17. I love u 3000 and still counting

1K 169 60
                                    

Mereka berlima udah di toko buku Gramedia. Seulhunkook dari tadi bertiga terus, sebenarnya cuma Seulhun sih, Jungkook aja yang terus ngekorin. Sedangkan Joyniel pisah dari mereka setelah Jungkook ngusir Daniel karena malu sama cowok itu yang ke Gramed pake piyama norak. Sebenarnya tadi Daniel mau ganti baju, tapi Sehun bilang dia mau cepet. Untung aja mereka ke Gramedia yang benar-benar tokonya, bukan Gramedia yang ada di dalam Mall, jadinya Daniel nggak malu malu amat.

"Lo nyari buku apa sih dari tadi nggak ketemu-ketemu?" Jungkook kesel. "Jangan bilang lo cuma modus aja ya!"

"Bedah Kisi-Kisi UN-UASBN."

Seulgi ngehela napas. "Bilang kek! Dari tadi muter-muter doang kek kecoa mau mati."

Jungkook sama Sehun ketawa dengernya, pelan doang tapi. Sehun malah hampir nggak ada suara.

"Eh, Seul, temenin gue nyari komik yuk." ucap Jungkook waktu nggak sengaja ngeliat plang besar tempat kumpulan komik berada.

Sehun langsung noleh ke Jungkook dengan nggak selo. "Cari sendiri. Seulgi sama gue."

Jungkook mendengus sebal, tapi nurut. Cowok itu langsung pergi ninggalin Seulhun dengan langkah yang dihentak-hentakkan kek bocah ngambek.

Seulhun lanjut jalan setelah nanya ke mas-mas yang jaga Gramed. Setelah nyampe di tempat itu, mereka sibuk milih-milih bukunya.

"Cariin yang paling bagus."

"Y."

Setelah beberapa menit, Sehun nanya. "Udh nemu?"

"Tar tanya masnya dulu, ini bagus atau engga."

Sehun cuma ngangguk, Seulgi jalan ke mas mas yang jaga tempat itu setelah ambil satu buku yang dia pilih. Setelah dapat anggukan dan penjelasan singkat dari masnya, Seulgi balik ke Sehun.

"Ini katanya yang paling bagus, penerbitnya kerja sama dengan kementrian pendidikan."

"Oke." Sehun langsung ambil buku yang dipegang Seulgi, terus ambil satu lagi buku yang sama di rak. "Lo tunggu sini, gue bayar dulu."

"Kok beli dua?"

"Untuk Joohyun satu."

Memang beneran, OH BRENGSEK...

Muka Seulgi langsung berubah. Gini-gini Seulgi punya perasaan juga kali. Walaupun bukan perasaan ke Sehun. Karena kalo dia ingat yang dibilang Sooyoung tadi, sejujurnya dia sakit hati, kesal setengah mati sama Sehun. Tapi, bodohnya, dia nggak bisa ngapa-ngapain, bahkan untuk nolak ajakan Sehun tadi.

Coba aja Seulgi bisa lebih tegas dikit aja. Maka dia nggak akan berakhir seperti ini.

"Kenapa?" Sehun sadar sama muka Seulgi. "Lo pengen gue beliin juga?"

Sebelum Seulgi ngejawab, Sehun udah buru-buru bilang, "Tunggu tahun depan." terus langsung nyelonong pergi ke kasir.

Seulgi mendengus sebal, ngeliatin Sehun sambil pengen nonjok cowok itu pake tinjunya.
Sepeninggalan Sehun, tiba-tiba ada yang ngedeketin Seulgi sambil ngelirik-lirik cewek itu dari kiri ke kanan atas ke bawah.

"Kang Seulgi, kan?"

Seulgi noleh, ada cewek yang senyum lebar banget kek senang gitu ngeliat Seulgi. Seulgi ngangguk meski nggak kenal siapa cewek itu.

"Siapa ya?"

"Gue Kim Sejeong, kelas gue sebelahan sama lo." cewek itu ngulurin tangannya yang langsung disambut Seulgi. Tapi Sejeong buru-buru ngelepasin. "Eh, bentar. Gue panggilin Aa' dulu! Dia harus tahu lo ada di sini."

QUEEN | Kang SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang