His Breathtaking and Shimmering Light ( Part 2 )

Bab 411 dan Bab 412

Bab 411: Cinta Kembali Setelah Lama (5)

Shi Guang menuju ke bawah dan tidak melihat Lu Yanchen di ruang tamu. Tetapi, suara air mengalir dari dapur — dia sedang mencuci sayuran.

Mengangkat kepalanya dengan lembut, dia melihat dia berdiri terpaku di pintu masuk dapur ketika dia bertanya, "Untuk apa kau berdiri di sana?"

Memikirkan tanda-tanda tindakan intim mereka dari sebelumnya ... Shi Guang merasa malu. Bagaimana dia bisa merasa begitu alami tentang hal itu seolah-olah mereka adalah pasangan yang sudah lama menikah sekarang?

Dia berjalan tertatih-tatih. "Erm, kurasa aku harus membuat makanan."

"Tentu saja!" Tuan Muda Lu berdiri dengan tidak sopan sama sekali, menunjuk sayuran di atas talenan. "Potong mereka."

"Baiklah," jawab Shi Guang dengan tenang dan mencuci tangannya. Sementara itu, Lu Yanchen mengambil celemek dan membungkusnya.

Saat tangannya bergerak di pinggangnya, dia merasakan seluruh tubuhnya menjadi lembek. Ketika dia bernapas di dekat lehernya saat dia mengikat celemek untuknya, dia bahkan merasakan jantungnya melompat-lompat sejenak. Wajahnya tidak bisa membantu tetapi uap sementara tubuhnya bergetar di bawah jantung berdebar.

Tanpa terkendali, pikirannya bahkan melintas kembali ke cara mereka saat itu.

Jika hari-hari dapat kembali ke cara yang sama di masa lalu, dapatkah hubungan mereka sama?

Dia berbalik sedikit dan melihat Lu Yanchen menatapnya.

Ketika tatapan mereka bertemu, dia tidak bisa membantu tetapi merasa sedikit bingung ketika dia mengambil pisau dan mulai memotong sayuran.

Secara kebetulan, hal pertama yang dia ambil adalah bawang dan sensasi menyengat menghiasi wajahnya. Segera, mata Shi Guang memerah saat air mata mulai menetes, tampak menyedihkan.

Lu Yanchen tersenyum, "Jangan bilang ini pertama kali kamu memotong bawang?"

Mata Shi Guang yang memerah dipenuhi air mata saat dia tersedak begitu saja. Ditambah dengan godaan Lu Yanchen, rasa malunya berubah menjadi kemarahan. "Aku tidak akan membuat makanan lagi! kamu bisa keluar dan makan sendiri! "

"Kamu akan baik-baik saja dengan sedikit mencucinya," Lu Yanchen memberikan hiburannya sebaik mungkin sambil mengulurkan tangan dan menariknya ke wastafel. Memegangnya dengan satu tangan, dia memutar keran dengan yang lain dan mengambil segenggam air untuk mencuci matanya.

Ketika air dingin menyiram wajahnya, sensasi menyengat menghilang.

Meskipun dia jelas-jelas baik-baik saja pada saat itu, matanya masih memerah ketika dia bertanya kepadanya, "Meskipun bawang membuat orang menangis, orang masih memakannya. Jika kamu tersedak oleh kecelakaan saat memotong bawang, kamu benar-benar harus membenci bawang itu, kan? "

Dia menyebut dirinya sebagai bawang.

Melihat ekspresi yang bertentangan Shi Guang, Lu Yanchen mengerutkan alisnya. "Mengapa?"

Shi Guang memiliki setengah pikiran untuk mengikuti topik dan menumpahkan semuanya saat jantungnya berdebar kencang. Tapi, saat dia memikirkan bagaimana mengatakannya, suara Lu Yanchen melayang sekali lagi. "ayo kita Buat makanan ... Kita masih harus mengunjungi nenek sesudahnya."

Saat itulah Shi Guang menyadari betapa dia hampir melupakan neneknya karena masalah sendiri. Dia buru-buru mengencangkan celemeknya dan terus membuat makanan.

Ketika mereka makan, tempat itu sangat sunyi di meja makan.

Lu Yanchen minum seteguk sup dan memandangnya. "Mo Jin menelepon sebelumnya, menanyakan apakah kamu ada di sini."