25. (MTMH)

1.2K 110 6
                                    

Ada niat mau bikin cerita member lain.

Seperti Junrose : June Rose

Atau Bobsoo : Boby Jisoo

Bingung sama shipnya Lisa, aku suka dia sama Bambam Got7 bukan sama DonDong. Tapi insya allah, Author bikin cerita keduanya.


Mata Hanbin memerah saat melihat dua orang anak yang berdiri di hadapan mereka, sangat mirip. Hanbin hanpir terjatuh kalau saja dia tidak sadar diri. "Hanjin." Hanbin merentangkan tangannya. "JiA."

Hanjin yang semulanya sudah berlari ke arah Hanbin, kembali menoleh ke arah JiA lalu menarik tangan adiknya dengan tergesa. Melupakan Jennie yang menutup mulut tidak percaya saat melihat kedua anaknya berpelukan penuh kasih, dengan Hanbin yang terisak di pundak kedua anaknya.

Batinnya menangis. Menangis keras hingga mau tidak mau dia ikut memeluk satu sama lain. Keluarga yang terpisahkan ini merasakan aura nyaman satu sama lain.

Sedangkan JiA yang hanya terdiam dengan tangannya yang terkulai lemas. Dia tidak tahu apa maksud dari pelukan ini. Pelukan yang mampu membuatnya sangat nyaman. Apa lagi dengan pelukan tambahan dari sang Ibu.

Hingga pelukan itu berakhir. Mereka saling bertatap. Hanbin menatap Jennie lalu tersenyum. "Terima kasih. Terima kasih sudah memberiku dua orang anak sekaligus." Jennie hanya mampu tertunduk.

Mau di apa lagi, dia pun juga tidak tahu apa bila dia sedang mengandung dua sekaligus. Bahkan saat lahir pun, dia dikagetkan karena perutnya yang masih serasa mulas saat Hanjin sudah keluar 5 menit sebelumnya.

"Akhhh!!! Kak!! Sakit!!" Jennie berteriak dari dapur membuat Jinhwan, Chanyeol, Rose, dan juga Jiyong hampir terbang untuk melihat Jennie yang berteriak di dapur. Mata mereka semua membulat, kala melihat Jennie yang berusaha sekuat tenaga menumpuhkan badannya agar tidak terjatuh ke lantai.

Dengan secepat kilat, Chanyeol menahan tubuh Jennie. Sedangkan Jiyong dan juga Jinhwan sudah sibuk memanggil mobil dan meminta rumah sakit untuk menyiapkan diri.

Rose terus-terusan menahan tangisnya, saat melihat betapa kesakitannya Jennie saat ini. Wanita itu memegangi perut besarnya sembari meringis berkali-kali hingga menyebutkan nama tuhan agar di berikan keselamatan sampai ke rumah sakit.

30 menit. Mereka sampai di rumah sakit yang sudah tidak jauh dari rumah mereka. Namun karena macet, mereka datang setengah jam.

Dengan kecepatan kilat, para dokter serta perawat mendorong ranjang Jennie ke tempat persalinan. Gadis yang terbaring lemah itu sempat meneriakkan nama. "HANBINNNNN!!!!" 

Pintu tertutup, menandakan ada operasi yang berlangsung. Jennie terus-terusan berteriak di dalam sana. Merasakan sesuatu yang mencoba menembus dindingnya. Dengan tangan yang sengaja dia kaitkan pada pinggiran ranjang, Jennie berteriak kembali. Saat kenikmatan menghampirinya. Sangat hangat hingga sangat nyaman saat melihat bayi pertamanya keluar dengan tangisan nyaring.

Lima menit berlalu, dengan Jennie yang sudah di bersihkan. Namun rasa sakit kembali menyerang, membuatnya harus mengeluarkan sendiri membuat perawat yang membersihkannya memekik terkejut saat melihat seorang Bayi melongos keluar tanpa bantuan seorang bidan.

Dokter pun datang. Mengambil bayi perempuan yang tengah menangis dengan dengan penuhi oleh darah di bagian wajahnya. Jennie terlihat masih terengah. Dokter memberikan kode pada para perawat agar siap untuk sesuatu.

Dan yang benar saja! Bayi ketiga keluar begitu saja. Jennie bernafas lega. Namun satu hal yang membuat semua hening. Bayinya tidak menangis seperti bayi yang lain. Tiga bayi lahir namun bayi terakhir lahir dalam kondisi---

My Taecher Or My Husband (Jenbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang