#8

37 1 2
                                    

"eh tungguin gue saattt" teriak fenia mengikuti langkah satria, langkahnya terhenti saat satria menaiki podium kecil. afenia memeluk kado-kado milik satria dengan mata tak lepas dari gerak-gerik satria diatas podium itu
" cek cek. hallooooo adik-adik semuanyaaaa, mana disini yang ulang tahuuuuuun.."

'satria mau ngapain sih' tanya afenia dalam hati. baru saja afenia ingin berpindah tempat mencari posisi yang pas tiba-tiba ada suara yang memanggilnya  "fen.. feni, sini" satria memanggilnya, dua orang selain satria diatas podium sedang memainkan lagu anak-anak dengan bantuan alat musik gitar dan elektrofon menambah nuansa ceria.
"hah, gue?" tanya afenia bingung

"iya buruaaan"

afenia pun mendekat kearah satria.

"lu nyanyi yah" bisik satria

"eh gue ga bisa nyanyiiii" jawab afenia dengan ekspresi kagetnya
"lu bisaaa"

"ga bisa satriaa"

"bisaaaaa"

"nyanyi apaan balonku ada lima?"

"jangan dooong, eeem lagu yang lu bisa deh apaan, tapi jangan yang bucin"

"ya apaann satria, gue ga bisa nyanyiiii"

"ya seengganya suara lu ga fals, feeennn pleaseeee yah" satria memohon, menyatukan kedua tangan didepan wajahnya dengan mata terpejam. afenia menarik nafas berat dan menggaruk bagian belakang kepalanya.

"yaudah ayo, tapi gue takut jelek"

satria membuka matanya, menatap afenia dengan senyum lebar menandakan kesenangan.

"ngga usah takut, gue yakin lu bisa nyanyi"
"terus, lagu apa fen?"

"every body has a dream, tau ngga?"

"Hemmm oke, let's go"

satria dan afenia bersiap-siap untuk show dadakanya, afenia gugup. dia tidak pernah bernyanyi didepan banyak orang seperti ini, dia hanya sering "berkaraoke" dikamar ananta hampir setiap ananta, dea, dan dirinya merasa penat.
pelan-pelan afenia memberanikan diri untuk menatap kedepan 'oke ini berapa ribu orang yang nonton gue ya Allah toloong' dia berbicara dalam hati lalu menunduk lagi, mungkin sekitar 50 orang yang berkumpul pada aula itu. menarik nafas sedalam-dalamnya lalu membuangnya perlahan, sedikit membantunya agar tidak gugup.

Suara elektrofon yang dimainkan oleh satria tanda memulainya show tersebut lalu disusul oleh suara afenia

While in these day of quite desperation

As i wander through the world in which i live

I search everywhere, for some new insipation

But it's more than cold reality can givee..

afenia memulainya, musik yang satria mainkan sangat pas untuk mengiringi afenia bernyanyi, dibuat dengan versi mereka berdua, dengan hanya menggunakan alat musik elektrofon yang satria kendalikan dan latihan lima menit tanpa cekcok berhasil membuat semua orang yang berada diruangan tersebut menikmatinya.

And i know that, everybody has a dream
Everybody has a dream
Everybody has a dream
And this is my dream, my own
Just to be at home
And to be all alone... with you

So let me lie and let me go on sleeping
And I will lose myself in palaces of sand
And all the fantasies that I have been keeping
Will make the empty hours easier to stand
Everybody has a dream...
and this is... my dream...

Filosofi DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang