Part 8

6.6K 228 17
                                    

Keesokan harinya.....

Niken pov

Hari ini entah kenapa gue merasa deg-degkan, kan cuma orang tua Robi aja yang datang. Nah itu masalahnya kenapa gue deg-degkan orang tua Robi datang buat melamar gue ke orang tua gue buat jadi menantu mereka.

Gue udah cerita ke Mama sama Papa, ya jadi mereka iyain aja malahan mereka sangat bahagia sebab gue akan menikah.

Gue udah siap-siap dari tadi dan sekarang gue mau bantu Mama buat nyiapin makanan, ya kali mereka mau makan kan?

Ting tong..... (Anggap aja bunyi bel rumah)

Gue dengar ada yang nekan bel jadi gue suruh Mama bentar bukain pintu karena gue masih masak.

Niken pov end

Keluarga Robi sudah sampai di depan ruma Niken dan menekan bel rumah itu.

Tak lama setelah itu keluarlah seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Mamanya Niken.

"Ah sudah pada datang ternyata, silahkan masuk"

"Iya terima kasih". Ucap Mama Robi

Mereka semua masuk dan duduk diruang keluarga. Sedangkan Mama Niken pergi keruang kerja suaminya untuk turun kebawah karena besan mereka sudah sampai.

Sedangkan Niken langsung berlari sekencang mungkin ke kamarnya ya ia tahu kalau itu adalah keluarganya Robi.

Saat Niken menunggu dikamar, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok
Tok
Tok

"Masuk nggak dikunci kok"

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya, dia melihat anaknya kagum karena sangat cantik sekali.

"Turunlah nak mereka sudah datang"

"Baik Ma"

Niken dan Mamanya turun dari tangga, semia orang menatap mereka berdua, sedangkan Robi berusaha untuk membuat dramanya lebih lancar dengan memandang calon istrinya itu dengan tatapan kagum.

Robi pov

Gue liat Niken dan Mamanya turun dari tangga itu, semua menatapnya kagum karena melihat Niken, menurut gue Niken biasa saja nggak cantik amat.

Gue berusaha buat menatapnya kagum sebenarnya gue muak dengan drama gue sendiri, tapi ya sudahlah demi kakak gue.

Robi pov end

"Cieeee yang natap calon istrinya tanpa berkedip". Goda Mama Robi

"Apaan sih Ma".

Semua orang tertawa sedangkan Robi hanya memasang senyum palsunya.

"Begini Pak, kedatangan kami kesini untuk melamar anak anda untuk anak kami satu-satunya dan akan menjadikan anak anda sebagai menantu kami". Ucap Papa Robi

Setelah lama berbincang akhirnya mereka setuju dan pernikahannya akan diadakan minggu depan.

"Kenapa cepat sekali Ma?". Tanya Niken ke Mamanya

"Lebih cepat lebih baik sayang". Itu bukan Mama Niken yang menjawab melainkan Mamanya Robi.

"Uhhhh baiklah"

































































1 minggu kemudian

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Niken telah datang dimana sebentar lagi dia akan menjadi istri dari orang lain.

HATE to be LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang