Sedari awal, sudah cukup kusadari, bahwa kamu tak akan mampu menjalani.
Sedari awal, aku sudah bisa memprediksi, bahwa kekuatanmu tidak akan mampu untuk melawan takdirku.
Hingga sengaja aku memilih mundur,
Bukan karena aku menyerah, tapi ... karena aku tak yakin perjuanganku akan kau hargai sedemikian rupa.
Bukankah aku benar adanya?
Kamu memang tak betul betul ingin berjuang bersama.
Aku memahami, betapa keras dunia menggodamu, merayumu untuk berpaling dariku.
Aku mengerti, jika kamupun lebih nyaman aku pergi.
Aku sangat mengerti, bahwa kamu mungkin saja bukan jodoh yang Allah kirim untukku.Aku sempat menyesal, kenapa dulu aku sempat percaya padamu.
Sempat melabuhkan setitik hatiku dan mempercayai setiap kata kata elokmu untuk melamar ku.
Aku menyesal dari lubuk hatiku yang terdalam,
Telah percaya, bahwa aku adalah satu satunya wanita yang ingin kau peristri nantinya.Kau tau?
Betapa dalam luka yang kau torehkan padaku?
Hingga aku lupa akan semua kebaikanmu.
Tentang semua janji yang pernah kau ucap padaku.
Aku bersyukur pada akhirnya kamu menjauh, karena semakin lama kita bersama, kuyakin aku akan semakin terluka.
Aku sangat bersyukur, pada Akhirnya lagi dan lagi Allah ingatkan aku sebelum terlambat.
Bahwa kamu memang bukan jodoh terbaik yang Allah kirimkan untukku.
Terimakasih, sudah pernah memberiku pelajaran baru.
Bahwa, sekuat apapun hati ingin menyatu. Jika Allah bilang 'La', maka tak akan mampu menyatukan apa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Akhi
No FicciónBiarlah perasaan ini berlabuh pada sang Illahi Robby, pembolak balik segala hati. Akhi, kau adalah laki laki shaleh yang selama ini aku cari. Izinkan aku selalu memanjatkan doa untukmu, supaya Allah menggerakkan hatimu untuk menemui waliku. #20 dala...