Vote ya^^
Hari ini Aresha kebingungan mencari dress koleksinya untuk acara kondangan saudaranya Genta besok. Sebenarnya Aresha sudah mempersiapkannya setelah mami cowoknya itu menghubunginya, tapi mendadak Aresha merasa bahwa dress berwarna pastelㅡyang sebelumnya menjadi pilihannyaㅡitu terlihat agak ketinggalan jaman. Jadi Aresha mulai mengacak-acak isi lemarinya meskipun Genta sudah menunggu dengan perasaan dongkol diatas kasur.
"Sumpah, Re. Pake itu aja kenapa sih? Kayak mau ke kondangan sultan aja ribet bener. Yang penting tuh dateng."
Merasa tidak terima membuat Aresha berbalik badan dengan cepat. Rautnya merenggut melihat Genta yang berekspresi tak perduli.
"Ya itu menurut kamu, kan aku gak tau tante sama sodara kamu itu gimana. Ini tuh juga bentuk menghargai tuan rumah, tauk!"
"Serah dah." Jawab Genta pasrah, dia berdiri dari kasur, "Kalo lama aku tinggal, jam sebelas nih."
"Ya elah, Ta. Buru-buru banget, makan dimana sih?"
"Bukan keburu makan dimananya, Re. Kai udah waktunya pulang." Genta berdecak saat melihat Aresha melotot, "Iya, Kai dititipin ke aku."
"Kamu kok gak bilang dari tadi sih!Oke-oke, bentar lima menit ganti baju doang." Aresha berlari kekamar mandi dengan cepat, sementara Genta hanya mendengus dan keluar dari kamar.
Usainya Aresha bersiap, kedunya segera berangkat menuju sekolahan Akaira. Adik perempuan kesayangan Genta itu memang akan menginap diapartemen Genta hari ini. Sebab, orang tua mereka kembali pergi ke Sukabumi untuk membantu persiapan pernikahan saudara Genta yang tinggal menghitung hari.
"Kak, Re!!"
Aresha merentangkan tangan saat Akaira berlari kearahnya. Gadis kecil itu tertawa saat melihat cewek itu menjemputnya bersama kakaknya.
"Yuk masuk mobil, ditungguin abang." Ajak Aresha menggandeng Akaira sampai membantu gadis itu duduk di kursi penumpang.
"Malem ini tidur sama abang, ya?" tanya Genta sembari melajukan mobil.
Akaira tidak langsung menjawab, ia menatap Aresha yang memang sedang menghadap ke arahnya. Ekspresinya merenggut, terlihat menimang sesuatu.
"Berarti di apartemennya bang Genta, dong?"
Genta melirik Akaira dari kaca depan, lalu mengangguk.
"Iya, kenapa?"
"Gak mau, maunya ditempat kak Re aja. Banyak bonekanya." ujar Akaira menolak, "Terus kalo dirumah bang Genta, kak Re gak ikut dong? Gak mau, ah!"
Aresha menatap Genta, menunggu respon cowok itu. Rencananya, setelah acara jalan-jalan mereka ini, Aresha akan menemui temannya untuk briefing tugas. Tapi melihat Akaira yang seperti ini membuatnya tidak tega. Dan ini juga karena dia baru tahu bahwa Akaira dititipkan lagi pada Genta. Kalau tahu lebih awal, Aresha jelas akan mengganti hari pertemuan dengan teman sekelompoknya.
"Kak Re mau nugas." kata Genta membalas.
Mendengar itu membuat Akaira mengerucutkan bibir pada Aresha yang tengah menatap bingung.
"Nanti tidur sama abang dulu, kapan-kapan sama kak Re lagi, ya?" tanya Genta meminta jawaban.
"Iya, hari ini Kai sama abang dulu ya? Besok kalo nginep baru deh tidur sama kak Re, gimana?"
"Gak mau. Kalo gitu aku sama mamiㅡsama papi aja."
Aresha sontak melotot pada Genta. Sebaliknya cowok itu malah mendengus.
"Kaiㅡ"
"Ta," potong Aresha cepat, "Gak papa deh, aku usahain pulang cepet."
"Gak usah, biar Kai sama aku. Fokus tugasmu aja." balas Genta keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MorosisㅡKim Hanbin (Novel)
Teen FictionSome chapters are mature. Morosis (n.) the stupidest of stupidities "Re, gue mau kita selesai." "Tapi, Taㅡaku salah apa?" "Gue bosen." 190504 - 191214