#10

45 1 2
                                    


"Good night guys, love you 3000"
Afenia menutup pintu kamarnya, memaksakan kedua matanya agar tetap terbuka untuk beberapa langkah karena dia ingin menuju kedalam kamar mandi sebelum menidurkan diri.

Empat jam yang lalu, afenia, dea dan ananta dengan rutinitas setiap malamnya, membicarakan segala hal yang sepanjang hari ini telah mereka lewati, saling meracuni genre film, memandangi berjam-jam bintang dirooftop, sampai larut hingga mereka tak bisa lagi menahan kantuknya. Melemparkan tubuh adalah gerakan pertama afenia saat masuk kedalam kamar, dia membuka ponselnya dan membuka perizinan line agar terkoneksi, satu kebiasaan afenia dan dea saat mereka tidak ingin diganggu saat ingin menonton diponsel atau tidak ingin diganggu oleh grup chat line.

"SatriaAwijaya 3 chat 2 panggilan, lah kok tumben"

SatriaAwijaya
Fen

SatriaAwijaya
Bisa tolong gue?

SatriaAwijaya
Afeniaaa....

" jam 5 sore? Pulang ngampus dong ya"

AfeniaRahma
Hey sat, sorry banget baru baca chat lu.
Masih perlu bantuan gue?

Afenia meletakkan ponselnya, lalu pergi kekamar mandi untuk menggosok gigi dan berniat untuk segera tidur. Setelah selesai dia mengecek ponselnya kembali, membuka room chat satria tetapi belum terbaca. Lalu dia meletakkan ponsel disamping kiri bantal dan memejamkan matanya.

***

Pagi, adalah mimpi-mimpi baru yang tergantung pada kenangan kemarin sore, malam, adalah tempat penyatuan harapan agar lebih baik untuk esok hari. Satu lagi untuk sebuah impian, yaitu keyakinan.

Pagi ini salah satu pagi yang menyenangkan untuk afenia dan dea, pasalnya dosen yang akan mengajar mereka dijam pertama mengubah jadwalnya karena sang dosen ada kepentingan diluar kampus, kabar itu afenia dengar saat  sedang diatas rooftop menonton film horor dengan volume maksimal diponsel afenia, dea yang menonton sambil sesekali memainkan ponselnya tiba-tiba memberitahu kabar itu yang langsung disambut dengan tepuk tangan afenia "yes, abis sholat bisa tidur lagi".

Pukul 08:30, afenia sudah sangat siap untuk berangkat, dia mengeluarkan setengah kepalanya untuk mengintip apakah dea sudah siap seperti dirinya. Dan belum sampai satu menit setelah afenia menarik kepalanya tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Fen fen anterin gue dulu yuk"

"kemana?" Jawab afenia bingung

"Gue disuruh ngambilin bukunya ananta dikamar dia, buku perpus. mau dibalikin katanya dia lupa bawa"

"Yailah kirain anterin kemana" "yaudah buka"

"Kuncinya kan di elu"

"Oiya lupa hehehe"

"Heuuh gue jitak lu"

"Masih pagi de ubun-ubun gue masih lembek"

"Oiya lupa lu kan curut ya"

"nih" afenia memberikan kunci kamar milik ananta, masing-masing kamar memang memiliki dua kunci, yang satu untuk cadangan. kunci ananta dititipkan pada afenia, kunci cadangan afenia dititipkan pada dea, dan kunci cadangan milik dea dititipkan pada ananta.

"bayi tikus dong gue. udah buruan buka ah"

"Iya iya, temenin ya masuknya"

"Emang ngapa sih de kalo lusendirian"

" misal ada yang ilang yang dituduh bukan cuma gue, tapi elu juga ngikut"

"Kampret lu, susah aja gue dibawa-bawa"
Dea tertawa menanggapi ocehan afenia, mereka mengambil buku pesanan ananta dan langsung menguncinya kembali, tak lama merekapun pergi dan berniat untuk sarapan.

Filosofi DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang