Mas Pono hampir lupa kalo hari ini dia ada meeting penting dengan kolega. Untung sekretarisnya menelepon pagi-pagi untuk mengingatkan.
"Mas, ada telepon dari sekretarismu. Katanya mas ada janji hari ini sama orang dan gak boleh lupa." ucapku saat melihat suamiku menggeliat malas.
Mendengar suaraku ia langsung duduk bersila di atas tempat tidur. Kaget.
"Kok ibu gak bangunin? Ini penting, lho. Urusan duit!"
"Maaf, Mas. Aku gak ngerti. Tadi gak tega mau bangunin Mas."
Suamiku segera pergi ke kamar mandi. Aku menyiapkan baju dan segala keperluannya.
Tak berapa lama ia pun sudah menyelelesaikan mandinya. Secepat kilat. Mungkin karena ia terburu-buru.
"Sarapan dulu, Mas. Aku sudah menyiapkan tadi pagi-pagi."
"Gak usah. Bapak keburu," jawabnya lalu berlalu cepat.
***
Haii pembaca yang budiman, baik dan tidak sombong. Jangan lupa tinggalin bintang dan komen dong biar makin semangat nulisnya.
Apa yang kalian pikirkan tentang Mas Pono setelah baca hingga bab ini?
Terima kasih sudah setia mampir dan nungguin kelanjutan ceritanya 😍
***
Semakin hari aku semakin menikmati peran sebagai seorang istri boss besar. Kini sudah banyak teman baru yang aku kenal dari suami. Rata-rata mereka teman kolega suami dan juga pemilik tempat atau toko yang selalu menjadi langganan kami.
Tak heran semua itu mempengaruhi pola pikir dan gaya berbusanaku. Yang dulunya aku pemalu dan tak percaya diri jika harus berhadapan dengan siapa pun, kini sedikit demi sedikit smua itu yerkikis dengan sendirinya.
Yang dulunya pakaianku model blus sepanjang lutut dipadankan rok span panjang dengan jilbab segi tiga yang menjulur, kini sudah berubah jadi modis dan kekinian.
Kulitku pun semakin bersih dan wangi. Mukaku lebih cerah, bukti perawatan yang kujalani selama ini.
Jika orang lama tak bertemu, pasti dia akan sangat kaget dan pangling hingga tak mengenaliku.
Aku pun sudah sering keluar hanya sekedar bertemu dan berkumpul dengan para istri kolega suamiku. Tiap para suami ada acara kami semua selalu ikut serta dan menemani.
Aku tahu Mas Pono bukanlah suami yang suka mengajak dan melibatkan istri dalam pekerjaannya, tapi ia terpaksa lakukan karena desakan dari rekan-rekannya untuk bersama pendamping agar terlihat semakin elegan.
Di hadapan orang aku tak lagi canggung bergelayut di tangannya yang kurus dan coklat. Meski ia kadang sedikit menepisnya.
"Kenapa, sih, Mas gak mau aku nggandeng aku? Malu?" Aku bersungut.
Ia pun cepat-cepat meraih tanganku lalu meletakkan di lekukan siku bagian dalam.
Kalau sudah begitu aku hanya tersenyum puas tanpa sepengetahuannya. Aku ingin membuktikan kalau aku bukan perempuan desa yang lugu dan tak bisa berubah menyesuaikan dengan gaya hidup keluarganya.
Aku bisa dibanggakan mertua perempuan di hadapan keluarga besarnya. Tanpa harus takut digosipi dan dinyinyiri mereka karena kecupuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki Cungkring itu Suamiku (Complicated)
Ficção GeralPono adalah seorang pengusaha sukses di bidang furniture. Hasil produksi yang dihasilkan perusahaannya telah memenuhi seantero sudut Indonesia, bahkan beberapa negara tetangga. lelaki kurus yang hobi mengumpulkan barang antik itu akhirnya bertemu s...