That Bastard Is My Husband [COMPLETE]

12

Vote before you read please💕
Happy reading!
_____________________

2 bulan kemudian...

Sapphire's POV
Hari ini tepat 2 bulan hubunganku dan Dominic membaik. Sejak hari di mana aku memberinya kesempatan kedua, ia berubah menjadi sangat manis dan sayang kepadaku.

Aku melepas tangan kekar milik Dominic yang melingkar di pinggangku dengan pelan agar tidak mengganggu tidurnya.

Aku masuk ke dalam kamar mandi kemudian menyalakan shower dan membersihkan diriku dengan cepat. Hari ini aku dan Dominic sudah janji kepada mommy, daddy, dan adik Dominic untuk berkunjung ke sana.

Adik Dominic bernama Cassie. Ia baru berumur 16 tahun, masih sekolah. Aku cukup dekat dengannya hingga saat ini. Kami juga sering bermain kartu bersama setiap kali aku datang bersama Dominic dan menginap di sana. Dominic sangat menyayangi adiknya karena Cassie adalah satu satunya saudara Dominic sehingga Dominic sungguh memanjakannya.

Setelah selesai membersihkan diri, aku mengelap tubuhku menggunakan handuk kemudian berjalan keluar dari kamar mandi lalu masuk ke dalam walk in closet yang ada di dalam kamar kami. Setelah berpakaian, aku keluar dan berjalan ke arah kasur untuk membangunkan Dominic dan menyuruhnya mandi sementara aku akan memasak.

"Dominic.. bangunnnn" ujarku sambil menggoyangkan tubuhnya kencang kencang. Akhirnya ia meresponku dengan mengucapkan kalimat andalannya.

"Lima menit lagi, honey.." suaranya masih terdengar serak karena baru bangun. Namun bukan itu yang perlu dipikirkan sekarang! 5 menit itu akan berubah menjadi 1 jam jika aku membiarkannya terus bermalas malasan di atas kasur.

"Dominic jika kau tidak bangun maka tidak ada morning kiss!" Ujarku mengancamnya dan ia langsung bangun dengan wajah cemberutnya. Aku tersenyum kemudian mengecup bibirnya sekilas namun seperti biasanya, ia langsung menahan dan menekan tengkukku untuk memperdalam ciuman kami. Ia melumat bibirku lembut kemudian melepaskannya.

Aku langsung menghirup oksigen sebanyak banyaknya setelah ciuman yang cukup lama itu. Setelah itu aku langsung menyuruh Dominic untuk mandi dan bersiap pergi ke mansion milik Daddy nya Dominic.

Dominic mengangguk dengan malas kemudian bangkit dari tidurnya. Ia hanya menggunakan boxernya, seperti biasa. Ia hanya bisa tidur jika hanya menggunakan boxer. Dapat kudengar suara shower dan tetesan air dari dalam kamar mandi. Aku segera keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk memasak sarapan.

Saat aku tengah memasak, dapat kurasakan sebuah pelukan dari tangan kekar milik seseorang di belakangku. Itu Dominic. Ia mengendus endus leherku kemudian menggigitmya kecil.

"Dominic, aku sedang memasak. Duduk di meja dulu oke? Sebentar lagi jadi." Ujarku padanya sambil tanganku masih terus bergerak melakukan banyak hal.

"Rasanya aku lebih ingin kembali memakanmu di atas ranjangku, honey.." ujarnya sambil masih terus menggigit leherku.

"Ah! Dominic, stop! Kita sudah janji akan berkunjung ke mansion hari ini." Aku menyuruhnya berhenti sembari tanganku mematikan kompor karena masakanku sudah masak.

"Hm" akhirnya dominic menurut kemudian duduk di meja makan sambil terus memperhatikan gerak gerikku seakan aku akan hilang. Risih sih, tapi aku suka entah kenapa.