Part 24

10.8K 237 17
                                    

"Hufth baiklah, tapi kamu sama mommy ya jangan ganggu daddy, daddy kan mau nyetir"

"Oh iya Roni lupa hehehehe"

Lalu Roni beralih ke pelukan Niken, mereka memasuki mobilnya Robi. bagaimana dengan mobil Niken? Itu sudah diurus oleh Robi.

-----------------------------------------------------------





❤BENCI JADI CINTA ❤

Sesampainya mereka dirumah suara bariton seseorang memecahkan kebahagiaan yang tertera diwajah mereka siapa lagi kalau bukan Niken, Robi, dan juga Roni.

"Siapa kamu?"

Mereka melihat kearah orang tersebut, orang itu adalah Ilham yang selalu menjaga Niken dan juga Roni, dia menanggap Niken sebagai adiknya sendiri walaupun bukan adik kandung.

Ilham lah yang menggantikan kakaknya Niken selama Reno kakak kandung Niken mengurus seluruh perusahaan yang dimiliki oleh papanya dulu.

"Ilham?"

"Jawab Niken siapa dia?"

"Dia..... Dia...."

"Aku ayahnya Roni suami dari Niken"
Ucap Robi dengan percaya diri, karena dia sudah cemburu ketika melihat ada laki-laki lain yang berada dirumah Niken.

"Oh, lo cowok brengsek yang sengaja menyakiti hati istrinya ketika istrinya tengah hamil, jadi lo ya!!!!!". Ucap Ilham dengan nada santai.

"BRENGSEK LO!!!!!". Ucap Ilham tiba-tiba dan langsung memukul Robi dengan bertubi-tubi.

"Kalau lo punya masalah dengan Niken bicarakan baik-baik, jangan sakiti dia brengsek, dia tidak pantas untuk disakiti lo tau nggak dasar bajingan brengsek lo". Umpatan tersebut selalu keluar dari mulut Ilham yang tak henti-hentinya pun memukul Robi.

Sedangkan Robi hanya pasrah dipukul seperti itu karena dia merasa pantas mendapatkan pukulan tersebut.

"ILHAM STOP, DON'T TOUCH HIM"
Ucap Niken berteriak karena tidak sanggup melihat keadaan Robi yang menggenaskan saat ini.

Roni hanya menangis dipangkuan Niken ya saat ilham mendekati Robi, Roni diserahkan kembali kepada Niken.

"Stop ilham, stop hiks jangan pukuli dia lagi hiks stop ku mohon hiks berhenti lah, Pak Cahyo siapkan mobil sekarang"

Mereka pergi kerumah sakit untuk mengobati Robi, dan malangnya Robi harus menginap beberapa hari di sana untuk kepulihannya.

"Hiks daddy open you'r eyes, hiks daddy hik open you'r eyes". Ucap Roni sambil mengguncangkan tubuh ayahnya tersebut berharap agar ayahnya bisa membuka matanya.

Niken menatap Robi dengan pilu dan juga menatap anaknya dengan kasihan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tiga hari kemudian......

'Apa-apaan ini sudah tiga hari kamu tidak bangun, ada apa dengan mu mas'
Ucap Niken dalam hati

Niken menemui sang dokter

"Kenapa suami saya belum bangun dok"

"Mungkin Pak Robi, memilih untuk tidak bangun di alam bawah sadarnya mungkin juga karena masa lalu nya yang perih yang mendorong dia untuk tidak bangun"

"Itu tidak masuk akal dok, dia tidak kecelakaan"

"Iya Bu, saya tahu tapi tidak semua orang kecelakaan yang mengalami ini, tapi Pak Robi menginginkan untuk tidak sadar dari ya bisa dibilang koma"

"Ini tidak lucu dok, dia hanya terkena pukulan saja"

"Tapi itu mengenai kepalanya Buk, kepalanya mungkin terhempas ketika terkena pukulan tersebut, pasti oukulan itu sangat kuat"

Hal itu membuat Niken syok, apakah dia penyebab Robi tak mau bangun. Itulah yang ada dipikiran Niken saat ini.

Niken keluar dari ruangan dokter tersebut dan pergi keruangan Robi.

Niken melihat anaknya yang telah tertidur diatas ayahnya mungkin karena kelelahan sebab menangis.

"Hiks Robi, apa-apaan kamu ini, hiks kenapa tidak bangun hiks, kamu kecewa ya sama aku, hiks ma.... Mas aku mohon bangun lah hiks Roni merindukanmu hiks aku mohon hiks bangun maafkan aku hiks bukankah kamu ingin membangun keluarga yang sempurna tapi kenapa kamu masih menutup matamu mas hiks bangun mari kita bangun bersama kita mulai semuanya dari awal hiks mas, aku mohon bangunlah hiks"

Niken menangis sejadi-jadinya sambil memegang tangan Robi, air mata Niken menetes ketangan Robi.

Entah keajaiban yang datang dari mana tangan Robi bergerak perlahan dan membuat Niken terkejut, dia bahagia ketika melihat Robi akan sadar kembali, ia berteriak memanggil dokter dan menekan bel yang ada di tempat tidur pasien tersebut.

Dokterpun masuk dan memeriksa keadaan Robi.

"Syukurlah, ini keajaiban yang Maha Kuasa, pak Robi sudah kembali sadar, saya permisu Buk"

Niken buru-buru masuk dan melihat keadaan Robi.

"Mas kamu baik-baik saja kan?"

Tangan Robi terangkat dan mengelus wajah Niken pelan.

"Hmmm"
Ucap Robi sambil menampilkan senyumannya, senyuman yang tak bisa dilupakan oleh Niken senyuman yang dirindukan Niken.

"Ken, maukah kamu kembali kepada ku lagi?"

Niken hanya diam saja, bingung dengan apa yang dikatakan Robi.






















.

Halo readers!!!!
Jumpa lagi dengan ff ini
Semoga cerita ini semakin menarik dibaca ya!!!!
Aku kangen kalian semua!!!!

See you next time 😘😘😘😘
Bye bye!!!!
안 녕!!!!!

HATE to be LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang