Bab 7

5.8K 219 9
                                    

Aku merasakan usapan lembut di dahiku, lalu dilanjutkan dengan kecupan singkat berulang-ulang, perlahan ku buka mataku,

"Hey..." Sapa Kak Selo.

Setelah pertengkaran tadi, aku bergegas pulang, masuk kamar lalu tidur, badanku lumayan segar setelah beberapa saat tidur dan saat ini ketika bangun, orang pertama yang ku lihat kenapa dia?

Aku menghelas napas, ku balik badan memunggunginya, jujur aku masih malas berbicara dengan Kak Selo, bahkan tadinya aku sudah berencana untuk tidak mau menemuinya dalam waktu lama.

Kak Selo berjalan ke sisi lain ranjang, lalu merebahkan dirinya sambil berhadapan denganku, aku diam saja.

"Maaf..." mata Kak Selo berkaca saat mengatakan itu, dia selalu seperti itu. Aku tahu tadi dia menangis, matanya terlihat merah dan berair. Ya tuhan... sekali ini saja aku tak ingin luluh.

"Sayang.... aku tau aku salah, tapi sumpah demi tuhan aku tidak bermak-"

"Kak..." Aku menyela perkataannya.

"Iya sayang?" Jawab Kak Selo

"Aku mau putus" ucapku sambil menatap matanya.

Ku lihat mata Kak Selo membola, lalu ia menggeleng cepat dan menangkup wajahku dengan telapaknya.

"Mei..." ucapnya lirih "kenapa kamu mengatakan itu..." dia menarik napas

"Mei udah ga sayang sama Kak Selo? Hm?" Tanya Kak Selo

Kak Selo beranjak duduk, lalu mengangkatku untuk duduk dipangkuannya, pelukan erat kurasakan saat ini, aku diam saja. Aku anggap ini sebagai pelukan perpisahan, ya kan?

"Jangan tinggalkan aku" bisiknya ditelingaku

"Kak.."

"Kalau kamu tetep putusin aku,.."

Kak Selo melepas pelukannya, lalu menatap mataku.

"Aku akan bunuh rama!"


POSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang