⏳⏳⏳
Tak khayal saat seorang gadis mendengarkan lagu yang dibawakan langsung oleh seorang putra dari raja dangdut Rhoma Irama. Lagu yang cukup membuat jengkel hati dan membuat terjaga dimalam hari, Ridho Rhoma, yang merupakan putra dari Rhoma Irama yang juga tak kalah terkenalnya dengan bapaknya, pantas saja setiap lagu yang ia bawakan tersebut masing-masing mengandung makna, kadang ada kesedihan, kebahagiaan, tentang namanya cinta tidak pernah terlepas dari bait-bait lagunya apalagi lagu yang berjudulkan Dewa Amor, yang menceritakan seorang dewa yang membawa senjata di punggung nya yaitu sebuah panah, dan nantinya panah tersebut akan ia bidikan tepat di hati para kaum remaja termasuk nya adalah dia, seorang gadis yang saat ini sedang menatap lekat kepada wajah yang sedari tadi malam ia rindukan.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Ujar seorang pria yang sejak tadi memandangnya aneh.
Sena tertawa salah tingkah dan dengan pelan ia mendekatkan tubuhnya pada dada bidang pria tersebut. "Peluk.." rengek nya dengan manja, dan dengan tiba-tiba gadis itupun sudah menelusupkan wajahnya kedalam dada pria itu.
"Sena, ini di tempat umum. Berhentilah bertingkah aneh, aku jijik." Kata pria itu dengan kuat menjauhkan Sena dari dirinya. Wajah gadis itu sesaat berubah masam dan kesal.
"Adams.." rengek nya lagi, kali ini sungguh tidak terkendali. Gadis itu bahkan tanpa di prediksi secara cepat membuka kancing jasnya dan lalu memasukkan kepalanya itu kedalam jas Adams dengan tangannya yang memeluk erat tubuh Adams.
"Sena.." desis Adams dengan intonasi dinginnya. Sena mengernyitkan dahinya saat merasakan kakinya berjalan sendiri, eh lebih tepatnya ia diseret secara paksa oleh Adams.
"Kita mau kemana, om?" Tanya Sena dengan suara lembutnya. Adams mendengus kesal dan menatap tajam kearah gadis keturunan asal-asalan itu, sungguh membuatnya jengkel setengah mati dibuat gadis itu.
"Ke ruanganku," jawab Adams.
"Hah? Memangnya om punya ruangan?"
"Apa? Tentu saja aku punya, aku ini pemilik perusahaan ini, bagaimana bisa aku tidak mempunyai ruangan disini.." Ujar Adams top.
"Ooh.. Eh! Tapi, ke ruangan om. Iih, om. Aku kan masih mau cari kerja dulu, nanti gimana kalau aku hamil di luar nikah, kan nggak gampang jadi ibu di usia aku yang masih muda gini terus juga aku masih belum punya keahlian apa-apa buat ngurusin anak kita." Adams hampir saja akan membiarkan tangannya itu mencekik leher Sena, kalau saja tidak datang sekretaris nya, maka sudah di pastikan bahwa gadis itu akan lenyap ditangannya.
"Maaf mengganggu pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ami yang selaku sekretaris pria tampan tersebut. Adams menganggukkan kepalanya, matanya sejenak menatap kearah Sena yang rupanya tengah mengagumi arsitektur dari ruangannya itu.
"Eum, jadi begini Ami. 30 menit lagi saya ada meeting dengan Mr Revallen. Bisa bantu saya, alihkan perhatian gadis itu dariku, jujur aku cukup tersiksa.." Ami yang mendengar bisikan dari Adams pun sesaat terkekeh geli. Percintaan tuannya ternyata sangat unik dan menyenangkan ya.
Ami mengalihkan tatapannya kepada Sena yang ternyata juga sedang menatapnya dengan senyuman terbaik gadis itu.
"Om.." Adams melototkan bola matanya saat dengan tiba-tiba Sena meloncat kearah nya dan memeluk tubuhnya dengan erat. Sedang Adams yang tak siap pun hampir terjungkal kebelakang, untung saja kedua kakinya tahan untuk mengendalikan keseimbangan tubuhnya yang ditambah lagi dengan berat badan Sena.
"Sena, aku ada meeting penting. Lepaskan aku," Sena menjauhkan wajahnya dan menatap kepada Adams.
"Terus?"
![](https://img.wattpad.com/cover/185323756-288-k770484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Adams⌛Tamat⌛
أدب المراهقين/CERITA MASIH LENGKAP/ # DILARANG MEM - PLAGIAT APALAGI MEN-COPY PASTE NASKAH DIDALAM CERITA INI. # HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG. Seiring waktu berubah. Mungkin di awal pertemuan kita, aku dan kamu hanyalah orang lain, dimataku kamu adala...