19

2K 201 4
                                        

"Berapa yang kamu minta?" Tanya Wendy ketika orang yang di tunggunya baru saja duduk.

Wendy kini berada di sebuah cafe terbuka, dia telah membuat janji bertemu dengan Suran.

"Cih, apa maksud kamu?" Tanya Suran balik.

"Jangan pura-pura tidak tau'' ucap Wendy tenang meletakan majalah infoteiment di atas meja.

"Jadi ini soal Suga, menyenangkan bisa membuat seorang istri menemui aku karena suaminya yang berpaling. Aku ingatkan bahwa suami kamu yang menemui aku" Suran senyum mengejek.

Wendy masih tenang, bahkan di wajahnya tidak ada gurat emosi sedikitpun, cara ampuh menghadapi wanita ular bersikap tenang.

"Di situ terlihat seorang wanita yang memaksa mencium suami aku. Di sebelah kiri teman si wanita yang bertugas memoto adegan itu" Wendy mengangkat alisnya menatap lawan bicaranya rendah.

"Yang jelas Suga yang datang menemui aku" Suran mulai tersulut emosi.

"Oh aku lupa jika suami aku masih menyukai wanita jalang, apa kamu salah satu koleksinya. Kamu tau pria beristri hanya menganggap wanita jalang sepertimu tidak lebih dari penampung sperma. Jika bosan mereka akan mencari yang lain" seringai Wendy

Suran berdiri mengangkat gelas jus Wendy dan menyiramkannya ke wajah Wendy.

"Kamu hati-hati kalau bicara, jangan coba-coba merendahkan aku" teriak Suran marah.

"Aku merendahkan kamu? bukannya kamu memang sudah menjadi wanita rendahan. Kurasa di luar sana masih banyak pria yang mau menampung kamu jika suami aku bosan"

Plakk.

Suran menampar Wendy kuat dan menatap Wendy yang kini tersenyum penuh kemenangan.

"Gotcha sampai bertemu di pengadilan" kata Wendy lembut.

Suran mulai menyadari bahwa dirinya terjebak dalam permainan Wendy.

Dia pasti akan di laporkan karena kasus kekerasan. Dan disini cafe terbuka dengan banyak pengujung yang memoto dan menatap Suran seperti seorang narapidana mati. Sialan ternyata Wendy terlalu tangguh untuk dia jadikan lawan. batin Suran resah.

******

"Apa?" teriak Suga

''Wendy di tampar sama Suran di tempat umum" ulang manajer Suga santai.

"Sialan. Hubungi Namjoon kita bakal bawa ini ke jalur hukum" ucap Suga datar.

"Sebaiknya diskusikan dulu sama Wendy. Kejadiannya baru dua jam lalu jangan gegabah"

"Suran sudah keterlaluan. Aku diam waktu dia buat sensasi bawa-bawa nama aku, tapi sekarang nggak bakal aku biarin liat istriku di tampar" emosi Suga

Manajer Suga menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Besok tuntutan harus udah di lakuin" titah Suga





Tbc

The Secret [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang