Bab 25

4.1K 171 14
                                    


"Hiks hiks hiks pergi!" Aku kembali menelungkupkan wajah dilutut, tak ku hiraukan Kak Selo yang berdiri dihadapanku

"Sana pergi! Hiks aku gamau sama kamu!!!! Kamu jahat!"

Dia diam.

Ku rasakan sepasang telapak tangan berada dibawah ketiakku. Kak Selo mengangkatku lalu menggendongku didepan layaknya anak kecil. Aku memberontak.

"Lepas! Aku gamau hiks Kak Selo jahat!!"

Dia memelukku, menahan agar kami tak jatuh dan aku tidak terlepas.

Dia kembali menggendongku didepan, kali ini aku pasrah. Aku lelah, meski sesekali ku pukul punggung Kak Selo.

Aku masih menangis sesegukan "Hiks jahat!"

Dia membawaku yang masih berada dalam gendongan macam koala, menuju taman komplek. Setelah itu, Kak Selo duduk dengan posisi aku masih dalam gendongannya sehingga saat ini aku sedang dipangku.

Dia mengelus rambutku sambil sesekali menciumnya. Aku kembali menangis sambil bersembunyi di ceruk leher Kak Selo. Aku tak peduli leher dia basah oleh air mataku.

Dia menyelimutiku dengan pelukkan erat, "Kenapa nangis?" Tanyanya

Kak Selo menatap ke bawah menyingkirkan rambutku yang menutupi wajahku, aku sekarang bersandar di dadanya. Mataku pasti merah.

Kak selo mengusap usap pipiku sesekali membersihkan air mataku yang masih menetes, aku menatapnya sendu.

"Kamu kan gamau tunangan sama aku"

"Terus aku turutin kemauan kamu, kita ga akan tunangan"

"Salah aku dimana? Kamu malah nangis"

Ucapnya berkali kali sambil menatapku lekat. Aku kembali menangis.

"Hiks hiks hiks"

"Hey" Kak Selo mengusap kelopak mataku "Sayang, udah jangan nangis" ia mengecup keningku sekilas dan menumpukkan pipinya di dahiku, pelukkannya semakin erat.

Kami masih dalam posisi ini sampai aku menyadari ini juga kesalahanku, "Maaf Kak,"

"Kenapa minta maaf?" Tanyanya lembut

Aku menggeleng

"Kamu mau tunangan sama aku?" Tanyanya lagi

Ku peluk lehernya "Mau..." Cicitku pelan

Kak Selo terkekeh, menggigit telingaku gemas "Tinggal bilang mau aja daritadi kok gengsi sih sayang"

Aku mengusap telingaku "Sakit!" Ucapku lantang

Kali ini dia tertawa dan mengecup bibirku. Aku tersenyum.

"Duh! Jadi pengen genjot genjot sama Kak emon!"

"....."

Aku terkejut menoleh ke belakang, ku lihat Nino berdiri sambil mengibas kipas Hello Kitty andalannya.

"Ngapain lo?" Ucap Kak Selo ketus

"Heh nih" dia membalikkan badan, terlihat tas sekolahku sedang menemplok dipunggungnya "Kalo kabur harus sigap dong, liat dulu barang barang lo udah semua ke bawa belom" ucapnya jengkel

Aku menyengir, turun dari pangkuan Kak Selo "Makasih Nino sayang"

Nino tersenyum "Sama sama Meira sayang"

Kak Selo menatap kami tajam.

*****



Semakin banyak vote, authornya semakin semangat :*

Terima kasih :)
3 part untuk hari ini :*

Kira - kira kejadian selanjutnya apa? Meiselo langsung tunangan? Atau Selo selingkuh? Atau Mei selingkuh?

Atau malah Nino Emon yang tunangan?









POSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang