[15] About Love

13 0 0
                                    

Cinta memang seindah itu.
Tidak pernah berbuat buruk pada yang sedang menjalaninya.

***

Brak. Danish membanting serta mengunci pintu kamarnya begitu Keira ingin mendekat.

"Kak! Buka!", teriak Keira menggedor-gedor pintu kamar Danish.

Tidak berhasil. Danish tak kunjung membuka pintu kamarnya, bahkan Danish tak menghiraukan teriakan Keira.

"Kak! What's wrong with you?!", Keira menaik-turunkan kenop pintu kamar Danish dengan kasar, berharap Danish akan membuka pintunya.

Sekali lagi, tidak ada jawaban.

Keira memunggungi pintu kamar Danish dan menyender disana. Keira tidak mengerti dengan kakaknya sekarang. Ternyata tidak terasa selama Keira sibuk dengan urusan sekolahnya, Keira sudah melewatkan banyak hal tentang kakaknya sendiri. Bahkan Keira kini tak tahu apa yang diinginkan Danish kedepannya untuk terjadi dan apa yang tidak diinginkan Danish untuk terjadi. Keira juga sudah jarang mengobrol dengan kakak satu-satunya itu.

Keira menarik napas dan menghembuskannya kembali. Keira mencoba mengingat bagaimana caranya dulu ketika Danish marah dan mengunci kamarnya, Keira berhasil membuat kakaknya itu membukakan pintu kamarnya.

"Kak! Bukain pintunya atau gue manjat ke balkon kamar kakak?!", teriak Keira yang kembali mengingat pada masa-masa dimana Keira sangat manja dengan Danish hingga Keira tak bisa melakukan apapun tanpa campur tangan Danish.

Disisi lain, Danish rindu dengan ucapan Keira yang seperti itu. Danish menempelkan telinganya ke pintu kamarnya, memastikan Keira tidak benar-benar nekat untuk pergi memanjat balkon kamar Danish.

"Fine, Kalau kakak mau gue manjat balkon kamar kakak!", ucap Keira yang sebal karena Danish tak kunjung merespon ucapan Keira.

Danish tetap diam meski dalam hati Danish terus berharap agar Keira tidak nekat. Karena terakhir kali Keira nekat memanjat balkon kamar Danish, Keira terjatuh dari tangga yang membuat tulang pergelangan tangan kiri Keira bergeser sedikit.

Ketika Danish mendengar suara langkah kaki yang Danish yakini adalah suara kaki Keira yang semakin menjauh, Danish panik.

"Keira! Jangan aneh-aneh kamu!", Danish membuka pintu kamarnya dengan cepat, dan Danish tidak menemukan Keira lagi disana.

Danish terlambat, karena Keira sudah berlari.

"Ck! Tuh anak!", ucap Danish yang langsung menutup dan mengunci kembali pintu kamarnya.

Keira berlari menuruni tangga rumahnya. Kemudian, Keira baru menyadari keberadaan beberapa orang di ruang tamunya. Ya, Anna, Gara, dan Given masih setia menunggu.

"Guys, bentar ya", ucap Keira terburu-buru yang langsung berlari ke samping rumahnya.

Sementara, Anna, Gara, dan Given hanya menatap Keira dengan wajah kebingungan.

***

Keira sudah berada di samping rumahnya. Keira melihat ke atas, dan Keira terfokus pada tempat itu sekarang, balkon kamar Danish. Keira mengambil tangga yang tak jauh dari tempatnya berada sekarang, tangga itu masih berada disitu karena baru saja kemarin malam Danish menggunakan tangga itu untuk keluar secara diam-diam, dan Keira tahu itu. Keira juga tahu kalau Danish belum juga memindahkan tangga itu.

Keira memposisikan tangga itu pada dinding terdekat dengan balkon. Setelah dirasa pas, Keira mulai menaiki anak tangga itu satu per satu. Hingga Keira sudah berada di samping balkon kamar Danish. Keira melompati pagar pendek yang dipasang pada balkon itu. Dan kini, Keira sudah berada di depan pintu kaca tempat Danish bisa keluar dari kamarnya menuju balkon.

Any Question?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang