#HariSadBagiParaPeminatMTMH
#SengajaDiPublishTengahMalam
.
.
.Tubuh tinggi tegap itu membeku kala merasakan kehangatan yang menyeruak kedalam tubuhnya kali ini. Gadis dihadapannya ini memeluknya dengan sangat erat, bahkan melupakan bahwa June yang berada di depan pintu tengah menatapnya tajam. Sangat tajam bahkan.
"Aku merindukanmu." Kembalilah, Tubuh yang sudah berusaha ia tidak kakukan kembali kaku. Gadis itu merindukannya. Yah, Hanbin tahu apa yang dirasakan Gadis itu ketika dia pergi jauh dan bahkan tidak bertemu selama 3 minggu yang lalu. "Kamu mau tahu seberapa besar rasa rindu kami padamu?" Mata indah itu membinar dengan menekan kata 'Kami' dalam kalimatnya. "Sebesar ini!" Dengan tangan kecilnya melebar serta kekehan imut darinya.
Mengapa hati Hanbin serasa tercubit ketika melihat Gadisnya tersenyum hingga menunjukkan senyuman Gummy membuat siapapun yang melihatnya akan ingin terus melihatnya. "Kenapa datang kemari?" Tanya Hanbin, suaranya mengeras saat Jennie tiba-tiba saja menghilangkan senyuman itu. Hanbin yakin, Jennie sidah melihat Seulgi di belakangnya kini memegang perut yang semakin membuncit.
"Aku kemari karena merindukanmu. Dan Ka Seulgi! Hyunji sangat merindukanmu, dan saat ini dia dan Jinhwan pergi berjalan-jalan ke Busan!" seru Jennie membuat wajah Seulgi memucat. Busan? Yah Busan. Tempat anak pertamanya dilahirkan dan tempat ayah kandungnya berasal. Dengan segala doa yang dia ucapkan dalam batin agar Hyunji tidak bertemu dengan Jimin.
"Kau pergi bersama June?" Tanya Hanbin sembari membelai lembut pipi putih pucat Jennie.
"Tidak! Aku bersama... Park Jimin."
Suasana menjadi hening. Tubuh Seulgi serasa lemas kala melihat Jimin yang kini masuk dengan tangan dikantungnya. Dia sempat melirik Seulgi, namun pandangannya bertemu dengan Hanbin. "Aku Park Jimin, mantan tunangan serta sahabat kecil Jennie." Ujar Jimin dengan senyuman konyolnya.
Rahang Hanbin mengetat, kala melihat dengan lancangnya tangan seorang Park Jimin terkait dipinggang Jennie. Namun sesaat kemudian, mata Hanbin membulat saat menyadari perut Jennie. Besar dan buncit. "Jennie.. Kau..." Jennie yang menyadari arah ucapan Hanbin akan berlanjut langsung menangkis tangan Jimin lalu mengambil tangan Hanbin dan meletakkannya ke atas perut.
"Anak kita."
Serasa dunia berhenti. Seulgi yang berada dibelakang sana hanya bisa membelalak kearah Jennie. Gadis itu hamil! Dan lebih mengejutkannya adalah, Bayi yang dikandungnya kini adalah anak kandung dari Hanbin yang katanya akan menanggung jawabkan pada Bayi yang sudah akan dilahirkan itu. "Ta-tapi, Hanbin.."
"Seulgi.." Tatapan Jimin menajam. Seulgi bisa merasakan aura tersebut.
Namun bukan Seulgi namanya kalau dia tidak akan egois. Tapi kali ini, Seulgi akan menjadi egois. "Hanbin! Bagaimana dengan anak kita? Dia sebentar lagi akan lahir dan kau tidak akan meninggalkan kami bukan?"
"SEULGI!" teguran Jimin membuat Seulgi meremas kain bajunya. Jennie terlihat terkejut, dan kemudian menatap Hanbin dengan tatapan tidak percaya. Dengan gerakan pelan, Jennie menggeleng lalu melangkah mundur hingga punggung mungil itu tertabrak dengan bahu Jimin. "Kau keterlaluan." Desis Jimin sembari melirik ke arah Seulgi yang menggigit bibirnya sendiri.
Namun seluruh pandangan teralihkan saat isakan tangis Jennie terdengar. Hanbin yang baru saja ingin mengangkat tangannya untuk menenangkan Jennie malah ditepis kasar oleh June. "Kau tidak pantas untuk menyentuh Jennie lagi." Desis June dengan tatapan tajam.
"Dia berbohong June." tegas Hanbin, dia terlihat tidak suka saat dua Pria langsung menenangkan Jennie. Dan itu pun, dia sudah merasa tersudutkan saat mengetahui satu fakta bahwa kedua Pria ini adalah teman masa kecil Jennie. Memang benar, June dan Jimin tidak pernah bertemu sebelumnya. Namun June dan Jimin masih seorang sahabat untuk seorang Gadis yang kini sangat terlihat rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Taecher Or My Husband (Jenbin)
RomanceMenikahi seorang Pria yang notebene-nya adalah Gurunya sendiri!