part 7:DIRUMAH JIN

4.8K 235 54
                                    

JISOO terbangun dari tidurnya melihat jam diponselnya sudah menunjukan jam 05:00 pagi,JISOO mencari JIN disekelilingnya namun tidak ada.
JISOO mendengar suara air dari kamar mandi.

"Pasti dia sedang mandi"gumam JISOO.

JISOO melihat sebuah box diatas meja.

"Pasti isinya pakaian"gumam JISOO.

JISOO membuka box itu dan 100% benar ucapan JISOO isinya kemeja panjang hitam dan rok abu abu selutut.

JISOO bingung dengan sikap aneh JIN yang kadang baik,kadang menyebalkan dan kadang galak.

Beberapa menit kemudian JIN keluar dari kamar mandi dengan menngunakan handuk putih dari pinggang kelutut memperlihatkan perut sixpacknya dan rambut basahnya yang membuat JIN terkesan seksi.

"Aaaaaaaaaa"JISOO teriak sambil menutup mata.

"Suuutttttt,jangan teriak teriak nanti dikira tetangga saya apa apain kamu kan memalukan"ucap JIN.

"Lagian bapak sih kenapa keluar gak pakai baju?"ucap JISOO sambil menutup mata.

"Mana saya tau,saya kira kamu masih tidur"ucap JIN cuek.

"Cepat pakai baju pak"ucap JISOO.

"Suka suka saya dong,mau pakai baju atau enggak,ini kan apartemen saya lagian kamu ngapain tutup mata segala kamu takut terdoga ya?? Saya seksikan?? Kamu tidak tahan kan?? Makanya kamu tutup mata ya kan??"goda JIN.

"PD banget sih bapak siapa juga yang tidak tahan"ucap JISOO.

"Coba buktiin"ucap JIN.

JISOO perlahan membuka matanya dan menahan diri.

"Tuh kan saya berani"ucap JISOO.

Kemudian JIN berjalan mendekatinya perlahan dari pintu kamar mandi ke ranjang dengan senyum smirknya yang menakutkan bagi JISOO.

"Kamu yakin masih berani"tanya JIN semakin mendekat dengan dada telanjang yang menambah ketampanannya itu.

Kemudian JISOO semakin takut
Dann,,,
Dann,,,

"KABURRRRR"ucap JISOO sambil melesat kekamar mandi sambil membawa pakaiannya meninggalkan JIN yang tertawa puas.

JISOO dapat mendengar suara tetawa bossnya dari kamar mandi yang membuat JISOO semakin kesal.

JISOO selesai mandi,JISOO keluar dengan pakaian yang sudah lengkap tidak seperti JIN.

JISOO malu dengan wajahnya tanpa make-up tapi mau bagaimana lagi.Sementara tanpa diketahui JISOO,JIN justru memuji wajah cantik JISOO tanpa make-up itu.

JIN ternyata sudah memakai kemeja hitam dengan lengan digulung,didepan cermin sudah ada dasi abu abu yang senada dengan roknya kemudian JIN menunjukan dasinya dan JISOO mengerti maksudnya.

JIN yang tinggi dan JISOO yang tanpa hak tidak seperti biasannya yang membuat JISOO berjinjit memasang dasi JIN.

"Pendek"ucap JIN sambil tertawa.

"Suttttt bapak saja yang terlalu tinggi"ucap JISOO sambil memasang dasi JIN.

"Sudah selesai"ucap JISOO sambil tersenyum.

"Masakin saya nasi goreng"ucap JIN.

"Tapi pak saya mau make-up sebentar"ucap JISOO.

"Nggak,nggak usah"ucap JIN sambil menarik tangan JISOO kedapur.

JIN duduk di meja makan,melihat JISOO yang mulai bekerja didapur.

"Bapak ngapain disini?"tanya JISOO.

"Suka suka saya dong inikan apartemen saya"ucap JIN.

"Huh,ya sudah"ucap JIN.

JIN tersenyum melihat JISOO dari belakang dengan lihainya memasak,lalu JIN pun berbaik hati menawarkan batuan.

"Ada yang bisa saya bantu?"ucap JIN.

"Tidak ada"ucap JISOO.

Sebenarnya ada tapi tidak mungkin JISOO mengatakan itu. JISOO merasa ribet dengan rambutnya dan ingin meminta JIN untuk mengikat rambutnya tapi nanti dikira modus.

"Sudah katakan saja"ucap JIN.

"Hmm baiklah, tolong ambilkan ikat rambut dari tas saya"ucap JISOO.

Kemudian JIN mengambilkannya.JIN mendekati JISOO dan hendak mangikat rambutnya.

"Biar saya saja pak"ucap JISOO.

"Tanganmu kan kotor JISOO"ucap JIN.

Kemudian JIN mulai mengikat rambut JISOO wangi vanila dari rambut JISOO langsung menyeruak didalam rongga hidung JIN membuat JIN ingin berlama lama. JIN sengaja memperlambat gerakannya.

"Tapi jangan pernah mencepol rambutmu saat kekantor"ucap JIN.

"Kenapa pak?"ucap JISOO bingung.

"Tidak apa apa,kamu jelek kalau dicepol"ucap JIN berbohong.

Justru JISOO berkali kali lipat lebih cantik jika dicepol,namun JIN tidak mau leher jenjang dan putih JISOO menjadi tontonan publik,cukup JIN saja,JIN tidak mau jika yang lain mehihatnya.

Masalahnya leher JISOO itu menggiurkan bagi siapa yang melihatnya,JIN saja sudah tidak kuat jika berlama lama seperti ini bersama JISOO bisa menjadi godaan terberatnya.

Setelah 10 menit nasi goreng selesai.JISOO menyajikannya dipiring dengan cantik.

"Ta-raaa nasi goreng ala JISOO is ready"ucap JISOO yang membuat JIN tertawa.

"Silahkan dicoba pak"ucap JISOO.

"Enak,lolos seleksi menjadi pelayan restoran"ucap JIN membuat JISOO mengerucutkan bibirnya.

"Enak aja,saya lolos seleksi menjadi menantu idaman tau, bukan pelayan"ucap JISOO.

"Iya deh iya terserah kamu saja JISOO"ucap JIN sambil tertawa.

Setelah lima menit makan bersama mereka berangkat kekantor bersama dengan setelan yang senada yang membuat semua orang yang melihatnya iri.

Sesampainya dikantor semua mata tertuju pada mereka apalagi mereka datang dan turun dari mobil bersamaan dengan setelan yang serasi pula.

Membuat karyawan kantor bercie cie pada JISOO mereka tidak berani kepada JIN takut mengamuk

JIN sendiri yang mendengarnya senang dalam hati namun wajahnya tetap cool.

Banyak pula yang patah hati terutama karyawan namja yang menyerah jika saingannya JIN,pria yang mendekati sempurna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

#MYBOSS [JINSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang