Chapter 4|| She Problem

5.7K 215 6
                                    

⏳⏳⏳

Perempuan itu ribet, perempuan itu banyak nanya, perempuan itu bikin kesel, perempuan itu bikin malu, perempuan itu sok tauk, perempuan itu itu bla bla bla.

Yang enggak setuju dengan kalimat diatas angkat tangan?

Author : ☝🙍

"AAAAARRRGGGGHH!!"

Nafasnya terengah-engah memburu mencari pasokan sebanyak-banyaknya. Dengan perlahan-lahan matanya turun menatap pada selimut yang membungkus seluruh tubuhnya.

"Apa yang terjadi, kenapa-kenapa aku..disini?" Gadis itu menganga saat bola matanya menatap seorang pria yang masih berbaring dan itu tepat di ujung kakinya, meringkuk seperti ulat.

Set

"Om?" Pria yang ia panggil om itu perlahan membuka matanya dan lalu tersenyum puas saat melihat seorang gadis yang juga menatapnya sambil memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya.

"Buka aja sayang, aku udah liat semuanya kok," Ujar pria tersebut dengan smirknya.

"Hah!?"

Sena hampir terjatuh dari atas ranjang saat tiba-tiba pria itu mendekat kepadanya, untung saja Sena masih diberikan sembilan nyawa dengan kedua tangan pria itu yang melingkari pinggangnya.

"Om, ngapain aku semalam?" Tanya Sena setelah sadar serta dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Apa? Aku tidak ngapa-ngapain kamu. Aku hanya penasaran saja,"

"Penasaran apa?" Adams menyipitkan kedua matanya dengan menatap intens kepada gadis itu.

"Penasaran saja, sebesar apa dada kamu."

Dada kamu
Dada kamu
Dada kamu..
Kamu
Kamu
Kamu..
Mu....

"Hufh! Cuman dada aku aja kan om, enggak sama yang lain kan?" Adams mengangkat kedua bahunya sembari kembali berbaring dan lalu menutup kedua matanya.

Sena pun juga melakukan hal yang sama, gadis itu mengangkat kedua bahunya dan lalu ia bangkit dari tempat tidur, dan berjalan menuju kearah lemari pria tersebut. Tebak saja, memang karena ia saat ini berada dirumah pria itu.

"Kamu mau apa?" Sena menengok kearah Adams yang masih berbaring sambil menatapnya. Gadis itu menunduk sembari memperbaiki selimut yang masih membungkus tubuhnya.

"Mau ambil baju," jawabnya enteng.

"Baju kamu tidak ada disana." Sena menganggukkan kepalanya, "aku tau, tapi aku mau pinjam bajunya om.."

"Tidak boleh," Ujar Adams yang lantas menghentikan gerakan tangan Sena yang hendak mengambil salah satu bajunya.

"Kok tidak boleh, terus aku gimana. Masa pakai selimut gini terus, gerah tauk.." ucap Sena.

"Kalau gerah, lepas aja selimutnya." Sena mencibir dan gadis itu lalu kembali berjalan kearah ranjang dan duduk disisi ranjang.

"Enak dong om nya, bisa lebih leluasa liat body aku,"

"Lah, itu kamu tau. Udah lepas aja, mending kita cepetan bikin dedeknya nanti keburu jam 8. Saya ada meeting penting jam 9 nanti dengan klien."

"Hah?"

Ini gadis pintarnya udah pro ya, sampai kelewatan gitu.

"Om om om!" Adams berdecak dan pria itupun dengan cepat membalikkan badannya, menghadap kepada gadis yang sedari tadi tidak mau melepaskan kepergiannya.

Mr Adams⌛Tamat⌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang