[10] Terulang

12 0 0
                                    

Aku ingin kita tidak mengulangi kisah itu lagi.
Sampai akhirnya hari ini datang.

***

"Oh, Kent. Kenapa?", tanya Keira santai.

"Tumben lo angkat telepon gue", ucap Kent.

"He-em", ucap Keira tak berniat.

Hening. Keira dan Kent sama-sama diam.

"By the way.. lo dapet nomor gue darimana?", tanya Keira yang merasa janggal.

"Kan lo yang kasih", jawab Kent.

"Oh ya?", sungguh Keira tidak ingat.

"Ya. Lewat DM. Lo lagi apa jam segini? Nggak sekolah?", ucap Kent.

"Sekolah. Cuma gue nggak belajar", ucap Keira jujur.

"Loh kenapa? Mabal ya?", ucap Kent.

"Hm", ucap Keira mengiyakan.

"Kalau mabal kemana?", tanya Kent basa-basi.

"Kantin", jawab Keira.

"Oh lagi di kantin..", ucap Kent.

"Nggak", ucap Keira cepat.

"Lah terus lagi dimana?", tanya Kent heran.

"Rooftop. Lagi pengen pindah haluan aja", jawab Keira yang kini menyenderkan punggungnya di kursi yang terbuat dari semen.

"Sendiri?"

"Hm"

"Ngapain mabal di rooftop sendiri?"

"Pengen sendiri aja sambil ngerokok. Lebih tenang", ucap Keira asal yang tentunya berbohong.

"Nggak mungkin", sanggah Kent cepat.

"Kenapa yakin banget?"

"Gue tau lo bukan tipe cewek tukang ngerokok. Paling-paling nakalnya cewek kayak lo cuma mabal karena jenuh sama sekolah"

"Situ peramal?"

"Bener kan omongan gue?"

"Emang kenapa kalau cewek perokok?"

"Jangan. Nggak baik buat kesehatan"

"Situ selain peramal dokter juga nih?"

"Gue bukan peramal"

"Jadi lo dokter doang, hm?"

"Yap. Lagian nggak perlu jadi dokter kalau cuma mau tau bahayanya ngerokok bagi cewek. Hal kayak gitu kan sudah menjadi pengetahuan umum, mungkin"

"Hhh.. gue cuma bercanda kali"

"Kei, are you okay?", nada bicara Kent berubah.

"Hah? Kenapa?", Keira bingung.

"Orang kalau lagi nanya tuh di balesnya sama jawaban, bukan malah dijawab sama pertanyaan lagi"

"Ya, I'm okay"

"Suara lo kayak orang depressed tau nggak", Kent menghembuskan napasnya yang terdengar oleh Keira melalui teleponnya.

"Sok tau lo", sanggah Keira.

"Suara lo emang lagi sama gue, Kei. Tapi pikirannya lo nggak. Lo lagi mikirin sesuatu bukan?"

Drrrtt..

Drrrtt..

Drrrtt..

Ponsel Keira bergetar beberapa kali. Keira melepas ponselnya dari telinganya, kemudian mulai melihat apa yang membuat ponselnya itu bergetar beberapa kali.

Any Question?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang