1. (MTMH)

7K 364 23
                                    


"Selamat pagi anak-anak!" Seorang guru dengan cetakan wajah sederhana, polesan makeup yang sederhana seperti tidak peduli tentang kecantikan atau perawatan sama sekali. Dia guru BK.

"Pagi!" Seluruh siswa yang berada di kelas 13-A menyahuti dengan sangat sopan walaupun masih terdengar suara bisikan aneh tentang seorang Pria yang berada di samping sang guru BK.

"Anak-anak, ini adalah wali kelas kalian yang baru. Silahkan pak." Guru BK mempersilahkan Pria tampan dan berwajah tegas itu untuk memperkenalkan Diri kepada muridnya yang baru.

"Perkenalkan nama saya, Kim Hanbin. Saya akan menjadi wali kelas kalian seterusnya hingga lulus. Mohon bantuannya." Ucap Pria tersebut dengan suara berlogek tegas dengan rahang mengeras seperti sedang kesal.

"Ada yang mau ditanyakan?"

Semua murid berbondong-bondong melempar pertanyaan seperti berapa umurnya, dimana ia tinggal, apakah ia sudah punya pacar, atau apakah dirinya sudah beristri. Dan semuanya dijawab hanya sebatas Ya, Tidak, atau apa urusanmu? Membuat seluruh siswi centil nan cerewet itu terdiam.

Lain dengan Siswi yang berada paling belakang pojokan kanan yang hanya menatap kearah jendela tanpa berniat untuk menyapa atau melempar pertanyaan pada Sang Guru baru. Membuat Hanbin selalu memperhatikan mimik wajah yang datar tersebut. "Bolehkah kalian memperkenalkan diri?" Tanya Hanbin dengan ragu dan dijawab IYA kompak kecuali siswi cantik berparas alami itu.

Semuanya berkenalan dengan sangat baik dan sopan. Walaupun siswinya sedikit membuat emosinya sampai ke ubun-ubun. Kini, perkenalan diri sampai kepada Gadis dengan rambut ikat kuda tersebut. Matanya tertuju kedepan, menatap wali kelasnya tanpa raut wajah. "Namaku Kim Jennie" Singkat dan jelas.

Walaupun singkat, Kim Hanbin tersenyum tipis membuat suasana menegang karena baru pertama kali melihat senyum dari gurunya itu. "Maaf yah Pak Hanbin, dia memang sangat cuek dan dingin. Tapi saya yakin, kalau dia sudah beradaptasi, dia pasti akan cair sendiri. Dan yah, Dia selalu mendapat juara kelas, tenang saja" Jelas guru BK dan hanya dibalas anggukan oleh Hanbin
***

"APA! MENIKAH?!" Teriak seorang Gadis yang baru saja pulang sekolah. Tentu, masih dengan seragam sekolah yang keringatan serta rambutnya yang tidak lagi terkuncir rapi.

"Iya, sayang. Kamu mau yah, menikah sama Temen Kakak kamu" Mohon Ayah Jennie, Kim Jiyong.

"Jane, turutin saja kata Ayah. Lagi pula calon suami kamu juga teman aku, dia sahabat aku, Jane" Ucap Kakaknya, Kim Jinhwan.

Jennie menggeleng cepat. Ia masih kecil, bahkan umurnya masih tujuh belas tahun dan masih terlalu muda untuk menikah. Apalagi teman kakaknya, yang dia ketahui adalah, Umur Kakaknya yang sudah masuk tiga puluhan lebih itu dan sudah pasti Teman Kakaknya ini juga tiga puluhan. "Kalian gila?! Aku masih muda Ayah, Kak. Perjodohan tidak akan ada lagi dijaman sekarang!" bentak Jennie.

"Jane jaga nada bicaramu ke Ayah" Tegur Jinhwan yang memang tidak ingin mengambil resiko apabila Sang Ayah sudah menunjukkan taringnya.

"KAK! JENNIE MASIH KECIL! BAHKAN JENNIE MASIH SEKOLAH! KENAPA HARUS MENIKAH?! TEMAN KAKAK JUGA PASTI SUDAH BERUSIA TIGA PULUHAN LEBIH DAN SUDAH PASTI DIA SUDAH DEWASA DAN LEBIH PANTAS AKU PANGGIL SEBAGAI PAMANKU!"

Plak

Mata Jinhwan membulat sempurna menatap Adiknya merinding saat tangan kekar sang Ayah sudah melayang tepat di pipi gembulnya. "Kamu harus menikah! Tidak ada yang boleh membantah ayah!"

Jennie menatap Ayahnya dan Kakaknya satu persatu dengan airmata yang sudah turun. "Kalau Ibu masih ada disini, dia tidak akan pernah biarin tangan Ayah itu melayang ke pipi anak sendiri. AKU BENCI KALIAN!" Anak bungsu dari keluarga Kim itu berlari dengan suara isakannya membuat sang Ayah, Jiyong menyesal telah menampar putri satu-satunya.

My Taecher Or My Husband (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang