MLC 9.

921 156 51
                                    

Dahyun terbangun dari tidurnya,dia merasakan perutnya perlu di isi, mengingat ia belum mengisi perutnya setelah pulang dari sekolah.
Bahkan Dahyun lupa bahwa ia ada janjian dengan temannya.

Ia melihat jam hpnya pukul 21.30 KSL.

Menghela nafas, lalu memilih untuk bangun, namun anehnya dia merasakan berat di perut.
Ia merasakan dirinya sedang di peluk dan di dekap, dan ternyata itu benar.

HyunJin dengan wajah tenang miliknya sedang tertidur dengan nyenyak. Nafas lembut nya teratur, tersirat kedamaian disana. Dahyun melihatnya dengan seksama, ditelitinya wajah menawan itu, hingga telat di bibir.

terkekeh geli, lalu mengusap wajah HyunJin dengan lembut, ia tak ingin membangunkan HyunJin maka dari itu ia melakukannya dengan lembut dan pelan.

Menggeliat kecil, lalu menarik Dahyun lebih kedalam dekapannya membuat Dahyun diam sejenak.

Wangi maskulin tercium jelas di indera penciuman milik Dahyun, wajahnya terbenam antara dada dan leher milik HyunJin.

Wangi itu begitu menenangkan hingga melupakan bahwa saat ini Dahyun sedang kelaparan.

Bunyi perut itu mengubah atensi Dahyun, dia menghela nafas seolah olah tak rela meninggalkan tempat tidur nya namun apalah daya, cacing di perutnya sudah memberontak.

Melepas pelukan HyunJin secara perlahan, kemudian dia bangkit.
Saat ingin melangkah, tangannya di cegat dan seketika di tarik.
Karena keseimbangan yang tidak baik, Dahyun terjatuh tepat di atas HyunJin.

Mata tajam namun lembut itu terbuka perlahan, nafas mint nya bisa dahyun rasakan.

Mata itu menatapnya lekat, mengusap kepala Dahyun dengan lembut dan tersenyum,
"Mau ke mana?" tanya nya khas suara orang bangun tidur.

"Mau makan, cacing diperut ku sudah mengamuk." ucap Dahyun seadanya, Sungguh saat ini jantungnya sedang maraton tak beraturan.

Hyunjin yang tubuhnya sangat dekat itu bisa merasakan detak jantung Dahyun.

Dia melepaskan Dahyun dan mulai ikut mendudukan dirinya di ranjang milik Dahyun.

"Ayo keluar, kita cari makanan dan cemilan." ajak hyunjin lalu bangun dan berjalan keluar dari kamar dahyun.

Dahyun melongo, lalu dengan cepat menyusul HyunJin.

Mereka pergi ke kedai, disana terdapat ramyeon, kimchi, bimbimbab.
(saya ga tau nama nya'-')

Dahyun memesan Ramyeon tak lupa es lemon, Hyunjin juga memesan sama seperti Dahyun.

Dalam keadaan hening karena menunggu pesanan, dahyun membuka suara,
"Kau.., ah maksud ku, bagaimana kau bisa masuk?" tanya Dahyun menatap hyunjin dengan menopang dagu nya dengan kedua tangan milik nya.

"Saat kau tidur, aku akan melakukannya. Aku juga sering melalukannya saat kau tidur aku akan selalu memeluk mu," ucap nya santai.
Dahyun melotot, baru saja ingin membuka suara hyunjin terlebih dulu menyela.
"saat kau kedinginan, aku selalu memeluk dan mendekapmu, membuat mu lebih nyaman dan hangat." ucap HyunJin dan sukses membuat dahyun memerah.

"Ya! itu namanya pelecehan, aku akan melaporkan mu" ancam Dahyun, namun hyunjin malah terkekeh.

"itu bukan pelecehan, tapi pintu balkon mu lah yang selalu mengundang ku Dubu Noona."

Dahyun mengerjap kan matanya, Pesanan mereka datang lalu dahyun lebih dulu melahap.

Dahyun tak peduli tentang image- nya.

Sedangkan hyunjin yang melihat itu menggelengkan kepalanya,
"ck. Kau makan dengan belepotan," hyunjin mengambil tisu lalu mengelapnya.

Dahyun diam, ia menatap HyunJin yang fokus dengannya.
"Jangan melihatku dengan seperti itu, aku tau aku tampan." Ucap HyunJin.

My Little Cat | Hyunjin-Dahyun End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang