⏳⏳⏳
Berat rasanya, berat rasanya saat langkah kaki membawa kata meninggalkan. Penuhi airmata dikedua pipi berharap ini hanya sebuah mimpi saja. Seorang pria duduk disebuah anak tangga, matanya fokus menatap lurus kedepan. Ia menarik nafasnya bersamaan dengan asap yang mengepul keluar dari dalam kedua lubang hidung dan bibirnya.
Perasaan gundah. Sudah dua jam ia duduk diatas anak tangga tersebut, menghabiskan waktu sia-sia hanya dengan melampiaskan rasa marahnya pada sang istri. Sejenak pria itu memejamkan kedua matanya, saat merasakan seseorang duduk disampingnya dan langsung memeluk erat tubuhnya menyamping. Seorang wanita yang memeluknya erat itu lantas terdengar jelas menangis dalam isakan.
"Maafin aku, hiks." masih isaknya. Pria itu tersenyum tipis ia mengusap lembut rambut wanita itu dan menciumnya lama.
"Udah nggak marah lagi...?" tanyanya dengan nada halus.
Wanita itu mendongakkan wajahnya dan lalu menggelengkan kuat kepalanya.
"Aku nggak marah, Om. Aku sayang Om...." ucapnya sembari kembali memeluk Adams dengan erat.
Setelah beberapa menit Sena menangis didalam pelukannya. Dengan pelan wanita itu mengedarkan pandangan nya, menatap sekelilingnya. Keningnya mengkerut saat sesuatu mengusik penglihatannya.
"Om?" Adams tersenyum mengerti dengan menganggukkan kepalanya.
"Dari kapan...?"
"Udah lama. Pas SMP aku udah kenal sama yang kayak gini, sempat berhenti tapi ... aku kalau lagi stres dan berat pikiran, pelarian aku cuman ini. Aku nggak mau nyakitin kamu."
"Hiks, kenapa nggak bilang sama aku...,"
Adams mematikan api r*kok ditangannya dan lantas membuang batang r*kok tersebut. Ia lalu menatap Sena beberapa detik, dengan pelan ia mendekatkan wajahnya kepada Sena dan Adams mencium lembut bibir istrinya hingga Sena pun terbuai dalam cumbuan Adams.
Nafas mereka saling bersahutan, Adams butuh pelepasan sekarang juga. Dengan gesitnya ia menarik badan Sena untuk duduk diatas kedua pahanya.
"Om...?"
"Sshh, sayang aku menginginkan mu." Sena merona nampak malu-malu, ia menatap Adams yang ternyata sudah diatas ambang gairah. Dengan malu dan ragu Sena menganggut dan dengan rasa senang Adams langsung menyambar kembali bibirnya. Mereka saling bersaing untuk memuaskan satu sama lain.
"Wait,"
"Apa sayang, jangan membuang waktu aku sudah tidak tahan." ucap Adams yang lalu membalikkan badan mereka dan dengan demikian ia membaringkan Sena di lantai dengan kedua kaki wanita itu yang terjuntai diantara anak tangga. Adams menatap kedua mata Sena, kedua tangannya bergerak membuka baju kaos milik Sena yang Sena pun pasrah mengangkat kedua tangganya keatas dengan Adams yang dengan ceria meloloskan baju atasnya hingga ia naked tanpa apapun.
"Tidak memakai underwear...?" tanya Adams yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Sena.
"Goodgirl, i like it." ujar Adams yang hanya tersenyum tulus melihat semburat merah dikedua pipi Sena.
"Cepetan deh Om, nanti ada orang yang liat." kata Sena coba mengalihkan perhatian Adams.
"Hah? Siapa yang melihat kita disini sayang, orang siapa yang berani masuk ke dalam mansion kita. Kamu lupa kita dirumah,"
"Oh-itu aku lupa."
Adams terkekeh kecil, ia lalu beranjak dari atas tubuh Sena. Tangannya terulur menarik tangan Sena hingga mereka berdiri saling berhadapan. Adams menatap penuh kedua bukit kembar yang terpandang jelas dikedua matanya, ia tersenyum nakal dan lantas tiba-tiba mencubit gemas ujung puting Sena dan membuat wanita itu menjerit menatap suaminya dengan kesal.
"Umm...," rengek Sena manja, dengan gerakan cepat ia melompat kedalam pelukan Adams tak peduli kedua bukit kembarnya menempel didada Adams yang masih berbalut kaos tipis putih.
"Ayo sayang kekamar." Sena menganggukkan kepalanya sambil menenggelamkan wajahnya kedalam leher Adams dan sesekali mengecup basah rahang pria tersebut.
"Jangan marah-marah lagi ya, kasian anak kita kalau kamu marah-marah terus...," Sena mengangguk sembari mencari tempat ternyaman didalam pelukan sang suami. Setelah habis tiga ronde mereka selesai Sena terkapar masih bernyawa, Adams yang sebenarnya masih menginginkan lagi tetapi karena ia sayang dengan istrinya dan calon anaknya maka ia akan membiarkan Sena beristirahat malam ini. Besok lanjut lagi.
⌛⌛⌛
Yeayyy😃...!
Udah chapter 13 nih, ummm bingung mau lanjut sampai batas mana😣. Rencana aku sih update selanjutnya itu bukan Chapter 14, tapi aku mau revisi dari awal sampai dibagian mereka udah wedding ini. Kan, pas itu nggak ada chapter waktu dimana mereka menikah, atau besan sama besan ketemuan, aku langsung buat chapter mereka udah nikah aja. Soo, aku pikir lagi aku mau buatin chapter dimana mereka pas lagi cinta-cintanya banget dan lalu menikah dan Sena hamil dan terus berlanjut sampai cerita MA ini selesai. Jadi, kalau nanti kalian bingung kalau beberapa Chapter berubah angka, itu aku revisi ya😇. Dan, selamat beraktifitas kembali. Tunggu Chapter selanjutnya ya, walau agak lama akan update nya😊.Tidak akan ada perubahan didalam Chapter yang sudah aku publikasi sebelumnya tapi, ada tambahan bagian Chapter dimana Adams dan Sena menikah. Jadi kalau kalian penasaran bisa monggo ditunggu😉😉😉.
Okay, terimakasih atas waktunya.
Bye-bye😁
See you😊....
![](https://img.wattpad.com/cover/185323756-288-k770484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Adams⌛Tamat⌛
Jugendliteratur/CERITA MASIH LENGKAP/ # DILARANG MEM - PLAGIAT APALAGI MEN-COPY PASTE NASKAH DIDALAM CERITA INI. # HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG. Seiring waktu berubah. Mungkin di awal pertemuan kita, aku dan kamu hanyalah orang lain, dimataku kamu adala...