Epilog

5.6K 133 0
                                        

⏳⏳⏳

Adams sedang duduk diatas ranjang sambil dengan memperhatikan sang Istri yang masih asik mengoceh didepan lemari pakaian, sambil bersidekap ia lalu berbalik badan dan berjalan menuju kearah Adams.

"Sayang? Bagaimana dengan gaun ini...?" Adams mengernyit menatap gaun tanpa lengan dan selutut itu yang Sena tunjukkan padanya. Pria satu anak itu lalu tersenyum tipis menggelengkan kepalanya.

"Loh. Sayang, aku udah lima kali milih gaun kamu geleng-geleng kepala terus."

"Iya sayang. Masalahnya gaun itu pasti nggak muat sama kamu, liat deh perut kamu besar gitu kamu bukan lagi hamil 2 bulan sayang, tapi hamil 7 bulan." kata Adams, kemudian ia bangkit dan mendekati Sena. Mengambil gaun yang ada ditangan Sena dan mengembalikan nya kembali ke dalam lemari. Lalu Adams berbalik dan mendekap Sena dalam pelukannya.

"Sayang?"

"Hm."

"Kita cuman mau jalan-jalan ke taman depan aja. Nggak perlu pakaian gaun segala, hm." bisik Adams, Sena mendongakkan wajahnya menatap mata Adams, ia mengerjapkan matanya dan lalu mencebikkan bibirnya.

"Iya aku tahu kok. Tapi kan aku cuman mau pakai gaun, Adams."

"Sena Sena ... mending gini aja ya sayang. Daripada kita keluar, cuaca lagi mau hujan, banyak debu. Mending kita dirumah aja, heum. Kita nemenin Milo belajar, mau?" bujuk Adams yang lantas dibalas oleh istrinya itu dengan gelengan kepala.

Adams mengusap tengkuknya, "Nggak sehat untuk kedua jagoan aku, sayang."

"Adams?"

"Iya, sayang."

"Aku itu cuman mau jalan ke taman, pakai gaun terus kita selfie-selfie kayak temen aku sama pacarnya. Mereka sweet loh, baru pacaran aja. Kita yang udah nikah, nggak pernah sama sekali selfie bebas, candid, segala apa. Kamu mah sering gitu," dengus Sena memalingkan wajahnya.

"Iya, oke. Kalau maunya kamu kita jalan-jalan ke taman."

"Kok cuman maunya aku sih! Kamunya nggak mau...!?"

Adams tiba-tiba tersedak dan lalu terkekeh pelan menatap wajah Sena. Rasanya gimana gitu.

Beberapa saat kemudian

"Loh? Nyonya!?" Delah terkaget-kaget saat mendapati Sena yang sedang duduk didepan tv sambil mengunyah keripik singkong dengan wajah cemberut nya.

"Kau tau?" ucap Sena tiba-tiba membuat Delah hanya melihat kepada Sena dengan senyuman.

"Delah?"

"I-iya Nyonya. Saya tidak tau?" ujar Delah cepat.

"Defon Adams. Suami saya itu, benar-benar tega."

"T-tega gimana, Nyonya??" Sena menghembuskan nafasnya kuat dan lalu mematikan tv, ia kemudian menatap pada Delah.

"Masa. Saya lagi ngidam, malah ditinggalin tidur. Ada ya punya suami kayak gitu...,"

"Ya, ada kan. Nyonya?"

"Ya emang itu suami saya. Dan untungnya saya mensyukuri pendamping hidup saya yang diberikan oleh Tuhan. Dan saya minta nanti kalau kamu mau punya pacar atau punya suami, saya mohon jangan cari yang seperti tuan kamu itu. Bikin kesel, maunya ngunyah orang aja."

Delah hanya menganggutkan kepalanya patuh. Lantas tiba-tiba Delah tersenyum lebar dan mengangkat dua jarinya keatas saat tatapan matanya melihat Adams yang sedang berdiri di tangga menatap tajam kearah sang istri.

"Nyonya?"

"Apa?"

"Itu ... saya mau ke Milo dulu. Itu, ada Tuan."

"Hah?"

"Hah lagi, hah lagi." ucap Adams pelan yang langsung membuat Sena terkejut dan menatap kearah Adams.

"Delah. Kayaknya Milo udah bangun, kamu urusin dia. Biar istrinya Defon Adams ini saya yang handle." kata Adams dengan Sena yang melototkan kedua bola matanya dan cemberut. Dengan demikian Delah langsung berlalu meninggalkan pasangan suami istri itu menuju kekamar Milo.

"Apa sih, emang aku pekerjaan. Main handle aja."

"Kamu kan istrinya aku. Masa nggak tau," ujar Adams tersenyum manis.

"Nggak. Aku taunya kalau aku ini istrinya orang bukan istri kamu."

"Oh aja."

"Ih! Suami?"

"Iya, Istri."

"Nggak I love you."

"I love you too."

⌛⌛⌛

Ini udah selesai ya. Beneran tamat dan nggak ada lagi tambahan segala apa extra part😊😊😊.
Sekian, saya ucapkan banyak terima kasih😇
See you Bye-bye😉😉😉

Kita ketemu di cerita Author yang lainnya😊....

Mr Adams⌛Tamat⌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang