part 7

192 38 9
                                    

Jiae sedang mendengarkan episode 143 season 7 drama percintaan Mijoo dengan Hyungsoo - Seniorku Tidak Menganggap Hubungan Kami Serius, ketika Hoseok masuk ke apartemen Mijoo. Laki-laki itu membawa satu kardus pizza dan seplastik minuman kaleng.

Harusnya Jiae tidak terkejut mengetahui Hoseok bisa masuk ke apartemen Mijoo tanpa mengebel terlebih dulu. Akan tetapi, tiba-tiba terlintas di otaknya bahwa Hoseok mungkinlah salah satu alasan kenapa Mijoo selalu bertengkar dengan Hyungsoo. "Apa Hyungsoo sudah tidak pernah membawa nama Kuda ini setiap kalian bertengkar?"

Hoseok menyipit kesal, memutuskan untuk fokus membuka kardus pizza dan segera mengisi perutnya dengan satu potong selagi hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok menyipit kesal, memutuskan untuk fokus membuka kardus pizza dan segera mengisi perutnya dengan satu potong selagi hangat.

"Itu kan udah kelar dari dulu," Mijoo menarik ingus, "Aku ga pernah bawa-bawa Hoseok pas kita lagi bareng."

"Tapi dia tau tiap lo lagi bareng sama Hoseok?"

"Tau kok."

"Trus responnya?"

Mijoo yang sudah siap memasukkan pizza lantas berhenti untuk menatap Jiae. "Biasa aja. 'Have fun', gitu. Apa sih, Eon? Ga mungkin ah Hyungsoo oppa sechildish itu. Dia paham banget gue sama Hoseok cuma sabahatan, tau. Jangan bikin gue mikir yang engga-engga, deh."

"Mikirin apa emang?" balas Jiae penuh nada menuntut. Jiae mengalihkan tatapan menilainya ke Hoseok, yang kali ini fokus memberikan saus di potongan pizzanya. 'Terlalu fokus'.

"Dih, kalian nutupin sesuatu ya dari gue?!" Oh, Jiae punya alasan kenapa ia berpikiran seperti itu.

"Lo ato gue yang cerita?" ucap Hoseok serius setelah ruangan hening total. Spontan Jiae tahu bahwa ada hal penting yang memang telah keduanya rahasiakan. Fakta bahwa Jung Hoseok pernah mengaku bahwa ia 'mungkin' menyukai Lee Mijoo pun selalu membuat Jiae khawatir akan hubungan keduanya.

"Cerita ga!" tuntut Jiae.

Mijoo mendumal, menggaruk-garuk kepala hingga berubah menjadi semakin tak karuan. Ia bergantian menatap Hoseok dan Jiae. Lalu berteriak dulu, "Eomma! Lo aja yang jelasin!"

Hoseok langsung mengangguk. "Yowis. Jadi sekitar dua bulan se-"

"Aa! Bentar, bentar! Lo janji dulu Eon ga bakal ngamuk ke gue. Kalo ke Hoseok gapapa!"

"Apaan sih?" Dahi Jiae mengerut. "Kalian ngapain deh?"

"Sekitar dua bulan setengah yang lalu-"

"Ih bentar, Cumi Alot!" Mijoo menghujani pundak Hoseok dengan tamparan yang bunyinya tak kalah nyaring dengan teriakan laki-laki itu.

"Udang Batu! Sakit!"

"Kalian berdua mau gue jadiin tumis seafood? Cerita ga cepet!" tuntut Jiae dengan mata melotot.

Mijoo seketika kembali ke tempat, memeluk kaki dan kepalanya. Hoseok menghela napas panjang. Jiae bisa lihat Hoseok sedang kelelahan dengan posisi barunya di kantor sebagai manager marketing. Melihat laki-laki itu masih selalu ada dan sedia ketika Mijoo pun Jiae membutuhkan teman curhat adalah salah satu kualitas Hoseok yang membuat Jiae sangat bersyukur memiliki Hoseok di dalam pertemanan kecilnya. Namun ketika Hoseok melanjutkan ceritanya, ingin Jiae rasanya membuat wajah laki-laki itu rata seperti pizza.

"We probably had sex, setelah reunian angkatan kami new year eve kemarin."

"Hah? What?" Jiae mengeryit, berharap ia salah dengar.

"Eng, mabuk, Eon. Lo tau kan biasanya kita selalu bertiga. Dan wak-"

Jiae memotong, "The hell? Apa sih yang ada di otak kalian? Kalian udah temenan 8 tahun dan ga pernah kejadian kayak gini. Had sex? When both of you are in relationship with other people?"

"Sumpah, Jiae noona, gue ga inget apa-apa. Kami ga inget apa-apa, ok?" jelas Hoseok.

"Ah, makanya lo putus dari Eunbi?" hujam Jiae kepada Hoseok.

"Dih itu mah Eunbi aja yang emang ga bisa move-on dari mantannya," sela Mijoo, "Lo kan udah paham bagian itu, Jiae eonni!"

Ubun-ubun Jiae seakan disoroti dengan kaca pembesar di tengah gurun pasir. Ia menatap tajam pada Mijoo. "Trus lo udah periksa?"

Mijoo mengangguk. "Jadwal gue lancar. Ini isinya cuma junk food tau," pekik Mijoo sambil mencubit lemak di perutnya.

Hoseok menimpali, "Ga ada yang perlu dikhawatirin, Yoo Jiae noonim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok menimpali, "Ga ada yang perlu dikhawatirin, Yoo Jiae noonim. Mending siap-siap sebulan ke depan kita bakal denger Mijoo komplain 'GUE GENDUTAN KAYAK BABI GIMANA NIH?' gitu ga berenti-"

Kalimat Hoseok berhenti karena ia ditendang Mijoo tepat di punggung.

Jiae berusaha tertawa, namun perasaannya masih tidak nyaman. Tidak akan nyaman sampai ia bisa melupakan fakta bahwa kedua teman dekatnya telah menutupi hal yang begitu besar darinya semala dua bulan. Setidak nyaman itu ketika ia tahu bahwa Hoseok selalu bingung dengan perasaannya sendiri terhadap si gadis Lee.

Semakin runyam perasaannya setelah ponsel Hoseok berdering. "Oi, Suga hyung? Di mana?"

What She Wants || yja x myg (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang