"Siapa dia?"
Deg.....
"Mama, bikin kaget aja". Ucap Robi sambil merangkul Niken untuk masuk kerumah.
"Mama tanya dia siapa?"
"Dia calon istri Robi Ma"
Mendengar hal itu mata Mama Robi berbinar karna putra satu-satunya akan menikah.
"Benarkah, dia menantu Mama"
"Ekhem, masih calon Ma, dan bentar lagi akan jadi menantu Mama"
"Heheh iya, maaf Mama ralat deh, nak nama kamu siapa?". Tanya Mama Robi ke Niken.
"Nama saya Niken tante"
"Nggak usah panggil tante panggil Mama aja"
"Eh? I... Iya Ma"
"Nah begitu kan lebih enak dengernya"
"Ayo, masuk"
Robi, Niken, dan Mama nya Robi masuk kedalam rumah. Mama Robi sudah menarik tangan Niken untuk ikut dengannya.
Niken pov
"Siapa dia"
Deg....
Dengar ucapan begitu membuatku takut seakan-akan Mama Robi tidak akan pernah merestui kami, padahalkan belum diberitahu aku sudah takut kayak gini apa lagi sudah diberi tahu.
"Ini Niken ma, calon menantu Mama"
"Benarkah, dia menantu Mama?"
'Eh kok langsung dibilang menantu sih, kan masih calon tante, fiuhhh untung saja Mama Robi senang dengan ku'
Dia menyuruh kami masuk akan tetapi, dia menarik pergelangan tanganku dan mengajakku keluar lebih tepatnya sih ke taman.
Niken pov end
"Niken kamu tau nggak tujuan Mama mengajakmu kesini?"
"Nggak tau Ma" 'Bagaimana mau tau Mama aja belum ngasih tau sih'
"Mama cuma mau bicara sama kamu,
Mama pengen sekali bicara dengan anak Mama yang perempuan, tapi semua sudah sirna dia pergi meninggalkan Mama dan yang lainnya, padahal Mama ingin menceritakan banyak hal dengannya, tapi semua itu hanyalah angan-angan semata".
"Uhhh! Robi punya saudara perempuan ya Ma?".
"Iya, dulu dia punya kakak perempuan, tapi dia sudah meninggalkan kami semua"
"Kalau boleh tau kenapa kakak meninggal Ma?".
"Waktu itu...... "
"Ma!". Teriak seseorang termyata itu Robi dia datang dengan seorang pria paruh baya yang bisa ditebak bahwa itu adalah ayahnya.
"Eh iya Rob". Ucap Mama Robi sambil mengusap air matanya
"Ma kenapa nangis?". Ucap papa Robi
"Eh! Nggak kok Pa ini kelilipan aja, tadi nggak sengaja tuh debu masuk ke mata Mama"
"Eh! Mama ini ada -ada saja, oh iya Rob, mana calon menantu Papa itu"
"Itu Pa yang duduk disamping Mama"
"Eh! Saya tidak liat ada kamu disana"
"Tidak apa-apa om"
"Jangan panggil saya om, panggil saya Papa saja"
"Uh? Baiklah Pa"
Papa Robi berbincang-bincang dengan Niken dan Mama nya Robi sambil tertawa bersama.
'Fiuhhh untung saja gue bisa menghalangi Mama untuk cerita pada Niken kalau tidak selesai sudah permainan gue, ini baru awalnya saja Niken kita liat aja nanti'
..
..
..
Tbc.....
Halo kakak semua,
Selamat menikmati ceritanya ya...
Maaf kalau kata-katanya banyak typo......
See you next time 😘😘😘😘
I love you💋💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE to be LOVE ✔
Lãng mạn~Aku telah dibutakan oleh cinta sialan itu, sehingga aku tersakiti sampai lubuk terdalam hatiku, mungkin tak bisa diobati lagi, aku kecewa dengan mu. Aku memiliki batas kesabaran dan itu sudah terlewati, aku sangat kecewa padamu, aku akan pergi dari...