"Sepertinya gue udah mulai nyaman sama lo, jujur gue nggak pernah begini sama cewek, apalagi yang baru gue kenal"
"Hah! Ooh, gitu ya....... Gimana ya, mungkin ini agak jadi canggung buat gue, ya kan kita awalnya sering bertengkar..... Ya jadi, lo paham lah"
"Ya gue paham kok, lama-lama lo juga akan nyaman dekat dengan gue"
"Hmm semoga saja"
'Tentu semoga saja'. Batin Robi sambil memasang senyum palsu kearah Niken.
-----------------------------------------------------------
💖Benci jadi cinta💖
Malam hari.....
"Ma Niken pergi dulu ya, tolong bilang sama papa dan kakak nanti"
"Iya, emangnya kamu mau pergi kemana?"
"Temanku ngadain pesta Ma untuk merayakan keberhasilan persentase kami tadi"
"Udah kayak di perusahaan aja pakai persantase"
"Hehehe iya dong Ma"
"Jadi, kamu bawa mobil?"
"Nggak Ma, teman aku yang jemput katanya"
"Teman? Yang ngantar kamu pulang siang tadi ya?"
"Iya"
"Aduhhh, udah tampan baik lagi, kalian lagi pdkt-an ya?"
"Apaan sih Ma, ya nggak lah"
"Tuh, mukanya ampe merah begitu"
Tin tin (anggap itu bunyi klakson mobil ya readers)
"Tuh, kayaknya udah dateng"
"Iya, Niken pergi dulu ya Ma, muach..... Muach.... Bye"
Niken pergi dari rumahnya sambil melambaikan tangannya kepada Mamanya melalui jendela kaca mobil.
Mobil beranjak dari rumah Niken dan pergi ke tempat tujuan.
Saat Niken asik melihat kearah luar jendela suara deheman membuat Niken mengalihkan pandangannya.
"Ehem"
"Mmmm?"
"Ngomong-ngomong, malam ini kamu cantik banget"
"Ah, terima kasih"
Niken sudah tersipu malu dibuat Robi, oleh ucapannya itu.
'Oh c'mont, Rob jangan buat gue deg-degkan terus dong, ahhh lama-lama bisa penyakit jantung nih gue'. Ucap Niken dalam hati
'Haha, termakan juga ya omongan manis gue lo, ini baru awalnya Niken, lo akan ngerasain apa yang pernah kakak gue rasain dulu'. Ucap Robi didalam hati sambil menyeringai lebar.
Mobil mereka berhenti tepat di sebuah restoran mewah.
"Rob, kenapa restorannya mewah sekali? Kita kan hanya merayakannya secara kecil-kecilan"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE to be LOVE ✔
Romansa~Aku telah dibutakan oleh cinta sialan itu, sehingga aku tersakiti sampai lubuk terdalam hatiku, mungkin tak bisa diobati lagi, aku kecewa dengan mu. Aku memiliki batas kesabaran dan itu sudah terlewati, aku sangat kecewa padamu, aku akan pergi dari...