MLC 10

951 147 14
                                    

HyunJin menatap layar tv yang menampilkan berita tentang ditemukan sebuah mayat yang mungkin itu adalah korban pembunuhan.

Pandangannya hanya datar, ekspresinya tidak terbaca.
Dengan gaya menopang dagu, ia tertawa saat seorang polisi di telivisi itu mengatakan bahwa saat ini kasusnya sedang diselidiki.

"Saat ini kami sedang menyelidiki mayat yang kami dapat kan. Ada dua mayat, satu kami temukan di sebuah jalan sempit yang mungkin jarang dilalui lalu lalang. Lalu yang kedua kami menemukan sebuah mayat sakit dengan tubuh yang sudah tak utuh dengan jantung yang tertusuk. Saat ini pihak Rumah Sakit sedang melakukan otopsi..."

Bip!

Layar Tv itu dimatikan, HyunJin berdiri dengan malas. Ia keluar dari kamarnya menuju balkon yang tepat berhadapan dengan balkon kamar milik Dahyun.

"Polisi bodoh," senyumnya remeh.
Ia membuka hp nya dan melihat apa yang sedang gadisnya itu lakukan.

Ah gadis, mengingat nya semalam membuat HyunJin mengukir senyum tipis. Kenapa tidak? Dahyun semalam tanpa sadar mencium pipi HyunJin lalu terlelap kembali setelah mengucapkan 'Selamat malam bocah bodoh'.

Dia menatap Dahyun yang sedang bergelut dengan ranjangnya.
Sedangkan Dahyun dia terbangun saat bunyi berisik itu terdengar di pintu depan rumah.

"Arrghh Cecunguk itu merusak mimpi indah ku!" kesal Dahyun lalu bangun dengan penampilan acak acakan.
-

-

-

"T-A-D-A!!" teriak teman nya.
Ini gila, Pinky membuat nya kesal dengan teriakan melingking miliknya.

"ya! Kau sangat berantakan, mandi lah kita akan berlibur hari ini," ucap Eunseo lalu mendorong Dahyun kembali kekamar nya untuk segera mandi.

Sedangkan Cheng Xiow, ShinB, pinky, dan Eunseo sedang duduk diruang tengah apartemen Dahyun.
Mereka menonton seraya menunggu Dahyun.

25menit akhirnya Dahyun keluar dengan mengenakan pakaian santai.
Ia mengenakan baju kaos lengan panjang dengan motiv bunga biru di tepi dada kirinya, tak lupa celana Jeans panjang berwarna biru.

"Mau kemana kita dihari libur ini?" tanya Dahyun seraya melihat temannya yang bangkit dan jalan mendekat.

"Lotte world?" tanya Cheng xiow.

"Hmm bagaimana kalau bermain di Mall?" tanya pinky, mereka berjalan keluar dengan Dahyun yang mengunci pintu apartemen miliknya.

"Boleh juga, tapi dihari minggu ini kita butuh refreshing untuk menjernihkan otak." Saran ShinB.

Dahyun tampak berfikir.
"Refreshing? Bagaimana kalau pantai?" tanya Dahyun, seketika mereka saling tatap sejenak.

"Ide bagus!" ucap mereka kompak.

Mereka menaiki mobil, oh mobil mereka adalah mobil berbeda dari yang lain.
Didalam mobil mereka bisa tiduran dengan tersedianya kasur.
Didalam mobil juga ada peralatan lainnya, seperti pakaian untuk ganti, alat make up tak lupa cemilan dan minuman yang bisa keluar secara otomatis saat kau mau menginginkannya.

Mobil mereka bisa di kontrol dengan sendiri, kau hanya perlu memasukan tujuan di Maps mobil tersenyum.

Mereka bersantai, namun saat Dahyun sedang mendengarkan musik tiba tiba HyunJin menelepon nya.

"Hallo Noona.." ucap HyunJin memulai percakapan.

"Ada apa? jangan mengganggu waktu wikend ku."

"hahaha, tak akan. Oh bagaimana tidur mu?"

"Nyenyak, sudah lah kita bicara nanti kalau hari libur ku selesai."

"oke, aku mencintai mu Noona pendek"

"Ka-"

Bip!

"Bocah sialan." gerutu Dahyun sedangkan hyunjin tertawa membayangkan wajah kesal Dahyun.



Mereka tiba di pantai, air yang jernih berwarna biru, tak lupa berbagai macam ikan dan tumbuk karang yang terlihat.

"Yuhuuuu," teriak pinky girang.

Dahyun langsung membekap mulut sahabatnya itu.

"Kau membuat ku malu," ucap dahyun datar.

"Bukan hanya kau, tapi kita semua." timpal Eunseo.

Pinky cemberut lalu berdecak. Hal itu membuat mereka tertawa.
Melepas sendal lalu berlarian di sepanjang pandai.

-
-
-

"Siapa mereka?"
lelaki berparas barat itu menatap gadis putih berkulit susu.

"Ntahlah," sambung lelaki dengan bertubuh berwarna kekulitan.

"Mereka cantik, ayo kita berkenalan." timpal lelaki satu nya.
Mereka mengangguk, lalu berjalan mendekati gadis gadis yang bermain dan berlarian di pantai.



Dahyun, Eunseo, ShinB, pinky dan Cheng Xiow bermain air dan kejar kejaran. mereka sudah mengganti pakaian dengan kaos pendek dan celana pendek bahan karet yang membuat mereka nyaman memakainya.

Saat sedang asik bermain, intrupsi suara mengalihkan kegiatan mereka.

"Hoi!"
teriak seorang dari sebuah gerombolan.

"Menurutmu, mereka memanggil kita?" tanya ShinB lalu melirik temannya yang menatap nya juga.

"Ntah, sudah lah abaikan saja." ucap Dahyun.
baru saja ingin berlarian, sebuah suara bariton menghentikan langkahnya.

"Ya?" tanya ShinB,

"kalian memanggil kami?" kini giliran Eunseo,

"ya, kami memanggil kalian. Ah perkenalkan," lelaki itu mengulurkan tangannya.

"Aku Moonbin" ucap Moonbin menatap ShinB.

"Aku ShinB."
balas ShinB menjabat tangan Moonbin namun segera dilepas.

"Aah perkenalkan, ini teman ku. Dia Mingyu, Hoshi, Junho, dan," Moonbin menatap lelaki berparas barat itu.

"Dia Vernon" sambung mingyu.

"Ah baiklah senang berkenalan, perkenalkan ini sahabat ku, Eunseo, Pinky, Chengxiow dan- eh?" ShinB celingak celinguk mencari dahyun. Perasaan nya tadi Dahyun ada bersama nya tadi.

Akhirnya ia melihat Dahyun yang sedang mengelus kucing putih di dekat tepian jalan.

"Dahyun, gadis putih itu adalah Dahyun." ucap ShinB.
Semua mata tertuju pada dahyun, senyum merekah gadis itu membuat mata Vernon tertuju pada nya.

"ah baiklah, kami pamit dulu. Sampai jumpa" ucap Eunseo.

"Dahyun!" teriak Pinky, membuat laki laki tadi menutup telinga nya, sedangkan Dahyun menoleh dan dengan cepat mendatangi sahabat nya itu.

"ada apa?" tanya nya,
"ayo makan" ucap pinky cemberut mengusap perutnya yang lapar.

"menjijikan," cibir ShinB lalu berjalan dengan menarik tangan pinky menuju kedai.

Mereka menyusul, namun Dahyun di tahan oleh Vernon,

"ada apa?" tanya Dahyun menatap tak suka.

"tidak," balas vernon. " boleh aku minta no ponsel mu?" tanya Vernon terlihat ragu,
"tak bisa, permisi." Dahyun segera berlari menyusul temannya.

"tenanglah.. Kau cukup berusaha, ingat. Usaha mu pasti ada hasil." nasehat Moonbin.

Vernon menatap Dahyun lekat, lalu mengangguk untuk membulat kan tekat.

Dia harus mendapatkan Dahyun, apapun itu.

pikirnya.

Dahyun? ia sudah mulai nyaman dengan Hyujin. Bocah menyebalkan yang bisa membuat Dahyun kesal namun juga nya tertawa.

Apa ini? apa ini semacam cinta segitiga? Tak tau kah ia bahwa HyunJin itu psycopath. Sedangkan Vernon? oh mungkin lelaki itu penuh misteri hingga menargetkan Dahyun untuk menjadi miliknya.

My Little Cat | Hyunjin-Dahyun End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang