5 bulan kemudian..
"Ibu?!" Teriakan imut membuat Jennie hampir saja tersedak. Wanita itu menoleh, lalu tersenyum tipis. Seorang anak perempuan dengan ikat rambut kuda serta poni yang membuatnya semakin imut dua kali lipat. Memang benar, umur sekarang tidak penting apa bila Anak ini sudah terlihat imut walau hanya sekedar menggendong tas ransel berwarna Pink dan pakaian yang begitu imut untuk di pakai oleh Anak berusia 5 tahun.
"JiA, mana Paman Jay?" Tanya Jennie pada JiA. Anak itu masih tersenyum. Setelah pemulihannya, JiA semakin gencar dalam melakukan aktifitas. Beruntungnya, seorang pasien yang bahkan rela memberikan jantungnya pada JiA itu membuat Jennie sangat berterima kasih.
JiA menunjuk Jinhwan yang kini dengan keren melangkahkan kakinya memasuki bandara Australia bersamaan dengan Rose dan Chanyeol yang juga ikut bersama. Rose, Wanita itu terus menggenggam tangan Anaknya bersama dengan Chanyeol.
"Jennie, apa kau yakin membawa JiA ke korea?" Tanya Rose pada Jennie. Jennie justru terdiam, menatap JiA yang sedang bermain dengan anak laki-laki Rose. "Disana ada Hanbin'kan?"
"Entahlah Rose. Tapi aku tidak akan bisa meninggalkan JiA bersama kalian lagi."
"Kenapa?"
"Kau punya keluarga Rose. Dan Kak Chan pun begitu, lagi pula dia juga pasti akan repot mengurus JiA sedangkan istrinya saja sedang hamil muda." Ujar Jennie sembari menatap Chanyeol yang tengah menempel kan ponsel pada telinganya. Jennie yakin, itu adalah istri muda dari seorang Chanyeol.
"Tapi JiA bisa mengurus diri sendiri. biarkan dia disini, lihat! JiA dan Chaejung terlihat sangat bersenang-senang. Jungkook juga tidak masalah kalau JiA ada di sini." Ucap Rose. Jungkook, nama Pria yang menghamili Rose dan rela menikahi seorang Jalang seperti Rose. Namun lama kelamaan, kedua insan ini mengalami konflik seperti benih cinta mereka.
"Rose please. Disini memang ada Chaejung. Tapi di Korea, ada Hanjin. Kakaknya." Rose terpengarah. Hanjin. Anak itu membuat Rose hampir saja lupa diri. Dia lupa bahwa JiA bukanlah anak satu-satunya dari Jennie. Tapi Hanjin. JiA, Hanjin, lahir di waktu namun berbeda detik.
Rose mendengus pelan lalu mengangguk. Memeluk Jennie lalu bergantian memeluk Jinhwan. Jennie pun begitu, tapi tidak dengan Chanyeol. Melainkan, Pria itulah yang menarik Jennie dan memeluknya hingga hampir mengangkat tubuh wanita itu.
"Baiklah, kami pulang. JiA, ayo sayang." JiA yang sudah menyempatkan diri untuk berpamitan pun melambaikan tangan sembari memyusul Jennie dan Jinhwan.
****
Boby dan June. Pria itu terduduk dengan malas di sofa milik Hanbin. June yang sejak tadi hanya memakai sebuah earphone tanpa mendengarkan Boby yang sejak tadi hanya tertawa sendiri karena menonton film komedi.
Jangan ditanya lagi, Boby dan wanita idamannya itu sudah berumah tangga. Bahkan sudah mendapat tiga anak sekaligus dalam waktu singkat. Hebat bukan? Boby, tetaplah menjadi Boby. Dia bukan Kim Jiwon yang selalu polos. Dia Boby, Boby si otak yadong.
"Oh! Oh My God! Apa yang mereka lakukan! hahahah." Boby kembali tertawa saat adegan di film komedi itu terlalu vulgar untuk di nonton. "Hahaha! Astaga!"
June yang merasa risih pun melepas earphone yang bertengger di telinganya. Kemudian, tangan itu melayang memukul kepala Boby hingga kepala si korban hampir terlempar. "Lihatlah wajahmu itu, konyol! Kau ingin mati karena tertawa terus?! Dasar gila!"
"Hei, Hei. Kalau kau menonton film ini serius pasti kau juga akan tertawa!"
A few moments later....
"BWAHAHAHAHAHA!!!" Suara tawa menggelegar. Membuat sang penghuni rumah keluar dari kamar dengan wajah yang tidak mengenakan untuk di tatap. Wajah berantakan serta kantung mata yang terlihat sangat jelas. Kalian akan tahu kenapa Pria itu bisa bertampang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Taecher Or My Husband (Jenbin)
RomanceMenikahi seorang Pria yang notebene-nya adalah Gurunya sendiri!