MLC 11

836 146 16
                                    

Cerita Night Cleaning saya hiatusin dulu, saya mau lanjutkan ff yang masih baru hingga konflik nya.

"Apa yang kau lakukan? Kau gila?!" bentak nya saat temannya berfikir konyol.

"ya! aku gila! Aku gila karena nya!" balasnya tak kalah kesal.
Nafas mereka menggebu-gebu, seolah olah sedang terjadi pertarungan sengit.

"Kau sudah dibutakan oleh obsesi mu! Hentikan itu, kau akan melukainya lagi, tak cukup kah kau dulu menyiksanya hingga ia kehilangan ingatan dan memori? Kemana kau saat itu? kau begitu takut dan kau lari sebagai seorang pengecut dan sekarang?" Mingyu menjeda omongannya, ditatapnya Vernon dengan sorot tajam, "Dan sekarang kau ingin kembali dan merebut kebahagiaan nya?! Begitu?! Kau bukan cinta! melainkan kau terobsesi!" Amuk mingyu sambil menarik kerah baju Vernon, ditatapnya dengan sengit lalu kembali berucap.
"Dan kau tau kan apa yang akan aku lakukan? Yah, aku tak akan membiarkan mu menghancurkan kebahagian nya, Kebahagiaan Kim Dahyun. Dia sepupu ku, dan tak akan kubiarkan sibrengsek seperti mu menyakitinya lagi."

Setelah mengucapkan itu, Mingyu menghempas tubuh Vernon lalu pergi dengan tangan mengepal.

Vernon menatap punggung Mingyu yang mulai menjauh, sedikit demi sedikit tawa Vernon terdengar. Ia tertawa bagai kesetanan, "Ingin mencegah ku heh? Kita lihat, seberapa hebat permainan yang akan terjadi."

Di apartemen pribadi miliknya, Dahyun terus gelisah. Bahkan ia mengabaikan tatapan bertanya HyunJin yang saat ini duduk santai diruang tamu.

"Dia kembali..."
"tidak aku tak ingin lagi, aku membencinya.. Amat sangat membencinya," racau Dahyun. Ia menggigit kuku jari tangannya.
Dahyun gugup dan gelisah, hingga HyunJin menghampiri dan memeluknya.

"Ada apa? Apa yang terjadi sehingga kau begini, apa ada yang terjadi setelah kau pergi ke pantai kemarin?" tanya HyunJin lembut, ia menangkup wajah Dahyun dan menatap mata itu, mata yang saat ini menyiratkan kekhawatiran begitu besar.

"Dia kembali, aku takut, aku takut HyunJin, Dia akan membunuh siapa saja. Dia gila, aku tak ingin itu terjadi, aku takut ia akan menyiksa ku lagi. Hiks.. aku tak ingin itu terjadi." pertahanan Dahyun runtuh, ia menangis membuat HyunJin semakin bingung, dengan sabar dan tenang HyunJin membawa dahyun kedalam pelukannya.

"Ceritakanlah secara perlahan, apa yang membuat mu seperti ini." ucap HyunJin mengelus kepala dahyun lembut.

Dahyun menatap HyunJin dengan berlinang air mata, sedangkan HyunJin menuntut Dahyun untuk duduk di sofa dengan HyunJin yang memang ku nya.

"Ceritakan." ucap HyunJin.

Dahyun menarik nafasnya secara perlahan, lalu ia menatap HyunJin seolah olah sedang menyelami masa kelamnya yang dulu.

Flashback.

Aku mempunyai teman, ia adalah seseorang yang baru pindah dari New York. Ia bernama Vernon, lebih tepatnya  Hansol Chwe Vernon. Ia baik, begitu baik hingga aku menganggapnya hanya sebagai seorang kakak.

Aku tak tau ia menyimpan perasaan lebih, saat itu aku dan dia sedang di taman.
Ia berkata, "Aku menyukaimu, tidak bukan menyukai, lebih tepatnya mencintai mu." ungkapnya, awalnya aku menganggap itu hanya candaan, namun ia menatapku begitu serius dan aku tau. itu bukan cinta melainkan obsesi yang kentara.

Aku menolaknya dengan halus, aku tak ingin persahabatan itu hancur. Namun malang nasib ku, pada malam aku menolaknya. Ia menculik ku dan membawa ku ke sebuah bangunan yang tak terawat, itu adalah Villa tua yang kosong.

Disana ia mencoba memperkosa ku, bahkan ia menyiksa ku terlebih dahulu.

Ia mencambuk ku saat aku ingin kabur, ia menendangku saat aku tersungkur, dan ia menampar ku hingga berdarah.

Dia gila. Dia menyiksa ku lalu berkata bahwa ia mencintai ku.

Dia menyiksa ku sampai aku kehilangan sebagian memori ingatan ku, dan pada malam itu ia hilang. Lenyap di telan bumi.
Ia hilang, namun saat itu ingatanku masih belum pulih sebenarnya.

Memilih pulang dan mengemasi barang, aku berangkat ke Seoul untuk menemui orang tua ku.
Aku pindah sekolah karena mengalami trauma yang mendalam.

Hingga aku bertemu dengannya lagi, aku bertemu di pantai.
ia ingin meminta nomor ponsel ku, namun dengan cepat aku mengatakan tidak dengan tegas.
Aku mengingat semuanya, perlakuan dan penyiksaan pada malam itu. Setiap hari aku terkurung, dan bahkan orang itu tak segan segan menyiksa ku.

Flashback end.

Dahyun bercerita diringi deraian air mata, HyunJin mengusapnya.
Ia menatap mata Dahyun yang memancarkan ketakutan dan kekhawatiran.

"Tenanglah, tak kan kubiarkan dia menyentuh mu." menarik nya kedalam dekapan.
Dahyun bersandar di dada HyunJin.
"Aku takut ia akan melakukan hal gila, aku takut ia akan datang ke kota ini dan mengikutiku lagi." Ucap Dahyun pelan.

Hyunjin mengerti perasaan Dahyun, gadisnya ini mengalami trouma yang mendalam.

"Aku akan menjagamu, dan mulai sekarang kau harus selalu ada disamping ku meskipun itu di sekolah." ucap HyunJin.
Dahyun mengangguk,

"lebih baik kau istirahat, kau kelelahan. Besok adalah hari senin dan itu bearti kita akan kembali kesekolah."

Dahyun hanya mengangguk, HyunJin menggendong Dahyun dan membawa Dahyun kekamar nya.
Meletakkan pelan diatas kasur lalu menyelimuti Dahyun.
ikut berbaring disampingnya, ia memilih membawa Dahyun kedalam dekapan.
"Meskipun nyawa ku adalah korbannya, aku tak akan membiarkan satu inci pun orang itu menyentuh mu." ucapnya dalam diiringi kecupan hangat di dahi dahyun.

Dahyun tak mendengarnya, ia terlelap. Terbukti saat dengkuran halus itu menyapa telinga hyujin.
Sedangkan HyunJin menatap Dahyun hingga ia berhenti di bibir ranum milik dahyun.

Dengan lembut ia mencium Dahyun, ciuman lembut tanpa ada nafsu. Ciuman yang menandakan bahwa ia sangat mencintai gadis berkulit susu tersebut.

"Good Night"

"Aku tak peduli, aku ingin pindah sekolah yang Dahyun tempati." ucap Vernon
Sedangkan yang di perintah hanya mengangguk dan berlalu pergi.

"Lihatlah, seberapa besar kau bisa lari dari ku, Kim Dahyun."
seringai nya dengan senyum yang lembar dan mengerikan.

"Aah aku jadi ingin tahu, apa yang akan sepupu mu itu lakukan, hahaha... Kim Mingyu, Kim Dahyun, kalian adalah seseorang yang ingin aku singkirkan dan ingin ku taklukkan meskipun harus bermain dengan cara kotor."
Berjalan ke balkon kamar, ia menatap langit.

"Kita lihat, tuhan berada di pihak siapa dinanti hari. Dan Kim Dahyun, persiapkan diri mu. Kita akan pergi jauh, dan hanya ada aku, dan..." ia menggantung kalimatnya, senyum dan wajah dingin nya berubah menjadi satu.

"hanya ada aku, dan kau tanpa ada hama pengganggu."


Vote koment oi
GA TERIMA KOMENT NEXT!! LEBIH BAIK JANGAN KOMENT KALAU KOMENTNTA NEXT DOANG!

Butuh pendapat, menurut kalian ini alurnya kek gimana? tegang ga?

Lalu kalau ada typo, mon maap bae, author ngetiknya tengah malem jadi yah gitu :)

My Little Cat | Hyunjin-Dahyun End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang