Semua Karena Cinta

796 40 0
                                    

HARA POV

Jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari dan aku baru tiba di kamar setelah menemani Yoongi memeriksakan bahunya ke rumah sakit.

Tidak banyak hal yang dikatakan dokter, mereka hanya ingin Yoongi sedikit mengistirahatkan bahunya untuk sementara sampai cideranya benar-benar membaik. Mereka tidak mengharapkan Yoongi memaksakan diri untuk tetap tampil maksimal.

Hal itu bisa membuat kondisi bahunya semakin buruk.

Yoongi tidak berkomentar. Dia tidak mungkin merelakan penampilannya lagi hanya karena cidera yang dialaminya. Dia selalu merasa bersalah karena cidera.

Tapi aku tetap berharap, sampai di hari fanmeeting terakhir mereka di Seoul pekan depan, bahu Yoongi semakin membaik dan namja itu bisa memberikan penampilan terbaiknya untuk semua penggemar.

Aku membuka pintu balkon kamar hotel, menghirup dalam-dalam udara malam kota Busan. Setelah beberapa kejadian hari ini, aku benar-benar baru bisa menikmati keindahan kota Busan.

Jika diingat-ingat lagi, ini adalah kesekian kalinya aku meninggalkan semuanya demi bersama dengan Yoongi. Aku melakukan semuanya untuk Yoongi.

Tapi...

Apa Yoongi pernah melakukan hal yang sama untukku?

Hm...

÷

Flashback

Aku baru turun dari Mobil menuju kantor client perusahaan orang tuaku. Hari ini tepat 10 hari setelah aku mencoba membantu Ayahku untuk mengurus perusahaannya.

Sejujurnya, aku kurang menyukai pekerjaan kantor. Tapi setidaknya sampai project baru yang sudah kurencanakan dan sedang berjalan itu selesai. Aku akan mengurus usahaku sendiri. Aku mungkin bisa tetap membantu pekerjaan orang tuaku, tapi aku akan melakukannya di sela-sela kegiatan utamaku.

Aku berencana mengadakan meeting hari ini. Tapi entah apa yang terjadi. Aku benar-benar linglung. Aku tidak yakin apa yang salah dengan diriku.

Kepalaku tiba-tiba mulai sakit dan tubuhku terasa begitu panas. Apa aku demam?

30 menit kami berdiskusi tentang pekerjaan dan aku sama sekali tidak bisa fokus. Aku memutuskan meminta maaf dan menyudahi meeting ini dengan rasa bersalah.

Saat berjalan menuju mobil, tiba-tiba bruk.

-

Aku terbangun dengan selang infus yang sudah terpasang di tanganku. Ada keluargaku dan orang tua Yoongi disini.

dan

oh?

Yoongi?

Kenapa dia ada disini?

Bukankah seharusnya Yoongi ada di Malta bersama anggota BTS yang lain?

"Oppa" Lirihku.

Semua orang menatapku. Yoongi mendekat begitu tau aku sadar. "Gwaenchana? Apa sangat sakit?" Tanyanya dengan nada begitu khawatir.

Aku mengangguk.

"Aku baik-baik saja Oppa" Ucapku lemah.

"Eomma akan memanggilkan dokter" Ibu dan Ayahku keluar dari kamar rawatku untuk memanggil dokter sedangkan Ibu Yoongi mengusap kepalaku.

Mereka bersyukur karena aku mulai bangun, aku hampir tidak bangun selama 2 hari.

"Terima kasih Sayang karena kau baik-baik saja." Ucap Ibu Yoongi padaku.

Dokter memasuki ruanganku diikuti beberapa perawat.

"Hara-ssi. Apa yang kau rasakan sekarang? Bagaimana perasaanmu?"

"Kepalaku masih terasa pusing dan seluruh tubuhku juga rasanya sangat sakit. Apa yang sebenarnya terjadi padaku dok?" Tanyaku.

"Gejala tifus, lebih dari itu di cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini membuatmu mudah terserang virus. Kau harus banyak beristirahat. Ku dengar kau juga sangat sibuk belakangan ini bukan?"

-

Aku hanya ditemani Yoongi sekarang, namja itu sedang mengupas buah apel untukku. "Oppa, ada hal sangat yang mengganggu pikiranku."

"Mwonde?"

"Bukankah seharusnya kau sedang berada di Malta bersama dengan yang lainnya? Kenapa sekarang.... Apakah semua ini karenaku?"

Aku menatapnya penuh tanya. Yoongi menggeleng kemudian tersenyum hangat. "Shooting berakhir lebih cepat. Jadi aku bisa kembali ke Seoul untuk menemanimu"

Aku mempercayai perkataannya tanpa bertanya apa-apa lagi.

÷

Tapi?????

Yoongi saat itu berbohong padaku. Dia pulang ke Korea terlebih dulu dari anggota lainnya, meninggalkan shootingnya untukku.

Dan..

Aku baru menyadari itu semua saat menonton tayangan Bon Voyage mereka.

Saat itu Yoongi berada di mobil, lalu mendapat pesan dari seseorang. Tidak lama setelah itu, dia mengatakan harus kembali ke Seoul karena masalah pribadi.

Sedang berpikir, Yoongi tiba-tiba sudah muncul dan duduk disampingku sambil memberikan secangkir hot chocolate kesukaanku.

"Apa yang kau lamunkan Sayang?" Tanyanya.

"Oppa. Kenapa kau berbohong padaku?"

Yoongi tersentak, "Ya! Kapan aku pernah membohongi dirimu hm?" Tanyanya. "Saat kau pulang dari Malta lebih dulu. Kau berbohong tentang alasan kepulanganmu bukan?"

Yoongi menghela nafasnya pasrah. "Kalau saat itu aku mengatakan alasan yang sebenarnya aku kembali karena mendengar kau dirawat dan aku mengkhawatirkanmu. Bukankah kau akan sangat marah padaku saat itu?"

"Lalu apa menurutmu sekarang aku baik-baik saja dan tidak marah?" Kataku.

Yoongi menaruh cangkir kopinya. 

"Baiklah jika kau ingin membahasnya sekarang. Lalu bagaimana dengan kejadian hari ini? Oh tidak, kau melakukan hal seperti ini bukan hanya sekali bukan? Satu kali ... Dua kali ..... Atau????"

Aku diam. 

Yoongi berhasil membuatku mematung.

Benar-benar menyebalkan.

"Bukankah Kau juga sering sekali meninggalkan semuanya dan datang kemanapun itu untukku karena kau juga mengkhawatirkanku bukan?"

Aku diam.

"Apa aku juga boleh marah padamu?"

Aku menghela nafasku. "Tidak"

Yoongi tersenyum lalu mengacak rambutku.

"Apa kau tau,

Apa yang sering kita lakukan ini...

Saling mengkhawatirkan satu sama lain

Saling melindungi satu sama lain

Sebenarnya,

Semua

Karena

Cinta"

÷÷÷

MYG | LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang