D-Day
Sadar dengan resiko yang akan ia terima, Yeojin seakan merasa tertantang untuk melakukannya. Taeyong bahkan telah berusaha agar wajah Yeojin tak terekspos, hingga ia mengirim beberapa anggotanya untuk berkeliling di aula itu. Ia melindunginya.
Yeojin mengenakan gaun merah, gaun pilihan Taeyong. Setelah Yeojin merasa bingung memilih diantara 2 gaun terbaik. Dress merah selutut yang agak mengekspos kulitnya, ia tampak anggun dan bersahaja, tetapi juga berkharisma secara bersamaan.
Malam ini riasannya agak tebal, ia merias rambutnya dan tentu saja, karena ia seorang wanita muda yang berasal dari keluarga Han Shin.
Setelah memastikan para tamu belum datang, Yeojin memang sengaja datang lebih cepat. Didampingi Lee Taeyong, Yeojin berjalan berjalan menuju ruang Han Shin. Setelah beberapa tahun akhirnya ia bertemu dengan ayahnya, setidaknya itu yang ada di kepalanya.
Yeojin merasa gugup.
"Ayah..." panggilnya setelah ia masuk keruangan itu.
"Yeojin a..."
Han Shin bangkit dari kursi kebesarannya, ruang kerja Zwus hotel lantai 12 ruang No. 7. Han Shin memeluk gadis kecilnya.
"Aku merindukanmu...."
Disana... ia tak melihat Yoon Jia.
"Apa kabarmu sayang..."
Han Shin memeluk putrinya.
"Seperti yang ayah lihat."
"Bagaimana hari - harimu di sekolah?" Tanya Han Shin. "Apa sudah menemukan sesuatu yang kau cari?"
"Ayah..."
"Aku tahu rencanamu."
Yeojin diam, ia melirik ke arah Taeyong.
"Aku sudah merencanakan perjodohan untukmu sayang."
"Perjodohan?..."
Han Shin menganggukkan kepalanya.
"Nanti, ada banyak calon yang datang pilih saja yang kau suka, ayah akan mengatur pertemuan kalian."
"Jadi...."
"Benar, acara ini memang rencana ayah."
"Baiklah... aku akan menemukan pangeranku."
"Sayang.... Maaf ayah tak bisa melakukan yang terbaik untukmu."
"Aku mengerti..."
"Taeyong akan selalu menjagamu." ujar Han Shin. "Jika kau membutuhkan apapun, kau harus selalu menghubungi Taeyong."
"Aku paham, ayah..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT [Battle of The Sons]
Fanfic"Kau gantikan aku dan aku akan berada di posisimu." - Yeojin