[1] Keira

72 4 0
                                    

Sebenarnya,
ini bukanlah awal dari kisah pertemanan mereka,
karena sudah banyak yang mereka lalui bersama,
hanya saja ini yang spesial.

***

"Aduduh, udahan deh Na, nyerah gue nyerah, ampun dah, udah nggak kuat lagi ni gue", ucap Keira ngos-ngosan dan langsung duduk di tempat duduk yang terbuat dari semen itu di pinggir lapangan, ya Keira sudah lari dari lantai 2 tempat kelasnya berada sampai ke pinggir lapangan gini.

"Gue juga capek anjir! Lo sih larinya kejauhan, kan udah nggak mood marah gue", ucap Anna yang tak kalah ngos-ngosan nya dari Keira dan langsung nyusul duduk di samping Keira.

"Na...", ucap Keira lesu.

"Apa?", jawab Anna tak niat.

"Kantin yuk, gue aus nih"

Anna melirik jam tangan hitamnya itu, "Gila ya lo! Seme-"

Kring. Kring.

"Tuh kan nggak sampe semenit udah bel masuk", lanjut Anna yang ucapannya terpotong oleh bel tadi.

"Mabal yuk?"

Tak menjawab, Anna malah memperhatikan wajah Keira untuk mencari ketidakseriusan disana, namun nihil.

"Gue serius!", ucap Keira mantap yang merasa diperhatikan oleh Anna.

"Penonton kecewa bung! Keira yang tadi istirahat malah sibuk sama catetannya, sekarang malah mabal? Yang bener aja lu? Lagian ini pertama kalinya kan?", ucap Anna yang seperti penolakan, namun tidak terlihat sama sekali niat untuk beranjak ke kelas.

"Ya udah si elah kali-kali, lo juga nggak mau balik ke kelas kan?", Keira berdiri tanpa memedulikan Anna.

"Hehehe, tungguin woi!", Anna berlari kecil untuk menyusul Keira.

***

"Na", panggil Keira yang sedang makan nasi gorengnya namun matanya ia fokuskan pada layar HP.

"Apa?", jawab Anna yang masih fokus makan mie ayamnya.

"Lo tau 'Kent' yang lo omongin tadi kan?", ucap Keira kemudian memasukkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya, namun masih dengan mata yang terfokus pada layar HP.

"Hm. Kenapa gitu?", ucap Anna tak niat karena merasa Keira sudah mengganggunya makan makanan kesukaannya.

"Dia DM gue", ucap Keira santai.

Anna yang merasa tertarik dengan ucapan Keira langsung mendongakkan kepalanya dan terfokus pada HP Keira yang sedang Keira pegang, tak butuh waktu lama Anna sudah bisa mengambil alih HP Keira, "Anjir sih ini meh dia DM apa? Mana si mana?", ucap Anna sambil mencari DM dari Kent.

"Woi Na! Jangan di read woi! Jangan di bales juga, ih!", teriak Keira sambil berusaha mengambil alih HPnya dari tangan Anna.

Anna langsung berdiri ketika Keira mengganggunya untuk membaca isi DM dari Kent, "Ish! Apaan si Kei! Bentar dulu, mau gue baca doang elah"

"Ah nggak percaya gue, jangan aneh-aneh, Na", ucap Keira masih berusaha mengambil alih HPnya.

"Ada apa sih ini? Berisik banget!", asal suara itu dari salah satu dari dua cowok di belakang Anna.

Anna yang terkejut langsung menghadap ke belakang, "Gila ya lo, Gara! Kaget anjir!"

Keira yang berada di belakang Anna, mengambil kesempatan untuk mengambil HPnya dari tangan Anna, "Thanks, Ga! Babay Anna! Mwah!", ucap Keira sambil berlari setelah berhasil merebut HPnya dari tangan Anna.

"Woi Keiraaa! Sialan lo!", teriak Anna yang kemudian ingin mengejar Keira.

"Eits, mau kemana lo?", cowok di samping Gara yang bernama Given itu menahan Anna untuk berlari, selanjutnya ia melihat ke arah Gara dan dagunya bergerak menunjuk arah Keira berlari tadi.

Gara yang paham maksud Given langsung berlari kearah yang Given tunjuk.

"Ih apaan sih lo pada!", sewot Anna sambil berusaha melepas cengkraman tangan Given.

"Ih bebep Anna galak nih, udah sih sini aja sama aa Given, duduk yuk", goda Given sambil menarik tangan Anna untuk duduk disampingnya.

Anna yang merasa tenaganya nggak ada artinya dibanding tenaga Given, akhirnya ia hanya menurut, "Hhh... kejebak disini lagi gue sama ni setan atu"

"Mana ada setan seganteng gue coba?", ucap Given sambil menaik turunkan alisnya ke arah Anna.

Anna hanya menatap jijik ke arah Given kemudian mengalihkan pandangannya ke arah layar ponselnya.

"Nggak lanjut makan?", tanya Given untuk mengalihkan perhatian Anna.

"Nggak nafsu, ada lo sih", ucap Anna yang perhatiannya tak teralihkan sama sekali.

"Mau di suapin?", tawar Given yang masih memerhatikan Anna.

"Apaan sih lo! Jijik tau nggak?!", Anna hanya memutar bola matanya malas.

"Jutek-jutek amat sih, kelamaan temenan sama Keira sih lo", ucap Given yang matanya masih memperhatikan Anna.

"BERISIK GIVENNN!", teriak Anna sambil mendorong Given supaya menjauhkan jaraknya.

"Ututuuu marah si bebep, hahaha", cengir Given melihat wajah Anna yang merah padam karena kesal.

Any Question?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang