[13] Senja

15 0 0
                                    

Menanti sesuatu yang indah datang?
Selamat, penantian mu terbayar dengan sejenak.

***

Keira tertarik dengan pembicaraan Anna. Keira merubah posisi kepalanya supaya bisa melihat wajah Anna. "Sama siapa?", tanya Keira yang tak mau kehadiran Gara maupun Given saat ia sedang menenangkan pikirannya nanti.

"Berdua. Tapi kalau lo mau ajak temen-temen lo juga nggak apa-apa", jawab Anna.

"Berdua aja", ucap Keira cepat.

"Jadi lo mau nih?!", tanya Anna dengan wajah senang bukan main.

Keira menangguk. Hanya itu jawaban Keira.

"YEYYY! Akhirnyaaa!", ucap Anna kesenangan sampai memeluk Keira erat.

"Tapi lo yang bawa mobil ya", ucap Keira yang berhasil membuat Anna melonggarkan pelukannya.

"Yeee.. dasar lu! Tapi nggak apa-apa deh. Yang penting pantai", ucap Anna yang kembali mengeratkan pelukannya ke Keira.

Drrrtt..

Drrrtt..

Keira merubah posisinya menjadi duduk tegak yang disesuaikan dengan Anna yang langsung melepas pelukannya ke Keira. Keira mengambil ponselnya yang baru saja bergetar dari saku bajunya. Ada seseorang yang menelepon.

"Na, bentar ya, gue angkat telepon dulu", ucap Keira yang langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Siapa, Kei?", tanya Anna sebelum Keira pergi.

"Bentar aja, Na. Bentar", ucap Keira yang langsung pergi keluar dari kelas.

Sementara Anna, dia hanya menatap Keira dengan tatapan bingung. Bahkan setelah Keira pergi pun, tatapan Anna tidak berubah.

***

Shuuu...

Angin sore di pantai itu langsung menyapu wajah Keira dan Anna, seakan menyambut akan kehadiran mereka berdua yang baru saja keluar dari mobil. Baik Keira maupun Anna, mereka sama-sama terpukau dengan pemandangan pantai yang sedang sepi seperti ini, karena memang ini bukan hari libur, jadi hanya ada mereka berdua dan keluarga kecil yang sedang bermain air di ujung sebelah kanan mereka.

Keira dan Anna memejam mata, seakan menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajah serta rambut mereka. Ah, mereka rindu dengan suasana setenang ini.

Anna dengan perlahan membuka matanya, lalu ia melihat ke arah Keira. Keira masih menutup matanya, menikmati setiap suguhan alam sore ini. Anna menghembuskan napasnya, lalu tersenyum. Anna berjalan ke arah Keira, menggapai tangan Keira, lalu menariknya untuk berlari. Keira yang terkejut, langsung membuka matanya dan mengikuti setiap langkah Anna.

"YEYYY!!! PANTAIII!!!", teriak Anna sekeras mungkin dengan kedua tangan terbuka lebar seakan ingin memeluk angin.

Keira hanya tersenyum melihat sahabatnya sesenang ini.

"Kei, ayodong teriak sambil rentangin tangan kayak gini. Dijamin lepas semua beban lo", ajak Anna.

"Aduh, bukan gue banget, Na", keluh Keira menolak permintaan Anna.

"Coba dulu, Kei", perintah Anna yang sedang menatap tajam Keira saat ini.

"Okay, gimana?", tanya Keira yang tak biasa melakukan hal seperti ini.

"Nih ya, pertama rentangin tangan dulu kayak gue gini", tuntun Anna.

Keira menurut dan sudah merentangkan tangannya.

Any Question?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang