MLC 12

961 145 31
                                    

Dahyun POV.

Astaga, demi Tuhan aku membenci ini semua. Saat ini di depan kelas ku dia berdiri dengan senyum yang merekah.

Para gadis dikelas ku menjerit histeris karena terkagum. Sedangkan aku tidak, aku muak.
Aku takut, apa lagi ia memandang ku dengan senyum yang sulit diartikan.

Ia berjalan dan duduk dibelakang ku.
" I Got you, Kim Dah.yun."  ucapnya dengan nada di tekan.

Detak jantung ku berpacu, aku merasakan takut dan aku bisa merasakan akan ada bencana besar.
Oh tuhan, jauhkan aku dari makhluk mengerikan seperti.

Aku rela bila harus meladeni HyunJin yang menyebalkan dari pada menjadi sasaran monster mengerikan seperti Vernon.

Dahyun POV end

Jam istirahat, Dahyun melihat ia mendekat sedangkan Dahyun beringsut mundur.
Saat ini  ShinB, Eunseo, pinky dan Cheng Xiow sudah berada di kantin dan meninggalkan Dahyun sendiri dikelas.

Dahyun lupa bahwa ia bersama Vernon, dan saat ini Vernon sedang berjalan perlahan kearahnya dan menyudutkan nya diruangan kelas itu.

"Aku menemukan mu, apa kau senang bertemu dengan ku?" tanya Vernon setelah tepat dihadapan Dahyun.

Dahyun tak menjawab, ia melihat ke kiri dan ke kanan.
Manik matanya seolah olah sedang mencari seseorang.

"Kenapa? kau tak merindukan ku?" tanya Vernon dengan raut wajah sedih.

Dahyun tau itu topeng, hingga sebuah cengkraman diwajahnya membuat ia mau tak mau harus menatap kearah laki-laki itu.

"Kau tak menjawab ku sayang." geram Vernon, ia mendekatkan wajahnya dan mulai melumat kasar bibir cherry milik Dahyun.

ia kaget, mendorong dengan kuat namun susah payah.
Air matanya menetes, ia tak bisa, ia terlalu lemah. Trouma itu mengakibatkan rasa yang mematikan untuk Dahyun.

bertepatan dengan itu, HyunJin datang bersama mingyu dan Hoshi.

Bugh!

Satu pukulan telak mengenai wajah Vernon, pria itu meringis merasakan sakit yang diakibatkan pukulan Mingyu.

"Bajingan! Kau mau membuat troumanya lebih dalam hah?!" teriak mingyu, Vernon menatap datar mingyu didepannya.

"Kenapa? dia milik ku, aku berhak untuk itu." ucap Vernon kelewat santai.
HyunJin geram, ia melihat Dahyun yang meringkuk ketakutan.

Tanpa bisa menahan lagi, Mingyu mengahajar Vernon hingga pria itu babak belur dan mengeluarkan darah.

Para guru dan siswa berbondong bondong datang ke kelas Dahyun.
Mereka melihat Dahyun yang meringkuk ketakutan didalam pelukan hyunjin lalu beralih ke mingyu dan Vernon.

Guru guru membawa Vernon ke UKS sedangkan mingyu, dibawa keruang BK.

"Aku sudah tahu semua, tenanglah. Kita akan berjuang meskipun itu berat." ucap HyunJin.

Dahyun mengangguk lalu memeluk Hyunjin erat.
Hoshi melihat itu lalu berjalan perlahan dan memeluk Dahyun, adik semata wayangnya.

"Kau tau 'Dia' kan Dahyunie?" tanya Hoshi, Dahyun mengangguk cepat, keringatnya terus mengucur karena rasa ketakutan itu menjadi nyata.

"Dia tak akan tinggal diam, maka dari itu kau harus berhati hati, aku tau dia pasti memiliki seribu cara demi mendapatkan mu." ucap Hoshi mengusap wajah Dahyun.
"Dengar, kau adik ku. Adik yang ingin aku lindungi, aku akan membantu mu meskipun nyawa ku taruhannya. Dan Hyunjin-ssi. Aku harap kau bisa melindungi melindungi adik ku ini."
Ucap Hoshi diiringi tepukan dibahu HyunJin.

Hyunjin mengangguk, ia melihat Dahyun lalu menangkup wajah Dahyun, sementara Hoshi sudah keluar.

"Dia mencium mu, aku ingin membersihkannya." ucap HyunJin pelan lalu dengan lembut ia mencium bibir Dahyun.
Begitu lembut sampai sampai Dahyun terbuai, Dahyun perlahan membalas ciuman HyunJin.
Ciuman lembut dan penuh akan cinta itu.

Dengan pelan ia melepasnya, mengusap bibir Dahyun dan menatap manik itu lekat.
"Kau bukan barang, kau adalah manusia. Dan kau adalah pujaan hati ku, detik nafas ku. Aku mencintai mu. Izinkan aku untuk menjadi pendamping mu, demi tuhan, aku mencintai mu. Sangat. Dan cinta ku ini tulus bukan obsesi semata." ucap HyunJin dengan lemah dan tatapan yang sayu.

Dahyun menatap manik mata HyunJin mencoba mencari sebuah kebohongan, namun nihil.
Mata itu berkata jujur.
Dengan mantap Dahyun mengangguk.
Hyunjin tersenyum lembut, ia memeluk Dahyun dan mencium pucuk kepala itu.

Vernon menatap dan menyaksikan semuanya.
Ia berjalan masuk dan bertepuk tangan, membuat dua insan itu menatap kearahnya.
"Wah..wah..wah.. drama cinta yang mengharukan." ucap Vernon lalu menghampiri mereka berdua.

"Satu anak curut bertambah, bearti akan ada Tiga yang akan ku basmi." melihat dengan kepala dimiringkan, ia menatap Dahyun yang sedang menyembunyikan wajahnya di dada HyunJin.

"Hallo manis" Vernon mengusap pipi Dahyun, Dahyun menampiknya kasar.
Vernon tersenyum hambar, ia mengulum bibirnya.

"Kau lihatlah, permainan akan dimulai. Dan kau, cepat atau lambat akan menjadi milik ku." ucap nya diiringi suara bell masuk.

HyunJin menatap Vernon, ia maju hingga mereka saling berhadapan.
"Bung, kau masuk didaftar list orang yang ingin ku lenyapkan." sambil menepuk bahu itudan berlalu pergi.

Para siswa berbondong bondong masuk, dan Dahyun tentu sudah duduk di bangkunya diikuti ShinB dan lainnya.

"Kau baik baik saja? Wajah mu pucat sekali." ucap Pinky melihat raut wajah Dahyun.

Dahyun menggeleng, ia mencoba tenang walau dalam hati ia gelisah.

"Bersiaplah, permainan akan dimulai nanti malam sayang."

Tubuh Dahyun menegang, keringat mengalir dari dahi dan pelipisnya, melirik Vernon dengan ekor matanya.
Ia melihat Vernon tersenyum miring, dengan tatapan tajamnya.

'Tuhan, lindungi aku dan orang orang sekitar ku.'

Double Up!

yeeyyy beban author mengurang dikit:)
wkwkw
vote koment terus

My Little Cat | Hyunjin-Dahyun End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang