Chapter 14|| Angry Adams

3K 127 1
                                    

⏳⏳⏳

"Anak ayam turun 10...!"

"Huaaaaa!!"

"Mati satu tinggal seribu...!"

"Huhu, Om jahat...!" mansion itu sudah ramai semenjak sore jam empat tadi. Berakibat kan hanya karena Adams yang mencium anak tetangga sebelah. Selow, itu debay guys. Debay.

Sena terus saja membanting barang-barang semua yang berharga ratusan dan jutaan didalam mansion tersebut. Para pelayan pun semua Adams liburkan hanya untuk menghindari amukan dari istrinya itu.

Sena masih tergugu, terisak kencang menangis ia didalam kukungan selimut tebal. Sedangkan Adams, pria itu duduk selonjoran di karpet bawah ranjang tidur mereka, dengan terus bernyanyi tak jelas hanya untuk melampiaskan amarahnya. Jujur, Adams marah.

"Nina bobok, bobok kan aku ... oh, Tuhan...."

"Huhu...."

Adams menghela nafas lelahnya. Dengan pelan ia menaiki ranjang dan menarik Sena masuk kedalam pelukannya.

"Sayang, udah dong jangan nangis terus. Kasian anak kita,"

"Gara-gara kamu...!"

"Iya-iya, semua gara-gara aku. Semuanya salah aku, aku." ucap Adams mengalah. Tangan pria itu menangkup wajah Sena dan perlahan-lahan mendekatkan bibir mereka hingga tersentuh, dan menciptakan suara desahan disana.

"Jangan cium perempuan sembarangan lagi...," kata Sena manja dengan menenggelamkan wajahnya didalam dada bidang Adams. Adams menganggukkan kepalanya.

"Iya, nggak akan lagi kok."

"Tapi--"

"Apa?" Adams menelan salivanya berat saat tatapan Sena yang menjadi tajam.

"Tini itu masih debay, sayang. Umur dia belum sampai sebulan. Masa nanti kalau anak kita perempuan, aku nggak boleh cium gitu."

"Nggak boleh."

"Anak kita loh, Sena."

"Tetep aja dia perempuan. Nggak boleh."

"Berarti aku nggak boleh cium kamu juga. Kamu kan perempuan, deal. Okay."

Kedua bola mata Sena hampir melompat keluar dari dalam ruangnya. Wanita itu menatap Adams dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Aku boleh cium, Om...."

"Nggak boleh." Sena mencebikkan bibirnya. Adams tega.

"Cium...." rengek nya.

"Nggak."

"Hiks hiks, jahat. Hiks."

"Tuh, kan. Nangis lagi."

"Huaaaaa...!"

Cup

Mmhh

Ahh....

Malam hari yang cerah. Saat ini Sena sedang berbaring disofa panjang diruang tengah sambil menonton film horor di tv. Sedang Adams, suaminya itu tengah mengerjakan tugas kantornya yang terbengkalai akibat ulah sang istri. Sena menatap Adams yang masih fokus pada layar laptopnya, pria itu hanya mengenakan baju kaos putihnya dan celana boxer garis hitam-putih. Terlihat nyata tonjolan yang baru beberapa jam sebelumnya memuaskan Sena. Wanita itu tersenyum-senyum sendiri padahal di tv sedang menampilkan sesosok hantu yang seram.

"Kenapa kamu senyam-senyum gitu. Ada yang pinjam roh kamu." Sena merenggut masam menatap Adams yang tertawa kecil menggelengkan kepalanya.

"Om, aku mau lagi...,"

"Mau apa?"

"Mau ituan,"

Adams mengernyitkan dahinya, "Ituan, apa...?"

"Anak kita mau kamu jenguk dia lagi."

"Alah, bohong. Palingan kamu yang mau, kan."

"Itu tau. Ayok cepetan...."

"Nggak bisa, aku lagi banyak tugas kantor." ucap Adams yang menghiraukan rengekan Sena.

"Oke. Aku minta sama tetangga aja,"

"Minta sama siapa. Tetangga kita semuanya perempuan."

"Itu salah Om. Kenapa harus semuanya tetangga kita perempuan. Oh, aku tau biar Om puas kan liat yang bening pagi-pagi...!"

"Kalau ada laki-laki nya kamu ngelunjak. Mending perempuan semua,"

"Om curang."

"Curang apa. Bukannya tiap Om mau kemana-mana kamu selalu ikut, keluar rumah mata Om kamu tutupin, Om mandi kamu juga ikutin, sampai pelayan-pelayan perempuan Om yang bekerja didapur kamu suruh pulang kampung."

"Itu biar Om nggak liat perempuan. Nanti Om suka lagi,"

"Liat apa coba. Kamu juga perempuan, Om udah paten suka lagi, cinta dan sayang. Masih aja. Adoh, istri aku gini-gini amat yak...."

⌛⌛⌛













Awooo😥 nggak ada part 2 ya. Stop disana karena ke gajean nya😅😅😅. Ingetin Sena kalau dia juga perempuan😑.
Jangan gitu-gitu ya jadi bini, kasian suami😂😂😂. Si Mr sama akoh aja yak, sabar amat aee ngadepin si Sena😋.
Cuuu.
Sae sae. Bye-bye😆
See you😊.

Mr Adams⌛Tamat⌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang