pemungutan suara untuk ketua osis baru akan segera dimulai, diawali dengan upacara. mark berada dibarisan osis lengkap dengan almamater berlogo sekolah kami. dia keliatan sangat keren kalo dari kejauhan gini.
kalo dari deket bikin modar.
"heh! matanya!" tegur mina yang ada dibelakang serong gue.
gue merolling mata, "ngapa si? cowok gue ini."
"iya iya, astaga salah mulu princess."
gue terkekeh lalu kembali menghadap depan, sialnya ada pak jaehwan didekat gue, dia menatap gue sambil memberi gestur, masih saya liatin, nanti kalo kamu negok-nengok lagi saya suruh baris didepan kamu! idii ngeri, kan mina yang duluan, sensian banget dah ni guru kalo ama gue.
upacara terus berlangsung hingga saatnya pemungutan suara dimulai. gue yang selama seminggu ini merhatiin kampanye udah gak ragu lagi untuk memilih, semoga aja sih gak mengecewakan untuk memprogram kegiatan selama setahun kedepan.
"pilih siapa lo?" bisik doyeon setelah baru aja kembali ketempatnya.
"tau luber jurdil gak??"
"yaelah, udah kayak pemilu presiden aja! tahun kemaren aja lo gembar-gembor minta dukungan orang-orang buat mark. sekarang ajaー sok-sok an rahasia."
gue cengar-cengir, "gue pilih hyunjin elah."
rencana gue untuk selesai didunia futsal dan beralih kekarate ternyata gak segampang itu untuk direalisasikan. dua hari yang lalu bang yuta membagikan sesuatu digrup chat futsal putri. disana terpampang sebuah poster digital bertuliskan ajakan untuk mengikuti pertandingan futsal antar sekolah se-jakarta selatan. membayangkan bang yuta bakal kecewa banget kalo gue mundur, akhirnya niat itu gue urungkan.
mungkin bukan sekarang waktunya untuk mundur. lagian sayang-sayang juga, siapa tau kami dapet penghargaan kan?
"kita ada sparing besok jumat. jangan lupa lo." gue ngingetin eunchae, soalnya dia pelupa banget anaknya.
"iye. yang semangat lo. jangan kayak kemaren."
"iye."
sore ini gue belajar dikelas dengan suasana hati agak deg-degan. pasalnya hari ini ada kelas matematika tambahan. gurunya wali kelas gue sendiri, bu irene. gue harus tahan-tahan banget karena bukan cuma bu irene dan mata pelajarannya yang bikin gue chaos, tapi juga dikarenakan mark yang sengaja request kelas yang sama kayak gue untuk beberapa kelas tambahan. sialan banget gak sih?
"ah parah banget dah si mark. gue merasa terkekang banget kalo begini."
"ya ini kan keinginan lo rye. jalanin ajalah." hadeuh bener juga ya. "tapi aneh, kita kok sekelas mulu ya kalo pelajaran matematika tambahan? ada yang request ya?"
gue menggeleng.
"berarti kita ditakdirkan untuk selalu bersama, friends." doyeon merangkul gue sama tasnya mina dengan kedua tangannya. jijik juga denger kata-kata itu dari mulut doyeon.
"ngalus, ada maunya ya?"
"yaampun kawan, suudzon sekali!"
bel berbunyi, kelas tambahan akan segera dimulai tapi mark dan mina belum juga sampai. gue yakin mereka masih ngurusin printilan-printilan diruang osis, soalnya sebelum pelantikan ketos baru, mark dan anggota lainnya harus beberes. entah juga sih buat apa, katanya udah tradisi aja.
bu irene udah masuk kelas, dia mengabsen kelas kami, "mark leon kemana? karilia mina juga gak ada?"
"diruang osis bu!" lapor doyeon.
"oh yaudah." selesai mengabsen, bu irene segera memulai pelajaran tambahannya. dibeberapa menit pertama rasa tegang yang gue alami bener-bener gak bisa ditahan. ya bayangin aja dong, ini kelas isinya penuh tapi sunyi banget. semuanya fokus sama selembar kertas yang dibagikan sama bu irene tadi.
ngobrol? gak mungkin.
ngerjain soal? mon maap, ane gak paham.
gue hanya bisa pasrah dengan berusaha memahami soal-soal dihadapan gue. sesekali gue melirik bu irene sambil berpikir apakah gue harus maju kedepan lalu bertanya dan minta diajarin?? tapi kalo gue beneran kesana, nanti gue makin gemeteran. hmm dilema.
"misi bu, maaf telat." mark dan mina datang barengan dan salim sama bu irene.
"ini soalnya, langsung kerjain ya."
"iya bu."
mata mark beredar keseluruh ruangan lalu berhenti saat melihat gue. mampus, jangan bilang dia mau duduk disamping kiri gue?!
mark melangkah mendekat dan bener aja, dia duduk dikiri gue dan mengeluarkan pensilnya. sekilas dia melirik kertas gue lalu berdecak. "kok belum diisi?" tanyanya dengan bisik-bisik.
"oh? eh, ini, aku abis dari toilet." jawab gue diselingi kekehan palsu, ya gimana ya, emang namanya gue gak paham. masa harus diisi asal-asalan? malah bahaya kalo sampe gue salah semua, bu irene bisa nge-deathglare gue nanti.
"yaudah buruan kerjain."
gue ngangguk-angguk dan pura-pura ngerjain soalnya. gak pura-pura amat sih, lebih tepatnya gue lagi memilah soal yang kiranya gue bisa.
ada satu dari sepuluh soal yang lumayan gue pahami, gue mulai mengerjakannya dengan serius. kalo boleh lebay, ini udara sejuk didalam kelas masih kurang sejuk untuk otak gue yang mulai memanas, soal ginian aja rasanya gue sampe mau pingsan.
"hhhhh~" tanpa sadar gue mengeluarkan helaan yang agak kencang, bu irene sampe ngelirik, untung kaga diomelin guenya.
"kenapa?" tanya mark.
"eung.. anu," gue menatap mark dengan lesu, udahlah pasrah aja, mending diomelin mark daripada bu irene. "aku gabisa mark, ajarin dong." ucap gue gak lupa dengan bisikan.
"kenapa gak bilang daritadi?"
"aku malu. masa tiap saat gabisa mulu."
"namanya belajar tuh gaada yang instan. kalo gak bisa mulu itu maklum. udah siniin kertasnya."
gue menggeser kertas soal gue ke mark. "maaf." gumam gue. mark langsung nengok ke gue lagi dan keliatan agak kaget, pasalnya sekarang mata gue lagi berkaca-kaca gara-gara kesel banget sama diri gue sendiri, kenapa gitu otak gue gamau bersahabat sama angka? padahal gue udah belajar mulu.
mark keliatan bingung lalu mengusap punggung gue. "ssst, jangan nangis loh. nanti kalo bu irene liat disangka aku ngapa-ngapain kamu."
"aku gak nangis tuh."
mark menghela nafas lalu tersenyum sekilas, "yaudah ayo aku ajarin. jangan putus asa gitu ah mukanya. nanti nintendonya aku rusakin loh."
ㅡbagi yang bingung sama kegiatan ryega disekolah, akan aku perjelas nih, jadi tu ryega banyak kegiatan karena ingin menutupi kekurangannya dibidang akademik ╥﹏╥ hehehe, tau sendirikan kalau ryega itu lemot? :3
revisi✓
KAMU SEDANG MEMBACA
boss✔
Fanfiction[ nct's mark ] mark, manusia yang suka merintah. hobi marah-marah. doyan ngomel. mirip kayak boss. ((bukan kisah nyata)) /jaegalogy_ 2018 - revisi✓/