Vina sambil memasang sabuk pengaman.

Devin hanya ber-oh. Ia kemudian mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, seakan sedang terburu-buru akan sesuatu.

Mereka saling diam. Hanya deru mesin mobil Porche itu yang mengisi atmosfer keheningan diantara mereka.

Devin yang fokus dengan kemudi, dan Vina yang sibuk berkecamuk dengan pikirannya.

Vina diam-diam melirik Devin. Entah mengapa, ia merasa sorot mata yang berbeda.

Sorot mata yang... menakutkan.

"Vin, mampir ke rumah makan 24 jam dong. Gua mau beli makan buat Ibu" Kata Vina berusaha mencairkan suasana.

"Ga bisa. Gua ada urusan" Jawab Devin ketus.

"Oh, oke" Vina kemudian kembali diam.

Dan atmosfer menyebalkan itu datang lagi.

Vina kembali memutar otak.

Hingga akhirnya,

"Lo mau kemana? Rumah Sandra?" Tanya Vina asal.

"Iya"

Vina merasa lutut nya lemas saat itu juga. Dadanya juga sesak, seakan ada sesuatu yang menggeliat disana.

Ia menunduk, menatap gaun biru selutut yang tengah ia pakai ini.

Entah Vina yang terlalu hanyut dalam pikiran atau Devin yang terlalu cepat melajukan mobil, mereka sudah sampai di depan rumah Vina.

Vina melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil. Tak lama ia teringat sesuatu.

"Oh iya, ini gaun nya gua kembaliin hari selasa ya" Ujar Vina sambil menunduk, menatap Devin yang masih berada didalam mobil.

"Ga usah. Buat lo aja" Jawab Devin singkat.

"Tapi gua ga enakan orangnya. Gimana kalau gaun ini gua simpen terus lo bisa ambil kapan pun lo mau" Usul Vina.

Devin terdiam, menatap Vina yang menatapnya antusias.

"Terserah"

Dan tanpa menunggu balasan, Devin melajukan mobilnya lagi.

Meninggalkan Vina yang mematung sambil menunduk. Perlahan, bahunya bergetar.

Ia menangis.

---

Vina menaiki sepeda motor matic nya. Beberapa box berisi kue kecil buatan Ibunya sudah tertata rapih di sela antara dirinya dan setang motor. Karena kejadian tentang Linda yang datang menagih hutang itu membuat Diana, Ibu Vina bekerja lebih keras dari biasanya. Beliau gencar mempromosikan kue dagangan nya.

DeLavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang