"Apa yang kau lakukan di sini?" Jiae mengernyitkan dahi. Dari semua tempat di Seoul, tidak pernah Jiae sangka bahwa ia akan kembali bertemu dengan Si Driver di kampusnya.
Suga tidak membalas. Ia hanya meregangkan tangan, lalu kembali menutup Fazioli. Sampai akhirnya Jiae mengulang pertanyaannya, Suga akhirnya menjawab, "Yang lo liat gue lagi ngapain emang?"
Mata Jiae tertempel pada setiap gerakan laki-laki itu. "Kenapa kau ada di sini?"
"Gue ga lihat ada larangan ga boleh masuk ke tempat ini. Bahkan untuk 'driver' sekalipun," sindir Suga. Ia berjalan keluar ruangan, sadar bahwa Jiae masih menyorotinya dengan laser tatapan.
"Aku serius."
"Apanya?"
"Bertanya."
"...," Suga mempercepat langkah, tapi ia tidak tahu bahwa Jiae lebih gigih mengikutinya.
"Kau mau ke mana?" tanya Jiae. Saat ini, Jiae tahu apa yang ia inginkan adalah hal yang gila. Dan untuk mendapatkannya, ia pun harus melakukan hal gila, meskipun itu berarti mencoreng harga dirinya.
"Correct me if I'm wrong, tapi baru minggu lalu di komuk lo ketulis jelas kalo lo ga mau ada di jarak 10 meter aja dari gue. Ketabrak orang lagi ya lo sampe otaknya geser?"
"Eh, kurang ajar!" pekik Jiae. Semua kalimat yang keluar dari mulut laki-laki ini, engga panjang engga pendek, tetap saja selalu berhasil membuat hati Jiae mendidih karena kesal.
"The feeling is mutual, btw. Gue ga mau lama-lama ngobrol sama perempuan kasar macem lo."
"Apa kau benar-benar August D?" teriak Jiae kencang. Semua rasa malu dan harga diri ia keluarkan sekalian.
Suga spontan berbalik, menatap wajah perempuan itu sejenak untuk mendelik. "Kalo emang iya, trus urusannya di lo apa?"
Dasar Mulut Silet Muka Setrikaan! Tapi tentunya Jiae tidak menyuarakan umpatan itu. "Aku ingin meminta to-"
"Ga," balas Suga, memotong sebelum Jiae sempat menyelesaikan. Ia mulai curiga Yoo Jiae ini ternyata adalah fansnya. Tipe fans yang paling ia tidak sukai, yang pura-pura membencinya padahal hanya cari perhatian. Ugh, tidak tidak, ia bukan idol, tidak mungkin sampai separah itu. Tapi memikirkan dirinya memiliki fans mengganggu memang selalu membuat Suga menggigil.
Baru saja selangkah Suga melangkah keluar pintu, Jiae menarik tasnya, memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan perempuan itu.
"Namanya panggungnya, CHAN. Dia adikku, dan kalau kau memang punya selera dan musikalitas yang tinggi, kau pasti tahu bahwa dia adalah musisi yang berbakat."
Entah terkejut karena baru saja diputar-putar oleh seorang perempuan galak, atau karena ucapannya yang terdengar begitu yakin, Suga hanya bisa terdiam membalas tatapan Jiae.
"Lo mau gue ngapa-"
"Collab with him. Atau jadi produsernya atau memberinya lagu, bebas. But first, aku mau kau ketemu Chanhee dan menjadi mentornya."
---
azel's note:
sejujurnya ini pendek2 karena aku tau aku ga bakal bisa cepet ngelarinnya :"D
KAMU SEDANG MEMBACA
What She Wants || yja x myg (slow update)
FanficWhat Jiae wants, Jiae gets. Except Yoongi.