[17] Have Fun

6 0 0
                                    

Karena cinta tak pernah membiarkan orang yang sedang menjalaninya untuk menunggu.

***

Hoam.. Keira membuka matanya.

"Loh, lo mau kemana, Na?" tanya Keira yang melihat Anna pagi-pagi sudah sibuk siap-siap seperti ingin pergi.

"Balik, Kei." jawab Anna.

Keira melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya. "Baru jam setengah tujuh. Nggak ntaran aja?" tanya Keira masih mengantuk akibat menemani Gara tidur semalam.

Anna diam sebentar. "Gue belum siap-siap buat acara rtc nanti, Kei." jawab Anna yang kini sedang melepas ponselnya dari charger.

"Elah, ntar siang aja kali siap-siapnya. Keburu kok keburu." ucap Keira tak berniat bangun sama sekali.

Anna diam lagi. "Gue belum beli ini itu, Kei. Lo tau kan gimana ribetnya gue kalau mau pergi jauh-jauh gini." ucap Anna kemudian.

"Hhh.." akhirnya Keira merubah posisinya menjadi duduk di tepi tempat tidur. "Ya udah, ya udah." ucap Keira.

"Ya udah gue balik ya, Kei. Bye!" Anna berjalan ke arah pintu kamar Keira.

"Eh!" tahan Keira.

"Kenapa, Kei?" Anna menautkan kedua alisnya.

"Tungguin gue. Gue siap-siap dulu." ucap Keira.

"Lah lo ngapain siap-siap?" tanya Anna bingung.

"Ya, nganterin lo lah. Ngapain lagi." jawab Keira yang kini sudah membuka lemari bajunya.

"Nggak usah." tolak Anna cepat.

"Lah?"

"Gue udah pesen taxi."

"Serius nih?"

Anna mengangguk.

"Tumben. Biasanya selalu minta gue anter."

"Hehehe. Ya udah gue balik ya, Kei."

"Gue anter lo kedepan." ucap Keira mengikuti langkah Anna keluar rumah.

"Dah!" ucap Anna ketika Anna sudah berada di dalam taxi.

Keira hanya mengangguk lalu melambai ke arah Anna sebagai jawaban.

Taxi pun melaju.

Keira kembali ke kamarnya dan berniat melanjutkan tidurnya.

***

Drrrtt.. Drrrtt..

Sumpah ya! Belum lama gue tidur, ada aja yang ganggu! Siapa sih? batin Keira.

Keira menggapai ponsel yang berada di nakasnya kemudian menempelkan benda itu pada sebelah telinganya.

"Kei." panggil seseorang di seberang telepon.

"Hm." ucap Keira tak niat apalagi ketika ia tahu siapa yang menelepon.

"Keiraaa! Jangan bilang lo masih tidur?!" teriak orang itu.

"Apaan sih, Ga! Nggak usah teriak-teriak!" jelas Keira terkejut sampai matanya yang sayu itu kini membuka sempurna, sambil menjauhkan telepon dari telinganya.

"Kei! Sekarang udah jam berapa?! Lo lupa ada janji hari ini sama gue?!" sewot seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Gara.

Keira memutar bola matanya malas kemudian matanya ia pakai untuk melihat jam pada dinding kamarnya.

Any Question?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang