"HE IS MINE"

7.8K 577 244
                                    

.
.
.

Lan wangji menatap wei wuxian masih tertidur.

"Daddy??"

Sizhui kecil membuka pintu kamar kedua orang tuanya

Bocah mungil yang baru berusia enam tahun itu sudah rapi dengan seragam sekolah TK nya

Lan wangji menarik selimut hingga batas leher wei wuxian. Mencium pelan kening tertutup rambut hitam itu dan menggandeng lengan sizhui untuk segera turun ke lantai bawah.

Dia ruang makan sudah terdapat lan qiren dan lan xichen yang tengah membaca koran.

Perhatian lan xichen teralihkan saat suara derit kursi di tarik kebelakang

Lan wangji menarik kursi tinggi untuk sizhui

Lan xichen terseyum tampan
Mengusap rambut hitam sizhui dan mengucapkan selamat pagi

"Pagi uncle" 

Netra emas turunan lan wangji itu menatap lan qiren dan tersenyum

"Morning granpa"

Lan qiren mengangguk singkat meletakkan koran dan mulai sarapan.

Keempat orang dengan perawakan yang sama itu makan dalam diam

.
.
.

Wei wuxian terbangun dengan rasa pusing luar biasa.

Mencoba mendudukan diri dengan susah payah. Wei wuxian kembali bersandar pada sandaran tempat tidur

Nafasnya memberat

Matanya sama sekali tidak ingin terbuka dan Melihat sekelilingnya berputar dengan sakit yang luar biasa.

Nafasnya tersengal mencoba menetralkan rasa sakit pada kepalanya

Wei wuxian berdiri perlahan berpegangan pada tembok dan menuju kamar mandi

.
.
.

Rasa sakit di kepalanya sudah mulai berkurang. Wei wuxian memakai mantel merahnya berniat menjemput putra sulungnya.

Wei wuxian menatap pantulan tubuhnya di cermin. Mata yang selalu memancarkan binar semangat itu kini terlihat sayu

Bibir pucat nya makin membuat sang pemilik Netra merah itu terlihat menyedihkan

Memejamkan mata sejenak wei wuxian kembali mengingat hari – hari indahnya sebagai seorang model

Tangannya menyentuh pelan perut tertutup mantel tebal itu

Wei wuxian tidak tahan melihat pantulan tubuhnya sendiri

Jika dia bisa

Jika dia bisa

Dia tidak ingin terus terkurung dalam sangkar emas ini

Wei wuxian menyambar kunci mobil nya dan segera melesat turun,
Tidak di pedulikan lagi rasa sakit pada kepalanya.

Wei wuxian menyusuri lorong hingga menuju tangga besar melingkari ruang depan.

Matanya tiba-tiba berkunang kunang

Tangan ringkih itu menyangga tubuh lemah wei wuxian

Tes

Setetes merah membasahi lantai putih itu

Wei wuxian menatap lantai yang mulai memerah

Tangannya meraba hidung nya yang membasah

Bercak merah terkumpul pada jemarinya.

Terakhir yang dia ingat teriakan seorang maid yang meneriakkan nama nya

.
.
.

Lan qiren berdiri di depan pintu kamar wei wuxian dengan wajah yang tak bisa di diskripsikan

YOU AND I (MO DAO ZU SHI FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang