Bab 14

4.6K 158 0
                                    

"Siapa sar?" Pertanyaan Kak Hanif menyitaku dari rasa terkejut.

Ya Tuhan, entah akan ada badai apa setelah ini. Yang jelas akan terjadi hal buruk padaku.

Aku berdehem "ahh i ini mm.."

"Selo. Kakak sepupu mei" Kak Selo menyela perkataanku dan jawaban yang dia lontarkan 2x lipat membuatku terkejut.

Aku menatapnya. Dia membuang muka. Lalu, menoleh kembali menatap Kak hanif sambil tersenyum tipis.

"Ohh sepupu... Sini gabung aja kebetulan dong ketemu ya" sahut Kak Hanif

"Iya, Kebetulan." Kak Selo menjawab sambil menatapku intens. "Tapi sorry, gue ada urusan. Mei, duluan." Ucapnya lalu berlalu pergi tanpa memandangku lagi.

Aku memandang sendu punggung kokoh yang semakin jauh itu, entah kenapa. Aku merasa lebih baik dia berteriak marah padaku didepan Kak Hanif, daripada tidak mengakui ku sebagai pacarnya seperti tadi. Dan aku sadar, dia marah.

"Sar!"

Aku menoleh "hmm Kak sorry ya, aku boleh pulang duluan ga? Aku ada urusan." Ucapku tersenyum canggung.

"Yaudah ayo Kakak antar,"

"Eh gausah Kak, aku duluan ya" aku beranjak sambil membawa tas ku, berlari kecil keluar resto. Berharap semoga tidak kehilangan jejak Kak Selo.

Setelah sampai lobby tak ku temukan Kak selo, telepon ku tak diangkat. Aku menghela napas, mendudukan diri di bangku yang tersedia. Menatap sendu rintik hujan yang tiba tiba turun. Baru kali ini, aku menyesal telah berbohong padanya.


POSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang