Part 2

9K 267 19
                                    

'Oh jadi dia mangsa ku rupanya' ucapnya sambil senyum dengan tercetak seringai yang sangat tidak bersahabat.

--------------------------------------------------------

Benci jadi cinta

Niken segera memasuki ruangan kelasnya, dan duduk dibangkunya. Tak lama kemudian datang salah seorang dosen yang mengajar hari ini.

"Pagi anak-anak"

"Pagi pak"

Mereka belajar seperti biasa, tidak ada yang berisik kecuali ada yang bertanya.

"Ok anak-anak kita cukupkan sampai disini, dan Bapak akan membagi kalian dalam sebuah kelompok, kalian akan Bapak suruh untuk belajar membedah dari seekor hewan, jadi sebagai kelinci percobaannya adalah seekor tikus"

Dosen pun menuliskan nama kami di papan tulis, aku melihat ke arah sana, aku berada dikelompok tiga bersama dengan primadona kampus itu siapa lagi kalau bukan Robi.

Suara desahan teman-teman ku terdengar keras, mereka mengeluh dan mengatakan, "astaga kedua primadona kita satu kelompok?" "tidak robi, kamu tidak boleh satu kelompok dengan Niken kamu itu hanya milik kami, tidakk". Ya seperti itulah kiranya keluhan mereka semua.

Sedangkan aku hanya acuh tak acuh saja, aku mulai memasukkan buku kedalam ransel ku, saat mau beranjak dari tempat duduk seseorang datang menghampiri ku, dan aku mendongakkan kepala ku.

"Kenapa kamu kesini? Ternyata satu fakultas toh". Ucapku ketus

"Sorry ya nona, gue kesini mau bahas tentang pratikum membedah itu, gue robi satu kelompok dengan lu"

"Oh, robi"

Robi hanya menganggukkan kepalanya, setelah itu suara teriakan terdengar melengking dari mulut Niken, yang membuat semua orang melihat ke arah nya.

"HAH! ROBI ASTARI IKHSAN, primadona kampus yang sering dibicarakan oleh seluruh sekolah?"

"Ya itu gue, nggak usah lebay juga kali, gue tau gue ganteng ga usah teriak kayak gitu, malah teriakannya melengking lagi, lu tau nggak telinga gue sakit"

"Ya elah, lebay amat lu, huh entah gue betah satu kelompok sama lu yang aneh kayak gini"

"Enak aja lu bilang gue aneh, udah ah gue pergi aja, lain kali aja gue bahas sama lu soal pratikum, gue bosan liat muka lu"

"Pergi aja sana hushhh hushhh"

Teman-teman lain hanya melihat pertengkaran kecil kami sambil bilang ciee ciee, entalah aku tak tau, ini semakin membuatku kesal.

'Tunggu dulu, bukannya wajah anak tadi tidak asing ya, kok pernah liat, tapi dimana?'. Gumam Niken sambil berjalan mungkin juga sambil melamun.

'Ah iya, dia kan yang nabrak aku tadi pagi, iiiihhh kesel deh masak satu kelompok dengan dia'. Niken menghentakkan kaki nya dan pergi begitu saja.

Sedangkan disisi lain Robi memasang seringai yang seram.

'Mungkin ini keberuntungan buat gue, bisa satu kelompok dengannya, tinggal membuat drama, lalu bammmm! Hancur sudah'. Ucapnya sambil memasang seringai yang jahat.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.




(Niken)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Niken)

(Niken)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Robi)


Tbc....
Selamat menikmati readers.....
See you next time😘😘😘
Love you all

HATE to be LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang